Matanya menatap lesu pada Gojo yang tengah mengajari Itadori, hingga akhirnya sebuah tawa meledak saat pukulan mendarat pada rahang Itadori hingga membuat tubuh pemuda itu terjungkir balik. Mengusap sudut matanya yang berair, Itadori memang sosok yang konyol apalagi jika sudah di satukan dengan Kugisaki.
"Kau benar-benar konyol, Itadori-kun." Katanya membuat Itadori mendengus, hanya saja yang tidak di sadari oleh pemuda manis itu adalah, Itadori yang memalingkan wajahnya yang memerah, entah karena malu atau mungkin karena terpesona dengan si manis yang tertawa lepas. Suaranya yang lembut terdengar begitu candu untuk di dengar, ia suka.
Gojo pun yang tadinya serius mengajari Itadori sampai salah fokus, tertegun di tempat namun rautnya mengeras saat melihat wajah muridnya yang merona. Ia berjalan mendekat menutup tubuh M/N dan menyembunyikan tubuh yang lebih kecil di balik punggungnya, "kita lanjutkan latihannya." Katanya dengan nada yang terdengar lebih serius.
Itadori yang mendengar perbedaan nada bicara sang guru yang berubah drastis sedikit bingung, namun ia pun menurut karena takut dengan hawa tekanan yang Gojo keluarkan.
Selesai memberikan pelatihan singkat kepada Itadori, kini kedua lelaki berbeda usia itu tengah berjalan-jalan. Gojo menuruti keinginan M/N untuk membelikannya makanan manis meskipun dirinya tidak mendapatkan persetujuan atas tawarannya tentang tidur bersama.
Toh, Gojo juga suka makanan manis. Selera mereka sama, ia tidak keberatan untuk sedikit menghabiskan uangnya untuk pemuda itu.
M/N berjalan dengan semangat di depannya, manik amethys itu memancarkan binar yang indah, senyuman tipis terpasang di wajahnya membuat beberapa orang melirik dan menatap kearahnya.
Saat seorang lelaki berniat untuk menghampiri M/N yang anteng melihat papan menu dari sebuah toko kue yang terpajang di luar, Gojo dengan cepat menarik pemuda itu, meskipun mata biru itu tertutup oleh sehelai kain hitam namun pria asing yang tadinya berniat mendekat seketika mengurungkan niatnya kala bulu kuduknya merinding.
Sedang pemuda manis itu menatap polos pada Gojo yang tiba-tiba saja menariknya, memiringkan kepala saat mendengar helaan kasar yang keluar dari mulut pria bersurai putih itu, "ada apa, Gojo-san?" Tanyanya penasaran.
Gojo berbalik, "chibi... Jangan pernah keluar dari kediaman Gojo jika tanpa diriku. Mengerti?" Ujarnya menekan dengan nada serius.
Mengerjapkan matanya beberapa kali, "kenapa?" M/N dibuat semakin bingung saat mendengarnya.
"Turuti saja. Atau kau tidak akan mendapatkan makanan manis lagi."
"Loh? Tapi yah, di pikir-pikir lagi dunia ini berbeda jauh dengan dunia ku. Disini lebih berbahaya, keluar sendirian sama saja dengan menyerahkan nyawa, iyakan?"
Senyuman terukir Gojo mengelus puncak kepala M/N tanpa sadar, "anak pintar."
Pipi itu memerah malu, menepis tangan Gojo yang bertengker di kepalanya, ia langsung masuk kedalam toko kue itu, "seperti aku anak kecil saja." Cicitnya pelan meninggalkan Gojo yang menatap lamat telapak tangannya, lantas mengusak tengkuknya.
"Ada apa sih dengan ku?" Gumamnya sebelum ikut masuk kedalam toko.
.
.
.Di perjalanan pulang, Gojo kini berada di dalam mobil dengan M/N yang tertidur menyandar padanya. Anak itu nampaknya kelelahan setelah di ajak jalan-jalan mengelilingi kota dan mencoba berbagai macam makanan oleh Gojo.
Tangannya terlipat di depan dada dengan tatapan mata terarah keluar, merasakan sesuatu yang aneh lantas Gojo meminta Ichiji untuk menghentikan laju mobilnya, "berhenti."
Ia pun menoleh pada sosok yang masih tertidur pulas di bahunya. Menghela nafas, Gojo pun memposisikan pemuda itu untuk setengah berbaring secara perlahan, takut jika si manis terbangun dan setelahnya menutup pintu mobil dengan pelan agar tidak menimbulkan suara gaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RastgeleDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...