Nijuu Go

1.2K 193 10
                                    

M/N membuka matanya, ia kembali di ruang rawat dimana Shoko, Utahime dan Ichiji tengah mengobati Gojo- lebih tepatnya tengah menyambung kembali tubuh Gojo yang terpisah. Mereka bertiga terlihat frustasi juga putus asa, keringat dinging bercucuran di dahi ketiganya.

"Bangun Gojo. Kami masih membutuhkan mu disini." Ujar Shoko, wanita yang biasa pembawaannya kalem serta cuek itu pun tidak luput dari kegelisahan dimana ia harus menghadapi kedua kalinya kematian teman-teman seangkatannya.

Rahangnya mengeras, "setidaknya pikirkanlah kekasihmu yang tengah mengandung anak mu sekarang, sialan." Lanjut Shoko mulai merasa frustasi dengan keadaan sulit yang terjadi sekarang.

Utahime dan Ichiji yang mendengar ucapan Shoko termangu, mereka sontak menatap pada pemuda yang kini bersimpuh dengan tatapan kosong. Entah bagaimana perasaan dari pemuda manis itu, mereka tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya melihat sosok yang kau cintai mati di hadapan mu.

Mereka mengerahkan tenaga dengan sekuat mungkin, namun meskipun tubuh itu sudah tersambung dan Shoko melakukan pemulihan tingkat tinggi, jantung yang sudah berhenti berdetak itu tidak kunjung kembali berfungsi.

M/N bangkit dan berjalan mendekat secara perlahan, air matanya masih turun tidak terbendung. Nafas yang tercekat dengan isakan yang ia tahan, berdiri tepat di samping kepala Gojo, tangannya meraih wajah itu yang sudah ternoda darah.

"Satoru, kau bisa mendengar ku?" Tanyanya lirih begitu pelan bahkan semua orang yang mendengarnya bisa mengetahui kesedihan mendalam yang dirasakan oleh sosok itu hanya dengan mendengarnya saja.

Meanrik nafasa dalam sebelum kembali bersuara, "kau berkata kau akan kembali, karena itu- karena itu aku mohon buka mata mu. Tatap aku, dan katakan kau baik-baik saja."

Menumpukan kepalanya pada dahi Gojo, air matanya turun membasahi wajah yang terlihat tenang itu, "mari hidup dengan damai seperti apa yang selalu kita impikan. Dunia yang aman yang ingin kau wujudkan sudah ada di depan mata. Jadi, buka mata mu."

Ketiga memalingkan wajah melihat M/N yang menangisi Gojo merasa tidak kuat untuk menatapnya terlalu lama karena rasa sesak yang di rasakan oleh pemuda itu pun mulai menggerayangi hati mereka.

"Kau benar, aku memang tidak bisa jauh dari mu. Karena itu bisakah kau bangun dan kembali pada ku?"

Ucapan itu terus mengalun lirih memanggil jiwa Gojo untuk kembali ke dalam raganya. Berbisik tepat di telinga sang kekasih dengan alunan doa serta harapan, agar kesepatakan yang di buatnya dengan sosok entitas itu benar-benar terjadi.

Rasanya mulai putus asa, saat Gojo tidak menunjukan respon apapun. Tubuh itu masih terasa dingin, nafas itu masih belum kembali berhembus, dan jantung itu berdetak meskipun sangat lemah.

Tunggu? Berdetak?

Shoko dengan cepat mengeceknya, suara detak jantung Gojo kembali, Shoko mau tidak mau dibuat terharu dengan hal itu, ia semakin mengerahkan kemampuannya untuk bisa membawa sang teman karib kembali, "bagus Gojo, bagus. Tetap seperti itu. Aku akan membantu menyelamatkan mu."

M/N yang masih menangis tidak terlalu mempedulikan hal itu, ia masih menumpukan kepalanya pada dahi Gojo sembari menutup mata tanpa menyadari bahwa kelopak berhias bulu mata putih yang lentik itu terbuka secara perlahan.

"Selamat pagi sayang."

Suara lembut namun terkesan serak bak orang yang baru saja bangun tidur mengalun dengan begitu sopan menyapa telinganya. Manik amethys yang masih berderai air mata itu menatap langsung pada manik biru bak lautan milik sang kekasih yang kembali terbuka menatap lembut kearahnya.

Tertegun, mulutnya kelu, kata-kata yang ingin di ucapkannya tertahan di tenggorokan hingga yang bisa ia lakukan hanyalah kembali menangis memeluk Gojo yang tersenyum menyambut pelukan itu, "aku kembali. Maaf sudah membuat mu begitu khawatir." Bisiknya pelan di telinga M/N.

Move (Gojo Satoru x M. Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang