18.

95 7 0
                                    

Malam ini Salisha baru saja menyelesaikan gambar desain, saat sedang asik merapihkan barang-barang, terdengar suara ponselnya terdengar

Ia segera mengambil ponselnya, lalu melihat siapa orang yang menelponnya, terlihat nama Reynal yang ada di sana

" Hallo " Ucap Salisha saat panggilan telpon itu terangkat

" Hallo sal lagi apa lu? " Tanya Reynal dari ujung sana

" Gw baru selesai ngerjain tugas "

" Nal " panggil Salisha

" Hmm " jawabnya

" Are you okay? "

Terdengar suara helaan nafas dari Reynal dari ujung sana " Gw baik-baik aja sal " Ucap Reynal

" Terus kalo udah baik-baik aja kapan lu mau ngobrol lagi sama Reyden "

" Gw gak tau sal "

" Nal, Reyden juga gak mau buat nutupin semua ini dari lu, tapi mama maksa karena mama gak mau lu kepikiran terus lu jadi gak fokus "

" Ayo nal kita ngelakuin ini juga buat kebaikan lu, piliss ya maafin Reyden, maafin gw juga karena nutupin semuanya dari lu " Jelas Salisha

" Udah ya sal, kayanya ada tugas yang mau gw kerjain besok gw berangkat pagi " Ucap Reynal lalu panggilan telpon itu terputus

Salisha menaruh ponselnya di meja belajar sambil menghelaankan nafasnya

" Semoga kalian cepet baik, gw gak suka liat lu berdua diam-diam kaya gini " Ucap Salisha

••••

Beberapa minggu terus berlalu, siang ini Salisha mendengar kabar kalo Reyden kembali tidak mengikuti mata kuliah

" Serius sal lu gak tau Reyden dimana? " Tanya Nalen lagi

" Sumpah gw gak tau dia dimana " Ucap Salisha

" Tapi udah dua Minggu terakhir ini dia selalu kaya gini tanpa kabar " ucap Arkana

" Iya lagi banyak dosen-dosen yang selalu nanyain keberadaan dia "

" Lu udah coba ngomong kan sal, soal ini? " Tanya Nabiya

" Gw udah selalu ngomongin tentang ini sama dia, tapi berkali-kali dia keliatan selalu ngelak tentang ini " Ucap Salisha

" Kanya susah deh buat bilangin dia, apa lagi keliatan dia lagi ada di fase arogan " Ucap Arkana

" Ia emang akhir-akhir ini dia punya banyak alasan " Ucap Nalen

" Apa lagi kalo di chat dia bilang gak usah kepo sama urusan dia " Ucap Reyden

" Dia tiba-tiba berubah bahkan darstis  banget " Ucap Devano

" Dan itu semua terjadi semenjak kedua orang tuanya berpisah " Ucap Syila

Terdengar suara helaan nafas panjang dari Salisha ia merasa banyak hal yang berubah secara dramatis semenjak Areta dan Dean bercerai, mulai dari Reynal yang marah karena tau tentang perceraian kedua orang tuanya paling akhir dan sekarang Reyden yang berubah tak jelas seperti ini

Nazea menatap sahabatnya dengan tatapan sedu, ia mengerti perasaan yang saat ini Salisha rasakan " Sal " panggilnya

" Hmm " deham Salisha

" Lu gak papa? " Tanya Nazea

" Gak gw, gak papa " Ucap Salisha mencoba menyakini Nazea

" Gw balik duluan ya " Ucap Salisha

Salisha bangun dari duduknya lalu berjalan menuju parkiran tanpa menunggu jawaban yang lain

Saat Salisha sedang menuju perjalan ke rumah, tak sengaja matanya melihat seseorang yang mirip dengan Reyden bersama seorang wanita

" Itu bukanya Reyden ya, dia sama siapa? " Ucapnya dalam hati

" Ah tapikan gw gak liat mukanya, siapa tau itu bukan Reyden cuma mirip aja " Ucapnya menepis perasaannya

••••

Malam ini Salisha sedang menatap bulan bintang di halaman belakang rumahnya sambil menikmati segelas coklat hangat

" Kita sekarang beda ya den, lu kenapa akhir-akhir ini berubah, apa lagi selama dua Minggu ini gw juga gak pernah dengar kabar lu nal " Ucapnya sambil terus menghembuskan nafas

Lalu ia kembali menatap langit malam

Di lain sisi ada Reyden yang baru saja keluar dari dalam rumahnya sambil membawa segelas es kopi

" Sebentar lagi rumah ini akan sepi, mungkin hanya di isi sama bibi " Ucapnya sambil menghembuskan nafas panjang

Ia berjalan ke arah luar sampai langkah kakinya berada di halam belakang rumahnya, ia melihat indahnya langit malam

Matanya terus menatap langit malam sambil melihat sekitar dan tak sengaja metal seseorang

" Salisha ngapain disana "

Tanpa menunggu lama langkah langsung menghampiri Salisha

" Sal " panggilnya saat sudah berada di depan Salisha

" Hmm "

" Lu ngapain di sini "

" Cari angin, sambil liat ke indahan malam ini " ucap Salisha sambil menunjuk ke arah langit

" Kalo cari angin lu masuk angin dong " Ucap Reyden dengan nada polos tapi terdengar sangat menyebalkan

" Sumpah den nada lu polos banget tapi nyebelin " Ucap Salisha yang membuat Reyden tertawa kencang

Setelah itu Reyden duduk di samping Salisha sambil menatap langit kembali dan sesekali menikmati minumanya masing-masing

Reyden menatap Salisha " Bahagia ya sal karena ketika lu bahagia semesta bahagia gw tercipta " Ucap Reyden dalam batinya, lalu mengikuti arah pandangan Salisha ke langit

" Kanya bukan waktu yang tepat buat gw tanya Reyden kamana dia selama ini, mungkin nanti ada waktu yang tepat buat gw cari jawab dari semuanya " Ucap Salisha dalam batinya sambil menatap langit malam

Malam ini mereka habiskan dengan duduk berdua dan pikiran masing-masing tanpa ada pembicaraan

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang