16.

96 6 0
                                    

BEBERAPA MINGGU BERLALU, surat perceraian Areta dan Dean sudah selesai di urus, segala persidangan juga sudah mereka lalu hingga mereka sampai ke persidangan terakhir yang membuat mereka resmie bercerai

Pagi ini Reyden tegah menikmati sarapan bersama mama di meja makan

" Kamu jemput Saliha jam berapa? " Tanya Areta di sela sarapan meraka

" Dia pake mobil mah, apa lagi sekarang jam makul kita udah selalu berbeda " Jelas Reyden

Memeng selama beberapa Minggu juga Saliha sering kali ke kampus membawa mobil sendiri, karena seringkali jam kuliah dia dan Reyden berbeda

" Oh gitu " Ucap Areta sambil menganggukan kepalanya

" Oiya mah kapan mama mau kasih tau Reynal tentang apa yang terjadi, kemarin malam Reynal sempat tanya kondisi kita dan aku notice dia udah sedikit tau tentang apa yang terjadi " Ucap Reyden

" Mama akan kasih tau Reynal setelah sidang terakhir lusa " Ucap Areta

" Apa Reynal gak akan merasa kecewa jika dia tau soal ini paling akhir? " Tanya Reynal

" Mama akan jelasin semuanya sama Reynal dan semoga ia mengerti apa yang mama dan papa maksud " Ucap Areta yang

Lalu setelah itu mereka melanjutkan sarapannya dengan hening karena mereka terhanyut dengan pikiran masing-masing

••••

Salisha dan teman-teman sudah berada di kantin untuk menikmati makan

" Sayang bukain dong " Ucap Syila sambil memberikan bungkusan Chiki kepada Devano

Devano mengambil bungkus Chiki dan membukanya lalu memberikan lagi kepada Syila " Nih sayang "

" Sal lu ngapain si lu? " Tanya Nabiya

" Ini gw masih bingung sama disain gambar yang masih salah terus " Jawab Salisha

"Emangnya lu menggambar desain apa? " Tanya Nazea yang penasaran juga

" Banyak si ada beberapa model yang harus gw kumpulin besok, makanya harus selesai sekarang " Ucap Salisha

Salisha menatap ke arah sekitar ia tidak melihat Reyden " Reyden kemana guys? "

" Tadi dia masih ada urusan, mungkin sebentar lagi ke sini " Ucap Devano yang membuat Salisha menyembuhkan kepalanya

Dan benar saja tak lama Reyden dateng menghampiri mereka membawa sebungkus eskrim

" Nih sal " Ucap Reyden sambil memberikan sebungkus Eskrim

" Lu dari mana den? " Tanya Salisha sambil mengambil bungkus Eskrim dari tangan Reyden

" Ada urusan tadi " Ucap Reyden " lu masih lama gak sal? "

" Kenapa emang " Ucap Salisha

" Gak papa gw mau sama lu aja " Ucap Reyden

Reyden menyuruh Salisha untuk menggeser dan Salisha menurut, setelah itu Reyden duduk di sebelah Salisha lalu menyenderkan kepalanya di pundak Salisha

" Kenapa si? " Tanya Salisha yang membuat Reyden menggelengkan kepalanya

" Manja ya Bun " Ucap Nazea

" Aku lagi manja lagi mau di manja " Nyanyi Ravandra yang membuat semua tertawa

" CK, berisik lu semua " Ucap Reyden dengan nada kesalnya yang membuat semua tertawa

••••

Pagi ini Reynal baru saja terbangun dari tidurnya, setelah melaksanakan kewajibannya tadi ia tertidur kembali, karena hari ini Weekend

Setelah duduk beberapa menit di kasurnya, kini ia mulai berjalan untuk bersih-bersih dan sarapan

Saat sedang menikmati sarapan paginya suara ponselnya terdengar, ia Segers melihat ponselnya dan terlihat nama mamanya yang ada di sana, tanpa menunggu lama Reynal langsung mengangkatnya

