Chapter kali ini cukup panjang, saya harap kalian tidak akan bosan untuk membacanya. Jangan lupa putar musiknya oke biar feelnya tambah dapat.
Lalu jangan lupa siapkan tisu ya. Karena chapter kali ini kemungkinan akan penuh dengan air mata. Meskipun saya ga yakin kalian bakal nangis sama kayak saya juga, tetapi ini untuk berjaga-jaga.
Um, niatnya chapter ini akan saya publish besok, hanya saja karena tanggung sudah beres jadi saya up sekarang saja.
So, enjoy your read guys~
Love you!
***
Satu bulan telah berlalu semenjak pertarungan terakhir mereka melawan Sukuna dan Kenjaku.
Setelah menyelesaikan segala hiruk pikuknya dunia jujutsu, kini pernikahan Gojo pun dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah dikatakan olehnya.
Meskipun terkesan buru-buru tetapi segala persiapan yang dilakukan sudah sangat matang. Memang tidak terlalu mewah, pun hanya sedikit tamu yang di undang, tetapi mereka merayakannya dengan sangat bahagia.
Berbalutkan kimono cantik berwarna putih, M/N sebenarnya kesal kenapa Gojo malah memilihkan pakaian seperti ini untuknya, namun rasanya kekesalan itu mereda saat ia melihat Gojo yang berdiri di dekat altar kuil dengan memakai kimono hitam dengan bawahan berwarna abu-abu.
Ia terlihat begitu tampan saat memakai pakaian khas Jepang itu. Tetapi manik biru yang nampak berkaca-kaca menjadi sorot utama, Gojo bahkan sampai menatap ke atas untuk menahan cairan bening yang ingin turun.
Mereka semua di buat tertegun dengan apa yang mereka lihat. Sosok yang selalu angkuh dengan mengatakan ia adalah yang terkuat kini tengah menahan tangisnya di hadapan semua orang. M/N saja yang juga berjalan dengan memegang tangan Utahime pun tersenyum kecil.
"Nampaknya kau benar-benar sudah menaklukkannya, Kaito." Ujar Shoko yang berjalan di samping kanannya.
Ichiji yang berjalan di belakang M/N dengan memegang sebuah payung berwarna merah pun ikut menyaut, "saya juga tidak pernah melihatnya menahan tangis seperti itu."
"Dia mungkin keras kepala, tetapi aku yakin kau bisa menghadapi tabiat buruknya itu." Timpal Utahime.
Mereka mengantarkan M/N ke hadapan Gojo yang langsung mengulurkan tangannya, memegang erat tangan M/N seolah ia tidak akan pernah melepasnya, "kau cantik sekali sayang."
"Dan kau membuatku kesulitan dengan memakai pakaian ini." Sarkas M/N yang dibalas kekehan kecil oleh Gojo.
"Maaf."
Seorang biksu sudah berdiri untuk menjadi penuntun dalam mengantar pasangan itu menuju kehidupan baru. Mengucapkan janji suci, setelahnya ia meminta keduanya untuk berciuman sebagai tanda terakhir dari sahnya sebuah pernikahan.
Para hadirin bersorak dan bertepuk tangan melihat hal membahagiakan tersebut. Mereka masih tidak menyangka jika Gojo yang di kenal dengan tingkah serampangan juga kebebasannya akhirnya sudah mengikat janji suci pernikahan.
Tetapi tak ayal mereka mengucapkan selamat dengan tulus dan memberikan doa untuk keduanya, terutama untuk M/N, mereka berharap pemuda manis itu tidak menyesal sudah mengikat dirinya dengan Gojo. Haha, bercanda.
Dan hari demi hari pun berlalu dengan cepat. Bahkan kini sudah terlewat hampir sepuluh tahun semenjak pertarungan terakhir mereka melawan Sukuna dan Kenjaku.
Banyak hal yang terjadi, dari mulai perevisian besar-besaran undang-undang jujutsu saat Gakuganji naik sebagai petinggi, Fushiguro dan Kamo Noritoshi yang di angkat sebagai kepala klan Zen'in dan Kamo atas rekomendasi dari Gojo. Dan yang terakhir, terlahirnya sosok kecil yang ikut meramaikan klan Gojo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move (Gojo Satoru x M. Reader)
RandomDia hanyalah seorang pemuda biasa dengan tampang manis dan lembut cenderung cantik. Banyak orang yang salah mengira gendernya hingga dirinya harus menegaskan di saat perkenalan. Hobinya adalah makan dan menonton film, baik itu anime atau film-film...