33.

101 8 0
                                    

Pagi ini setelah sarapan bersama kedua orangtuanya, Salisha berjalan ke depan rumah membawa kopernya, ya hari ini ia akan kembali ke Surabaya lagi

Saat ia sedang menunggu ayahnya yang akan mengantarnya Reyden dan Reynal tiba-tiba datang

" Lu berdua ngapain? " Tanya Salisha

" Mau ngeterin lu ke bandara " Ucap Reyden

" Emangnya lu berdua gak ke kantor? " Tanya Salisha

" Kekantor kok " ucap mereka berdua dengan kompak

" Yaudah kalo gitu kalian ke kantor aja, biar gw di antara sama ayah " Ucap Salisha

" Gak sal kita mau anterin lu " Ucap Reynal

" Boleh ya pilss " Ucap Reyden memohon

Keya keluar dari rumahnya dan menatap tiga orang anaknya yang ada di depan

" Ada apa ini? " Tanya Keya

" Bunda kita mau anterin Salisha ke Bandara boleh ya Bun " Ucap Reyden

" Nanti kalian telat ke kantornya " Ucap Salisha

" Gak sal percaya deh sama kita " Ucap Reynal

" Lagian kita ini bos kalo telat juga gak bakal ada yang omelin " Ucap Reyden enteng

" Itu namanya lu gak kasih contoh yang baik buat anak buah lu dong " Ucap Salisha emosi

" Yaudah sal di anter mereka aja " Ucap Arav

" Iya deh " Ucap Salisha

" Nah gitu dong " Ucap keduanya dengan senyumnya

Salisha berjalan mendekat ke arah kedua orangtuanya untuk berpamitan

" Jaga diri baik-baik ya kabarin bunda kalo udah sampai " Ucap Keya

" Iya bunda " Ucap Salisha

Lalu mereka berpelukan seseat dan setelah pelukan mereka terlepas Salisha berjalan ke arah ayahnya

" Ayah aku berangkat dulu ya " Ucap Salisha

" Iya sayang hati-hati ya " Ucap Dean lalu mencium dahi Salisha

Salisha mencium kedua tangan orang tuanya yang di ikuti oleh Reyden dan Reynal

" Kita berangkat dulu ya Bun yah " Ucap Reynal

" Iya pelan-pelan ya bawa mobilnya " Ucap Keya

" Siap bunda " Ucap Reynal sambil hormat

" Assalamualaikum " Ucap mereka bertiga

" Waalaikumsalam " jawab Keya dan Arav

Lalu mereka masuk kedalam mobil dan Reynal segeralah meniggalkan pekarangan rumah keluarga Arkasa

" Anak-anak tuh kalo udah kumpul ada-ada aja ya yah " Ucap Keya sambil menggelengkan kepalanya

" Iya tapi kalo gak ada mereka rumah sepi banget " Ucap Arav

••••

Di perjalanan menuju bandara, mereka terhening hanya ada suara musik yang terdengar

" Den nal kalian ngertikan apa maksud omongan gw kemarin malam " Ucap Salisha yang membuka obrolan

" Iya " ucap keduanya singkat

" Jangan iya doang dong, gw pengen liat kalian bisa deket lagi sama papa " Ucap Salisha

" Susah sal " Ucap Reyden

" Gak akan susah lagi juga kalian berdua belum coba kan? " ucap Salisha

" Gak akan bisa sal " Ucap Reynal

" Bisa coba dulu pelan-pelan" Ucap Salisha

" Kasih kita waktu ya sal " Ucap Reyden

" Pasti dong " Ucap Salisha

Tak terasa mobil yang di kendarai Reynal sudah berada di area bandara, mereka langsung turun dan masuk kedalam bandara dengan koper Salisha yang di dorong Reynal

" Kabari kita kalo udah sampai di Surabaya ya sal " Ucap Reyden

" Iya nanti gw kabarin " ucap Salisha

" Hati-hati sal " Ucap Reynal sambil memberikan koper Salisha dan di terima baik

" Iya kalian juga hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngbut " Ucap Salisha

" Siap Bu bos " Ucap mereka berdua secara kompak yang membuat Salisha tertawa

" Seu gusy " Ucap Salisha

" Seu " Ucap mereka berdua

Salisha berjalan meninggalkan mereka berdua, sedang kan mereka hanya memandang punggung Salisha yang sudah hampir tak terlihat

Setelah punggung Salisha sudah tak terlihat mereka langsung menuju parkiran

•••••

Beberapa hari berlalu, malam ini Reyden baru saja pulang kerja, tanpa menunggu lama ia langsung memberikan dirinya untuk segera beristirahat

Beberapa menit kemudian ia selesai membersihkan dirinya, saat ingin memejamkan matanya, ia teringat sesuatu

" Oiya " Guramnya, langsung Bagun dari tidurnya

Ia berjalan ke luar kamarnya menuju dapur, saat sampai di dapur ia melihat bi Wina yang ada di sana

" Bi " Panggil Reyden yang membuat Wina menatapnya

" Iya mas ada apa? " Tanya Wina

" Buatin aku kopi ya bi, nanti anterin ke teras belakang " Ucap Reyden

" Iya mas " Ucap Wina

Setelah itu Reyden pergi ke terasa bekang, sesampainya di sana ia langsung duduk di bangku yang ada disana

Jari Reyden mencari nomor Salisha  di kontaknya, setelah ketemu ia langsung memencet nomor Salisha dan menelpon

" Halo sal " Ucap Reyden saat panggilan telepon itu terangkat

" Halo kenapa den ? " Tanya Salisha

" Gini sal beberapa hari lalu gw ketemu Tanah kosong, gak jauh dari perumahan kita, tempatnya juga ada di pinggir jalan pokonya strategis kalo lu mau bagun butik di sana " Jelas Reyden

" Oiya terus lu udah coba tanya-tanya belum " Ucap Salisha

" Udah si gw juga udah tau berapa harganya, tapi kalo lu mau lebih jelas lu dateng aja kesini "

" Yah gak bisa lu aja ya yang nanya "

" Gak bisa dong, lagi juga kalo lu kesini kan lu bisa liat gimana lokasi tanahnya cocok atau gak "

" Den jujur aja gw lagi sibuk banget tapi gw bakal usahain buat cari waktu " Ucap Salisha

" Yaudah lu atur aja waktu yang tepat dulu, jangan terlalu di paksain juga " Ucap Reyden

" Iya deh nanti gw coba usahain waktu buat cek langsung ke sana " Ucap Salish

" Oke gw tunggu ya " Ucap Reyden

" Makasih yah den udah mau bantuin gw " Ucap Salisha

" Kaya sama siapa aja lu sal "

" Hehe yaudah den kalo gitu gw matiin dulu ya telponnya gw mau lanjut desain "

" Iya "

Lalu panggilan telepon itu terputus.

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang