Sedikit dari chapter ini ada adegan dewasanya, bagi yang tidak nyaman dan masih di bawah umur bisa langsung skip aja ya...
Sudah saya tandain ya.
.
.
.[Warning adult content!]
M/N mengerang saat Gojo memainkan putingnya, dari mulai menjilat, memilin sampai menggigit dan menariknya. Tubuhnya sudah full naked dan sudah penuh dengan tanda merah juga beberapa gigitan.
Tangan Gojo mulai meremas kedua bokong montok yang lembut itu, jarinya bergerak mengusap dan masuk ke dalam lubang itu, kembali mengundang erangan dari sang submissive akan tindakan tiba-tibanya.
Jemari itu bergerak keluar masuk berusaha merenggangkan agar saat di masuki nanti tidak terlalu sakit. Hanya saja Gojo sebenarnya merasa sedikit aneh karena semenjak berhubungan badan pertama kali, lubang milik M/N selalu saja mengeluarkan cairan bening yang lengket, tetapi Gojo juga tidak mempermasalahkannya, itu justru memudahkannya untuk menjamah lubang kenikmatan itu.
Tangan lentik yang bergetar itu menyentuh pipinya, membuat Gojo menoleh kembali menaruh fokus pada sosok yang terbaring dengan ekspresi sayu yang sangat menggoda. Pipinya memerah total, bibirnya yang bengkak habis dijamah, mata itu berair seolah menggodanya untuk tenggelam dalam lautan nafsu yang memabukan.
"Itu cukup. Tolong masukan sekarang, Satoru."
Ucapan yang terdengar lirih tetapi dalam hati Gojo begitu menyukainya. Sangat menggoda. Karena itu, untuk malam ini biarkan dirinya menggempur habis-habisan sang kekasih, membuatnya mengerang dan mendesah penuh nikmat sembari menyebut namanya.
Tanpa menunggu lama lagi, setelah mendapat persetujuan Gojo pun memasukan batang panjang miliknya yang di penuhi urat. Pen*s itu sudah ereksi sedari tadi, mengacung bak sebuah pedang yang tidak sabar untuk di masukan kedalam sarangnya.
Menggeram rendah saat pijatan terasa begitu nikmat baginya, Gojo tidak langsung menggerakkan benda itu, dan memilih untuk mendiamkannya sesaat.
Tatapannya beradu dengan manik amethyst yang begitu indah di bawahnya. Mengelus sesaat pipi halus itu, Gojo membawa bibir keduanya untuk saling melumat sedang M/N mengalungkan tangannya pada leher kokoh itu, membalas setiap lumatan dan beradu lidah dengan sang dominan.
Meremas kepala bagian belakang Gojo saat pria itu mulai menghentakkan pen*snya di dalam sana. Ia mengerang dan mendesah tertahan membuat Gojo yang masih menciumnya membuka mata, melihat sosok dibawahnya yang memejam dengan erat. Ah sial, setiap ekspresi yang di tampakan wajah itu saat tengah bermain ranjang memang selalu berhasil membuatnya lepas kendali.
Sodokan dibawah sana ia perkuat, ciuman itu terlepas membuat keduanya dapat mengerang dengan bebas saling menggoda satu sama lain dengan mendesah di sisi telinga sang lawan bermain.
"Ump! Ahh- ini nikmat Satoru. Aku menyukainya hah." Desah M/N mengundang seringaian di bibir Gojo.
Gojo membelai wajah itu dengan lembut, "kau menyukainya hm? Kalau begitu mari kita bermain sampai kau puas. Aku akan melayani kekasih ku ini dengan senang hati."
Tidak menjawab, M/N terlalu fokus untuk mendesah. Dibawah sana terasa begitu nikmat. Setiap hentakan yang Gojo berikan begitu tepat sasaran membuatnya ingin keluar. Melirik kebagian bawah perutnya, ada sedikit tonjolan di sana. Apa Gojo memasukannya sedalam itu?
Milik si surai putih memang besar, tetapi ia tidak tahu jika itu akan terlihat seperti mencoba untuk menembus perutnya. Pantas saja terasa begitu penuh dan ngilu di saat bersamaan. Namun kenikmatan itu, ah bagaimana M/N menjelaskannya? Yang pasti, setiap hentakan dan sodokan yang di berikan akan selalu membuatnya mendesah keras menyebut nama Gojo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...