"Sekarang katakan, apa yang kau rencanakan!"
M/N menjawab dengan gelengan tak percaya atas tuduhan Gojo, tubuhnya mundur menjauh saat tekanan yang Gojo keluarkan menekan dirinya hingga membuat dadanya terasa sesak. Nafasnya tercekat kesulitan saat ingin mengambil udara untuk mengisi paru-parunya.
"Kepada siapa kau melapor?"
"Dengan siapa kau berkerja sama?"
"Berapa banyak orang yang di kirim untuk menjadi mata-matai di SMK Jujutsu?"
Setiap pertanyaan di lontarkan dengan begitu tajam. Hawa dingin yang menyertai membuat tubuh M/N bergetar hebat. Ia tidak bisa melawan, keberadaannya seolah di tekan kuat oleh Gojo hingga membuatnya tidak berkutik.
Pria itu mendekat pada M/N yang meringsut mundur, tatapan tajam dan dinginnya menyorot langsung pada pemuda itu yang hanya bisa terdiam, "aku bertanya sekarang, siapa orang yang ada di balik mu?"
Bibirnya ia gigit pelan, lidahnya kelu untuk menepis semua pernyataan yang Gojo limpahkan padanya. Mata biru yang bercahaya itu terlihat mengerikan baginya sekarang hingga M/N tidak mampu untuk membalas tatapannya.
"Aku sungguh tidak mengerti apa yang kau katakan Gojo-san. Aku sudah mengatakan semuanya pada mu, tidak ada yang aku sembunyikan lagi." M/N menjawab dengan nada bergetar ketakutan yang kuat. Dirinya yang terintimidasi oleh Gojo tidak dapat melawan, jika adu kekuatan pun apa yang ia harapkan dari tubuhnya yang lemah ini.
"Ada, kau menyembunyikan banyak hal dari ku. Latar belakang mu tidak dapat diketahui seolah ada sesuatu yang menghapusnya, banyak hal terjadi semenjak kedatangan mu dan hal itu tepat seperti apa yang kau katakan. Lalu, kau juga mengatakan soal kematian ku di tangan Sukuna yang hal ini juga berjalan dengan bangkitnya Sukuna di tubuh Yuuji yang hampir saja membuat muridku itu mati. Dan sekarang, kau bahkan mengatakan mengenai diriku yang di serang oleh kutukan tingkat tinggi dengan tepat. Semua hal itu terlalu janggal untuk dikatakan sebuah kebetulan."
Dirinya di pojokan habis-habisan oleh Gojo hingga tidak dapat membantah. Sosok yang ia percayai itu menyerang balik kearah dirinya, ia yang awalnya ingin menggantungkan harapan hidupnya pada Gojo seketika di kecewakan.
Yah, ia tahu bahwa kehadirannya di sini juga seharusnya sejak awal tidak pernah ada. Ia hanyalah sosok tidak penting yang harusnya mati. Dalam siklus kehidupan jujutsu yang tiada akhir, pertarungan antara kutukan dan penyihir yang banyak mengorbankan nyawa, kehadiran dirinya yang mengetahui tentang segala hal patut untuk di curigai.
Itu wajar bagi Gojo yang juga merupakan sosok penting yang menjaga keseimbangan dunia jujutsu saat ini untuk menuduhnya dan mencurigainya.
Tetapi, mengapa pria itu sedari awal malah memberikan perhatian tidak perlu jika akhirnya dirinya akan menuduh M/N seperti ini? Seperti memberikan harapan padanya dan menghempaskannya ke jurang kekecewaan.
M/N mengatakannya, bahwa ia bersyukur bertemu dengan Gojo. Ia merasa beruntung. Di tengah kesepiannya berpisah dengan sang ibunda, Gojo bisa mengalihkan pikirannya dengan tingkah tengilnya.
Gojo juga memberikannya tempat untuk bernaung dan bercerita. Tetapi dirinya juga salah karena percaya terlalu cepat pada pria itu. Sedari awal harusnya ia merasa aneh mengapa Gojo dengan gampangnya membiarkan ia tetap berkeliaran di sekitarnya. Mengapa Gojo sampai menaruhnya di kediaman utama dengan Kazuki yang menjaganya dimana posisi Kazuki sendiri merupakan kepala pelayan utama sekaligus sosok yang paling Gojo percayai di kediaman.
Terkekeh miris dalam diamnya, hal ini mungkin merupakan cara agar Gojo bisa mengawasinya dengan mudah. Yah, sedari awal pria itu pun mengatakan hal yang demikian bukan? M/N hanya terlalu terlena dengan tingkah lembut yang Gojo berikan hingga membuatnya lupa sifat sebenarnya dari pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...