BAB 13 Hujan

54 6 2
                                    



"Lo gk kerja Sa siang ini?" tanya Haidar yg tengah bersantai menikmati kopi di ruang TV.

"Kagak Bang, libur cafenya" Aksa mengambil cemilan di dapur dan ikut bergabung Haidar.

Delvin dan Gyan turun ke lantai satu bergabung ke ruang TV dengan muka bantalnya yg menandakan mereka habis dari alam mimpi.

"Bang Ivan mana Bang?" tanya Delvin.

"Di kamarnya, masih betapa kayaknya tuh anak" ucap Aksa.

"Bahri?" tanya Gyan yg ikut mencomot cemilan Aksa, si empunya sudah memberikan Bombastic Side Eye nya.

"Tuh" ucap Haidar yg melihat Bahri keluar dari kamar berlalu menuju kamr mandi.

"Loh human kerusuhan pada kemana Bang?" tanya Bahri yg sudah keluar dari kamar mandi.

"Di kampus kayaknya masih" baru selesai Haidar berucap. Tiba-tiba pintu kos terbuka dengan tidak sopannya, soalnya ngagetin para penghuni yg tengah bersantai ria di ruang TV. Ternyata itu kelakuan dua human kerusuhan masuk kos dengan pakaian yg sedikit basah.

"Loh ada abang-abang tercinta gue yg pada nganggur" ucap Satria yg dibalas dengan tatapan tajam para penghuni yg ada di situ.

"Buset dingin banget yak" ucap Zain yg ada di belakang satria terlihat kedinginan.

"Mandi sana pada, ntar masuk angin" ucap Haidar.

"Bang kopi tuh keknya enak betul" celetuk Satria melirik kopi yg diseruput Haidar, memberi kode.

"Ya nanti dibuatin Gyan" ucap Haidar yg melihat Gyan beranjak ke dapur.

"Lah, kok gue?!"

"Sekalian lah Bang lo kan baik" ucap Satria.

"Ada maunya lo"

"Gue nitip teh satu Gy" ucap Zain.

"Gue mau juga Bang kopi satu" ucap Delvin.

"Et buset dah, lo pada kira ini angkringan apa" gerutu Gyan. Yg lain hanya nyengir.

.

.

.

Zain dan Satria selesai mandi langsung ikut bergabung di ruang TV menikmati minuman yg telah dibuatkan Gyan. Ada Ivan juga yg ternyata sudah terbangun dari bertapaannya di kamar.

"Si Lyon kok gk ada keliatan?" tanya Ivan.

"Di Kampus kayaknya masih Bang"

"Belum pulang dari tadi pagi?" tanya Bahri

"Iya Bang"

"Bawa jas hujan gk ya tuh bocah, mana hujannya deres banget lagi" ucap Gyan.

"Coba lo telpon Lyon Zain, kapan pulang" ucap Aksa melihat Zain yg sedang memegang HP.

Zain mencari nomor lyon dan megkliknya untuk menelpon.

.

.

.

Lyon tengah berada di kelas mendengarkan dosennya yg masih setia memberikan penjelasan meski keadaan diluar kampus terguyur hujan deras. Tiba-tiba HP nya bergetar, muncul notifikasi telepon 'BangZainnn...' tapi dimatikannya karna kelas masih berlangsung, juga dosennya killer dan terkenal tidak suka jika ada yg menjawab telpon saat kelas ataupun main HP. Jadi Lyon tidak berani mengangkat pangilan itu.

Sampai beberapa kali Lyon menerima panggilan telepon dari Zain, tapi ia matikan lagi. Niat mau membalas lewat chat tapi Lyon merasa klo tuh dosen terus menatap ke arah sekitar Lyon duduk.

Bambang's Boarding HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang