Yuhuuu update~ komen yaw<3 maaciw<3
-
-
Kabut memandangi diri di depan cermin ruang kerja pribadi butiknya. Dia membuka dua kancing teratas blouse yang dipakai. Seluruh tubuhnya dipenuhi gigitan dan hasil karya Bangkit semalam. Dia terpaksa mengenakan blouse dan scarf untuk menutupi keganasan Bangkit. Semua orang harus tahu Bangkit punya sisi mesum di luar prediksi. Buktinya mereka bercinta dari malam sampai menjelang subuh. Kabut jadi tidak sempat beristirahat.
Dulu waktu mereka liburan ke luar negeri menaiki kapal pesiar selama sepuluh hari bukannya jalan-jalan mengelilingi kapal atau mencoba fasilitasnya, mereka lebih banyak bercinta di kamar. Dimulai dari matahari terbit sampai fajar datang. Kira-kira seperti itu kalau Bangkit sudah mesum, tidak bisa dihentikan dan lebih liar dari binatang. Kabut cuma bisa pasrah dan menurut. Ya, tidak menolak juga meskipun kewalahan meladeni setiap hujaman ganas laki-laki itu.
Pagi ini Kabut kabur lebih awal sebelum Bangkit bangun tidur. Jika sampai sapa-sapaan, sudah pasti pagi ini akan diajak bercinta lagi. Di samping itu Kabut tidak mau bertemu Bangkit sementara waktu. Malu. Dia sendiri yang ingin menolak ajakan rujuk, dia juga yang menawarkan kegilaan. Untuk mendukung niatnya dia mematikan ponsel.
"Bu, permisi. Ada tamu yang mencari, Ibu," panggil Andine dari luar selagi mengetuk pintu.
"Tunggu bentar, An."
Kabut mengancingkan kembali blouse dan merapikan scarf. Sesudahnya dia duduk manis supaya Andine tidak curiga kalau dia habis berkaca. "Masuk, An."
"Hellooooooooo, Sistuuuuur!" Suara nyaring mengudara seiring hadirnya wujud cantik dari balik tubuh Andine.
Setelah perempuan itu masuk ke dalam ruang kantor, Andine berjalan mundur dan menutup pintu membiarkan tamu berbincang dengan sang empunya butik.
Kabut pikir siapa rupanya Marshalene Adipranas. Perempuan centil itu sangat dekat dengan Kabut bahkan setelah cerai pun mereka kerap liburan bersama. Marsha, si paling berisik, menyukai kebebasan persis seperti Kabut. Jadi mereka sangat klop dalam menikmati hidup.
"Gue pikir setan mana, ternyata lo," ujar Kabut.
Marsha tertawa geli. "Haha ... bisa aja temennya setan. Gue mau kasih kabar, nih. Info penting buat lo."
"Kalau lo mau bilang Adit idola gue udah mau nikah, gue cuekin. Gue anggap nggak ada info." Kabut menjawab sambil berpindah menuju sofa, duduk di sana dengan tenang.
"Ini menyangkut Bangkit, Beb." Marsha duduk di seberang Kabut, menyandarkan tubuhnya sambil menyilangkan kaki. "Bangkit ikut kencan buta. Meta yang atur pertemuannya. Gue males kalau Meta yang jodohin, pasti perempuannya mirip jalang kayak dia. Gue maunya lo aja sama Bangkit. Ayo, kita labrak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cranky Romance
Romansa(18+ Romcom) #1 Romance Series Kabut Sastromidjo masuk kantor polisi gara-gara menjambak dan hampir menusuk mantan rekan kerja yang membawa kabur uangnya. Dilanda masalah yang cukup rumit, Kabut menghubungi pengacara ternama yang biasa membantu man...