Sukuna terjebak di dalam domain Itadori, sedang Todo dan Gojo menunggu sembari mengumpulkan kembali energi kutukan mereka yang telah terpakai sebelumnya. Saat domain Itadori mulai hancur dan Sukuna ingin kembali menggunakan domain miliknya, sesuai rencana yang memang sudah di buat sebelumnya Kugisaki yang di sangka telah mati menggunakan tekniknya mengejutkan semua orang berbarengan dengan itu jiwa Fushiguro pun ikut melawan.
"Bergembiralah kalian para pemuda, karena Kugisaki Nobara sudah kembali. OPP! Bagaimana dengan kejutanku kali ini, dasar bodoh."
Suara Kugisaki terdengar oleh Itadori yang tersenyum dengan manik bergetar haru. Semangat juangnya kembali saat tahu bahwa temannya itu masih hidup dan juga ikut bertarung, semakin di buat senang kala Fushiguro pun ikut bangkit untuk merebut tubuhnya kembali dari cengkeraman Sukuna.
Sedang sang raja kutukan di buat panik karena terpojok, tinju Itadori terus melayang tanpa ampun ketubuhnya, tetapi tentu dirinya tidak akan berdiam diri begitu saja. Sukuna pun ikut melayangkan pukulannya yang berhasil mendarat beberapa kali di tubuh Itadori.
Tetapi tekanan dari Fushiguro yang melawan membuat penguasaan tubuhnya semakin melemah, hingga kilat hitam milik Itadori pun mendarat telak di perutnya, memaksa Jiwanya untuk berpisah dengan tubuh Fushiguro.
Dirinya berdiri menatap angkuh pada sosok raja kutukan yang sekarang dalam bentuk yang sangat menyedihkan, "Sukuna, kau adalah aku. Mari kita coba kembali, bukan mengutuk seseorang tetapi hidup dengan seseorang. Meski tidak ada seorang pun di sisi mu, aku bisa hidup dengan mu."
Sukuna yang dikata seperti itu tentu kesal bukan main, harga dirinya sebagai raja kutukan seperti di injak-injak oleh bocah ingusan yang hidupnya bahkan tidak lebih lama darinya, "sikap bodoh mu sampai saat ini patut mendapat pujian dari ku, Itadori Yuji. Jangan meremehkan ku bocah, aku adalah kutukan." Teriaknya murka sebelum akhirnya ia menghilang seperti kepulan asap yang tertiup oleh angin.
Kinji Hakari, salah satu murid Gojo yang sekarang berada di kelas tiga berperingkat sebagai jujutsu tingkat khusus pun sudah menyelesaikan pertarungannya melawan Uraume yang merupakan pelayan setia dari Sukuna. Uraume pun juga ikut menghilang setelah berbincang kecil dengan Hakari.
Gojo sebagai seorang guru yang menyaksikan bagaimana murid-muridnya telah berkembang banyak pun di buat terharu juga bahagia. Mereka sudah melewati banyak kesulitan selama ini, dan Gojo bangga karena mereka semua berhasil melewati itu semua dengan baik.
Ia memilih menonton sembari mengistirahatkan tubuhnya, menyandar pada bangunan gedung. Entah mengapa ia tiba-tiba merasa bersyukur sudah memilih jalan menjadi seorang guru jujutsu, hingga senyuman tipis di bibirnya tidak bisa Gojo sembunyikan.
Manik biru itu menatap pada gagak Meimei yang masih menyiarkan siaran langsung. Tanpa tahu malu Gojo berseru lantang,
"sayang, ayo kita menikah!"
.
.
.Fushiguro bangun dari pingsannya menemukan Itadori dan Kugisaki yang tengah bermain-main dengan sebuah kotak, dirinya mengernyit melihat tingkah aneh kedua temannya absurdnya itu, "apa yang kalian lakukan?" Tanyanya dengan wajah lempeng khasnya.
"Oh, ini kejutan dari Kugisaki sang penyihir penyintas." Sahut Kugisaki lurus.
"Begitu? Maaf ya."
"Bagaimana jika kita menemui Okkotsu-senpai dulu? Aku dengar dia sudah sadarkan diri." Ujar Itadori membuat kedua temannya itu penasaran dengan apa yang ingin Gojo katakan.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju sebuah ruang rawat Okkotsu. Pemuda itu berhasil di selamatkan oleh Shoko, setelah sebelumnya Rikka sang ratu kutukan histeris karena panik jika Okkotsu mati saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...