" Assalamualaikum mah " Ucap Reynal

" Waalaikumsalam nak lagi apa kamu " Tanya Areta

" Aku lagi sarapan, mama lagi apa? "

" Mama lagi mau meeting tentang cake yang mau launching "

" Oh gitu "

" Oiya den ada hal penting yang mau mama obrolin sama kamu sekarang "

" Hal penting apa mah? " Tanya Reynal bingung

Terdengar suara helaan nafas dari Areta " maafin mama ya nal kalo mama harus sampai ini sama kamu, biar bagaimanapun kamu harus tau karena kamu anak mama dan papa, Maaf ya nal kalo mama sama papa gak bisa pertahankan rumah tangga kita sampai akhir kita berpisah " Jelas Aleta dengan sangat lembut

" Ada malah apa yang buat mama sama papa harus berpisah? Apa semua ya gak bisa di bicarakan? Lalu kenapa haru berakhir seperti ini " Reynal membondong semua Pertanyaan untuk mamanya

Dengan helaan nafas Areta mulai menceritakan semuanya kepada Reynal dan Reynal yang mendengar semuanya sangat tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh mamanya, tapi saat mendengar mamanya di perlakukan tidak baik oleh selingkuhan papanya hatinya sangat sakit

" Nal maafin mama ya kalo mama gak bisa bertahan " Ucap Areta dengan nada lirih

" Gak mah, ini semua bukan salah mama tapi salah papa yang gak pernah bisa melupakan masa lalunya " Ucap Reynal dengan nada kesalnya

" Reynal benci sama papa mah " Ucapnya lagi dengan penuh emosi

" Jangan benci papamu nal, bagai mana pun dia papamu " Nasihat Areta

" Tapi mah "

" Mama gak suka nal, liat anak-anak mama benci sama papanya sendiri, bagai mana pun dia adalah orang tua mu nal " Ucap Areta

" Mama matikan telpon dulu ya meetingnya akan segera dimulai " Ucap Areta lagi

" iya mah "

Setelah telpon itu mati, Reynal menatap keluar jendela dan berusaha mencerna apa yang tadi di ucapkan. Oke mamanya

Di sisi lain ada Reyden yang sedang memainkan gitarnya di halaman rumahnya, dia menyanyikan banyak lagu yang akan ia bawakan ketika ia nyanyi di Cafe besok

Saat ia teringat sesuatu, ia langsung mengambil ponselnya dan mencari nomer telpon seseorang, setelah dapat ia langsung menelpon nomer tersebut

" Hallo " Ucapnya Saat telpon itu terangkat

" Kenapa den? " Tanya seseorang dari ujung telpon

" Mama ada ngomong sesuatu sama lu gak nal?" Tanya Reyden kepada Reynal

Ia seseorang yang ia telpon adalah Reynal, karena ia ingat jika hari ini mamanya akan memberi tau tentang apa yang sebenarnya terjadi

" Kenapa lu gak ngasih tau ini semua den? Kenapa gw harus tau masalah ini sekarang? " Tanya Reynal dengan nada penuh emosi

" Mama ngelarang gw buat kasih tau semuanya sama lu "

" Ya tapi seenggaknya lu kasih tahu gw tentang apa yang terjadi, terus kapan lu tau tentang papa yang selingkuh "

" Dari sebelum lu berangkat dan soal beberapa bulan lalu gw kecelakaan itu Karana gw abis berantem sama papa " Jelas Reyden

" Biasa ya lu akting seolah gak terjadi apa-apa padahal lu simpan semuanya sendiri, kalo lu udah gak butuh gw lagi sebagai kembaran lu bilang " Ucap Reynal dengan emosi

" Bukan begitu nal "

" Udah lah den gw males debat, lagi juga gw masih perlu waktu buat mencerna apa yang sebenarnya terjadi " Ucap Reynal langsung mematikan panggilan telepon

Reyden merasa bersalah karena tak memberi tau soal ini lebih awal kepada Reynal

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang