M/N menatap keluar, dengan pintu kaca yang menjadi penghalang antar kamar Gojo dan halaman belakang di buka lebar, membiarkan angin masuk kedalam ruangan yang gelap karena lampu yang di matikan. Duduk di atas lantai sebuah mantel tersemat di bahunya, sedang tangannya memeluk lututnya, ia memutuskan untuk menunggu Gojo sampai pria itu kembali.
Semenjak tiba di dunia ini, rasa kesepiannya semakin kuat. M/N menjadi mudah bosan dan melamun, apalagi kegiatannya selama ini hanyalah makan tidur dan berbincang dengan Gojo, saat pria itu tidak ada di sampingnya rasanya semakin sepi, meskipun saat bertemu selalu saja berdebat.
Namun justru itulah yang memberikannya ketenangan. M/N di buat untuk melupakan semua rasa kesepiannya, melupakan pikirannya mengenai kesendiriannya ataupun kerinduannya kepada sang ibunda.
Bulan di atas sana tidak terlalu terang apalagi hanya sebagian saja yang bersinar, membaringkan kepalanya pada lutut sebuah senandung lembut keluar dari bibirnya,
"Yami wo haratte yami wo haratte
Yoru no tobari ga oritara aizu da
Aitai shite mawaru kanjousen
Zaregoto nado wa hakisute ike to ..."Reff dari lagu opening Jujutsu Kaisen ia lantunkan di malam sepi dengan angin musim panas yang mendekapnya, matanya berubah sayu saat kantuk mulai menghampirinya. Ingin tertidur tetapi ia masih ingin menunggu Gojo untuk pulang dan menanyakan pria itu beberapa pertanyaan.
Tetapi sungguh, ia tahu jika dirinya memang gampang sekali tertidur, tetapi saat sampai di dunia ini kebiasaannya itu semakin menjadi, ia juga jadi mudah sekali lelah entah karena apa. Padahal sehari-hari hanya makan, minum, mandi dan tidur. Tidak ada kegiatan berarti semenjak ia di tampung oleh Gojo.
Untuk keluar dari kediaman saja hanya sekali ini saja, itu pun harus memelas terlebih dahulu pada sang kepala klan. Enak sih enak, tetapi ini jauh berbeda dengan fanfict yang dibacanya. Biasanya kan mereka selalu bisa merubah alur dan masuk kedalam cerita dengan mudah.
Lah, dia? Nge-spill sedikit alur cerita langsung sekarat. Kekuatan pun dirinya tidak punya. Padahal kan kalau dalam fanfict itu MC yang masuk ke dunia anime seperti ini selalu mendapat kekuatan OP.
Tunggu, kekuatan?
Benar juga, ia harusnya menanyakan hal itu terlebih dahulu kepada Gojo. Pria itu kan bisa mendeteksi energi kutukan seseorang dengan matanya. Ia juga bisa mengetahui tehnik kutukan seseorang dengan mudah juga hanya dengan sekali melihat, mengingat dirinya pernah menampar Gojo yang masih memasang tehnik mugen-nya.
Saat sedang melamun begitu, sosok yang di tunggu muncul di hadapannya dengan menenteng sebuah tas belanjaan, "kenapa kau belum tidur?"
M/N refleks menegakan tubuhnya, "Gojo-san! Kau sudah pulang? Aku sedang menunggu mu."
Gojo menyeringai mendengar jawaban pemuda itu, menundukkan tubuhnya dengan wajah yang berhadapan langsung dengan milik si manis, "heh... kau sedang menunggu ku? Apa kau kesepian, hm? Aku tahu kok kalau aku orang yang gampang di rindukan."
M/N memasang raut tidak percaya dengan perkataan dari pria itu yang kelewat percaya diri menurutnya. Yeu, si M/N lain di hati lain di mulut, sebelumnya saja merasa kesepian karena tidak ada tuh orang sekarang giliran ada malah sok-sok gengsi.
Mendorong wajah Gojo menjauh dengan kesal, "bukan bodoh! Aku ingin menanyakan sesuatu pada mu."
Gojo masuk ke dalam kamar dan menaruh paperbag di atas meja, lalu membuka penutup matanya sebelum akhirnya ikut duduk di samping M/N, "menanyakan apa? Apa tentang kita yang akan tidur bersama?" Tanya pria itu tengil.
