10.

104 7 0
                                    

Beberapa hari setelah Reynal berkata ke jepang, Pagi ini Reyden menuruni anak tangga, hari ini ia dan Shalisha berkuliah di pagi hari

" Pagi sayang " Ucap Keya kepada Reyden yang sedang menari kursi untuk duduk

" Pagi ma " Ucapnya lalu menduduki dirinya di kursi yang tadi ia tarik

" Papa dimana mah " Ucap Reyden saat tidak melihat kehadiran papanya

" Papa masih di kamar " Ucap Keya yang membuat Reyden menggunakan kepalanya

Reyden mulai menyantap makanannya dan setelah beberapa saat Dean menghampiri mereka yang berada di meja makan

" Papa mau kemana kok bawa koper " Ucap Reyden saat melihat papanya membawa koper

" Papa kamu kan mau ada perjalan bisnis ke Singapura " Ucap Keya

" Kali ini papa beneran perjalan bisnis gak ya, atau akan sama kaya kemarin " Ucap Reyden dalam hatinya

" Oiya aku lupa papa kan dah bilang kemarin " Ucap Reyden menatap papanya

" Gimana si boy " Ucap Dean

lalu mereka melanjutkan sarapannya dengan hening, hingga beberapa saat mereka selasai

" Aku berangkat dulu ya mah pah, Salisha pasti udah siap " Ucap Reyden

" iya sayang hati-hati " Ucap Keya

Setelah mencium kedua tangan orang tuanya secara bergantian, kini ia sudah sampai di depan gerbang rumah Salisha

" Pagi " Ucap Shalisha sambil tersenyum

" Pagi, ini helemnya " Ucapnya sambil memberikan Helem dan langsung di terima baik oleh Salisha

Salisha mulai menaiki motor Reyden dan ia mulai menyalahkan motornya, lalu menjalankannya

Selama di perjalanan mereka hanya terdiam, sampai tiba di parkiran kampus

" Ada masalah ya den kok lu diam aja? " Tanya Salisha sambil memberikan helem

" Nanti kalo gw udah selesai mastiin sesuatu gw baru ceritain semuanya ke lu ya " Ucap Reyden sambil mengambil helem tersebut

" Oke pelan-pelan aja ya " Ucap Salisha sambil menunjukan senyumnya

" siap ibu bos " Ucapnya sambil hormat dan membuat keduanya tertawa

" Yaudah gw masuk dulu ya " Ucap Salisha yang membuat Reyden menggunakan kepalanya

••••

Setelah beberapa jam menghabiskan waktu di kelas mendengarkan dosennya menjelaskan materi, kini langkah Salisha  sudah berjalan menuju kantin

Saat sedang serius berjalan tiba-tiba ada seseorang mengagetkannya

" Sal " Ucap seseorang dengan suara lantang sambil menepuk pundak Shalisha

" Allahu Akbar REYDEN " Ucap Shalisha lalu berteriak di akhir kalimat, ia seseorang tersebut adalah Reyden

Sedangkan pelakunya Reyden ia hanya tertawa puas karena berhasil membuat Salisha kesal

" Lu bisa gak si gak usah ngagetin " Ucap Salisha masih dengan nada kesalnya 

" Gak bisa, tapi sumpah komuk lu kocak banget "

" Tau ah males gw " Ucap Salisha sambil melanjutkan jalanya

Reyden yang melihat Salisha berjalan langsung menyusulnya " Tunggu gw dong " Ucap Reyden saat sudah di dekatnya

" Ngapain si lu ngikutin gw "

" Gw juga mau ke kantin "

Kini langkah kaki mereka sudah berada di kantin

" Lu mau pesan apa sal? " Tanya Reyden, sedang Shalisha masih diam

" Udah dong ngabeknya " Ucap Reyden sambil membujuk tapi tak ada sedikitpun jawaban dari Salisha

Reyden menatap Salisha yang masih terdiam dengan tatapan sendunya sambil bicara " Maaf ya "

Salisha yang melihat itu mencabik karna itu adalah senjata Reyden saat mereka sedang bertengkar " Iya udah ayo kita pesan pasta " Ucapnya sambil  tangan Reyden

Setelah memesan makanan masing-masing kini mereka berdua langsung bergabung dengan sahabat-sahabatnya

••••

malam ini Salisha dan Reyden sudah berada di cafe yang bisa Reyden bernyanyi di sana, di aja jadwal nyanyi di malam Rabu ini

" Lu mau tunggu dimana sal? " Tanya Reyden

" Depan sana boleh gak den " Tunjuk Salisha kepada meja yang berada tepat di depan panggung mini

" Yaudah ayo ke sana " Ucap Reyden

Mereka berjalan menuju meja yang tadi di tunjuk sama Salisha, sesampainya di sana Salisha langsung duduk, sedang Reyden ia langsung naik ke atas panggung mini dan mulai menyapa semua pengunjung cafe tersebut

Setelah menyapa semua pengunjung ia mulai menyanyikan lagu-lagunya yang akan ia bawakan pada malam ini

Setelah hampir satu jam lebih Reyden bernyanyi, kini ia sudah selesai dan langsung menghampiri Salisha

" Mau langsung balik atau makan dulu? " Tanya Reyden saat sudah ada di depan Salisha

" Makan dulu aja biar nanti di rumah gw beres-beres terus tidur hehe " Ucap Salisha sambil tersenyum

" Yaudah ayo " Ucapnya yang membuat Salisha menumbuhkan kepalanya

Singkat cerita kini mereka sudah berada di salah satu restoran yang cukup terkenal

" Gw pikir kita bakal makan Lamongan " ucap Salisha saat turun dari motor

" Gw lagi mau makan disini " Ucap Reyden

" Yaudah yu masuk " Lanjutnya lagi

Mereka masuk ke dalam dan langsung duduk di salah satu kursi yang ada di sana, tak lama pelayan datang menyerahkan daftar menu untuk mereka memilih pesanannya

••••

Kini mereka baru saja selesai membayar makanannya dan sedang berjalan menuju parkiran

" Yuk naik " Ucap Reyden

Tak ada jawaban dari Salisha, karena tak ada jawaban dari Salisha Reyden menoleh ke belakang dan terlihat Salisha yang sedang memperhatikan sesuatu

" Lu ngeliatin apa si sal? " Tanya Reyden yang terus memperhatikan Salisha

" Itu papa bukan si? " Ucap Salisha yang balik bertanya sambil menunjuk seseorang

" Mana "

" Itu loh den " Ucap Salisha sambil menunjuk orang itu

Akhirnya Reyden menemuka seseorang yang di tunjuk oleh Salisha

" Iya itu beneran papa " Ucap Reyden menatap orang yang mirip papanya

" Kok papa sama perempuan lain, eh tapi bukanya papa lagi di luar negeri" Ucap Salisha sambil menatap Reyden

" Udah malam sal, pulang yu nanti kita di cariin " Ucap Reyden berusahalah mengalihkan pembicaraan

" Kalo itu papa kenapa lu diam aja den " Ucap Salisha menatap Reyden dengan tatapan lekat

" Udah malam sal balik yu " ucap Reyden yang mulai menyalahkan motornya dan Salisha menurut naik ke atas motor

" Kanya bukan waktu yang tepat buat gw tanya soal tadi ke Reyden, tapi dari kejadian tadi, udah buat gw nemui jawabannya kenapa Reyden berubah akhir-akhir ini " Ucap Salisha dalam hatinya sambil menatap punggung belakang Reyden  

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang