Content warning!!!
Chapter kali ini mengandung adegan dewasa, seks dan bahasa vulgar. Bagi yang tidak nyaman kalian bisa skip aja.Juga untuk para bocil, tolong mending kalian skip saja chapter kali ini. Kalau tetap ngeyel ya saya tidak tanggung jawab.
Jadi mohon kesadarannya saja ya sayang-sayang ku.
Oh ya, ini pertama kalinya saya bikin adegan dewasa macam ni, kalau misal cringe ya mohon maaf aja nih.
So, hope you enjoy your reading guys.
See you ( *¯ ³¯*)♡.
.
.Gojo menunduk menatap wajah indah yang terpapar sinar rembulan itu dari bawah. Tangannya memegang kaki putih yang ramping milik M/N, menumpukannya pada lutut dan membelainya dengan begitu lembut, membawa menyentuh pipi, tatapan dari manik biru itu terlihat dalam menghunus manik ungu itu. Begitu menggoda hingga membuat jantung M/N berdetak dengan begitu kencangnya.
Mengecup punggung kaki itu lama setelahnya menempelkan pada pipinya, tatapan Gojo kembali terangkat, "apa sekarang kau memaafkan ku?"
Rona merah mulai menyerang pipi putih si manis yang tertegun namun bukannya menjawab M/N justru menggerakkan kaki yang tadi di pegang oleh Gojo menjadi saling bertumpu, tangannya pun menopang dagu, sebuah senyuman terpasang di wajahnya, "aku harap kau tidak akan menyesali perkataan mu ini Gojo-san."
Gojo beranjak, tangannya meraih tengkuk dan pinggang M/N, "tidak akan."
Kedua bilah bibir itu menempel, saling tertaut dan melumat satu sama lain dengan M/N yang mengalungkan tangannya pada leher Gojo yang kokoh. Keduanya menutup mata menikmati sensasi itu saat ciuman mereka semakin dalam. Mulut yang terbuka, Gojo mengajak lidah milik M/N untuk saling membelit, sedang si manis menerimanya dengan pasrah saat lidah Gojo menyapu rongga mulutnya.
Meremas rambut Gojo memberikan sinyal agar pria itu menghentikan ciuman panas itu, nafas M/N yang terengah terasa panas menerpa wajah Gojo, terlihat begitu menggoda dengan tatapan sayu dan bibir bengkak yang lembab akibat ciuman Gojo yang bisa di bilang ganas dan tidak sabaran.
Membelai pipi yang memerah itu lembut, Gojo berujar dengan wajah yang terlihat memuja sosok itu, "kau sangat cantik, sayang." Turun untuk menyentuh bibir itu dan menyeka sisa liur di sudutnya, "boleh aku cium lagi?"
M/N terkekeh, menatap lurus pada manik biru Gojo, "aku tidak keberatan meskipun kau melakukan hal yang lebih dari itu." Katanya seduktif bersamaan dengan tangannya yang mulai kembali turun menyusuri badan Gojo yang tertutup kaos hitam yang ketat. Ah, M/N bisa merasakan bagaimana kokohnya tubuh milik sang penyihir terkuat.
"Aku harap kali ini kau yang tidak akan menyesali kata-kata mu, chibi."
Kembali menyerang bibir itu dengan ciuman dalam, lidahnya menyerobot masuk tidak sabaran. Setelah puas turun menuju leher, menyesapnya keras hingga meninggalkan banyak jejak, sedang sang submisive hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan suara aneh yang ingin keluar, tangannya semakin meremas rambut Gojo.
"Akh!"
Memekik saat pria itu menggigit dalam lehernya sampai mengeluarkan darah, Gojo menjilati darah itu hingga tak bersisa, M/N meringis, "sakit Gojo-san."
Membuka baju yang menutupi tubuh si manis tidak sabaran, manik biru itu terpaku pada sepasang objek yang begitu menarik baginya. Puting berwarna merah muda itu terlihat menengang hingga membuat Gojo tidak tahan untuk menyesapnya, menggigitnya dan memainkannya.
M/N kembali di buat mengerang, tubuhnya di baringkan di atas kasur dengan Gojo yang menindihnya masih fokus memainkan kedua putingnya. Si pemilik surai putih itu kembali membubuhkan banyak tanda di tubuh M/N, menjilat perut rata itu hingga berhenti di bagian bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...