Garis halus tercetak di dahi M/N yang mulai kesal menanggapi Gojo, "si gila ini." Rutuknya berusaha untuk tidak melayangkan pukulan pada Gojo yang menguras kesabarannya hampir setiap saat.
Gojo terkekeh, tatapan dari manik biru itu melembut menatap pada sosok yang terlihat kesal itu, menyangga tubuhnya dengan satu tangannya, "baiklah, kali ini aku akan serius. Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?"
Memincingkan matanya M/N menarik nafas dalam sebelum akhirnya mulai bertanya, "itu... aku ingin bertanya, apa kau melihat energi kutukan di tubuhku? Kau mungkin tidak mengatakannya secara gamblang, tetapi aku merasa kau menyembunyikan sesuatu tentang diriku. Lebih tepatnya kekuatan ku."
"Yah, meskipun aku ragu aku memilikinya sih." Katanya mengalihkan perhatian tidak menatap pada Gojo yang terdiam di tempat mendengarkan. Ada rasa ragu dalam setiap kata yang di ucapkannya, jemarinya saling meremat satu sama lain, sebuah kebiasaan saat dirinya di landa kegugupan dan keraguan yang dalam.
"Tapi Gojo-san, aku bisa melihat mereka. Saat kita berjalan-jalan hari ini, aku bisa melihat wujud dari kutukan itu. Karena itu aku berinisiatif untuk menanyakannya lebih lanjut pada mu." Lanjutnya.
Ada keheningan di sela pembicaraan itu, Gojo tidak langsung menjawab dan sedikit menimang, karea menyelidikannya tentang kekuatan dari pemuda di depannya ini masih belum sepenuhnya terkumpul, dan hanya sebatas pemikirannya saja. Tetapi kesempatan ini mungkin bisa di jadikan car untuk membuktikan teorinya.
"Kau memilikinya kok. Hanya saja mengenai kekuatan mu itu, aku masih ragu apakah pemikiran ku ini benar ataukah tidak, jadi aku belum memberitahukannya kepadamu." Jawab Gojo menatap jauh ke atas langit malam.
"Namun, karena kau menanyakannya kepada ku, menurutku ini waktu yang tepat untuk membuktikan pemikiran ku itu. Yah, mengingat ada hal lain juga yang menganggu ku."
M/N memiringkan kepalanya menatap penasaran pada Gojo, "mengganggu mu? Ah, nampaknya aku tahu apa yang kau meksud Gojo-san."
Kini Gojo lah yang menatap pada si manis dengan sebelah alis yang ia naikkan, "hm? Apa yang kau tahu?"
"Yang intinya, semua hal itu berhubungan dengan penyerangan kutukan kelas khusus yang menyerang mu tadi di perjalanan pulang sebelum menemui Yaga-san, iya kan?" tebak M/N yang langsung tepat sasaran.
Gojo mendengus, "sepertinya kau memang mengetahui segalanya tentang apa yang terjadi ya chibi."
M/N tersenyum bangga, "tentu saja."
"Tapi justu itulah yang membuat ku mencurigai mu."
Kalimat yang Gojo ungkapkan langsung membuat M/N tertegun. Manik ungu itu menatap dalam pada Gojo yang kini menatapnya dengan raut serius yang menyeramkan di sertai hawa menekan. Mata biru itu terlihat bercahaya di bawah sinar dari bulan yang tidak lebih terang,
"kau yang datang entah dari mana, mengatakan omong kosong tentang masa depan dan diri mu yang berasal dari dunia lain. Apalagi saat aku bertanya tentang apa yang terjadi di masa depan kau selalu tidak bisa menjawab dikarenakan sesuatu penalti yang sistemnya sangat mirip dengan perjanjian jiwa. Apa kau pikir aku akan langsung percaya dengan mudah begitu saja saat sesuatu yang aneh ada di sekitar ku?"
"Kau memilih orang yang salah untuk di targetkan Kaito M/N."
M/N yang di tuduh tentu gelagapan dengan perubahan dari pria itu, kepalanya menggeleng pelan menepis segala argumen yang di tujukan padanya, "tidak Gojo-san, apa maksudmu-"
"Aku bisa saja membunuh mu sekarang. Tetapi kau memiliki informasi berharga, karena itu aku akan membiarkan mu hidup untuk saat ini."
"Sekarang katakan, apa yang kau rencanakan!"
***
Sorry kalau chapter kali ini terkesan gaje ya guys ya~
Mata nee~
( *¯ ³¯*)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...