BAB 18 Berkebun

53 10 0
                                    


.
Jadwal rutin up minggu ini...
Selamat membaca..
.
Btw, sovely semangat yok mulungnya...
.
.
.


"Lo mau kemana Ri?" tanya Ivan yg sedang membuat segelas kopi melihat Bahri menggunakan sarung tangan, topi purun, dan menenteng sepatu bot, juga wadah berbentuk kotak berukuran sedang, entah isinya apa.

"Mau berkebun" Bahri berlalu menuju halaman belakang begitu saja.

Ivan hanya mengangguk dan memilih pergi ke kamarnya dengan segelas kopi yg ia buat tadi.

Hari ini cuaca cukup cerah meski sudah tidak siang lagi. Beberapa penghuni kos yg lain masih di kampus seperti Satria, Gyan, dan Zain. Ada juga yg berangkat kerja seperti Haidar dan Aksa. Sedangkan sisanya ada Ivan yg baru saja kembali ke kamar nya, Lyon yg masih menikmati tidur siangnya, dan Delvin yg sedari tadi entah berbuat apa di kamarnya. Sedangkan yg terlihat aktif beraktivitas adalah Bahri seorang, ia tengah asik berkebun di halaman belakang. Dengan beberapa gumaman yg ia lontarkan pada dirinya sendiri.

"Emm... gue enaknya nanam apa ya?"

"Lombok sudah, tomat sudah... nanam sayur aja apa ya? Lumayan kan biar gk beli sayur pada, atau sama nanam buah juga ya? Biar kayak kebun ajaibnya Pak Bambang yg isinya segala macam"

Bahri sibuk bergumam dan memilah-milah di kotak yg ia bawa tadi yg ternyata isinya bibit tanaman. Ia kemudian memilih tiga macam bibit tanaman, yaitu seledri, daun bawang, dan semangka.

Sebelum memulai menanam bibit-bibit yg ia pilih tadi, Bahri beranjak mencabuti rumput liar yg tumbuh di beberapa pot tanaman lombok dan tomat yg masih berukuran sedang.

.

.

.

"Sendirian aja Bang?" tanya Delvin yg baru turun dari kamarnya menghampiri Ivan yg tengah bergulat dengan laptopnya di ruang TV.

"Yg lain kemana Bang?" tanya Lyon yg terlihat masih berusaha mengumpulkan nyawanya membuntuti Delvin turun ke lantai satu.

"Kuliah, kerja, berkebun" jawab Ivan singkat.

"Berkebun? Bang Bahri?" tanya Delvin yg berlalu ke dapur, Lyon ikut duduk di ruang TV Bersama Ivan.

"Di halaman belakang?" tanya Delvin lagi.

"Hemmm..." jawab Ivan yg masih setia menatap laptop.

"Lihat ah..." ucap Delvin beranjak ke halaman belakang.

Beberapa menit kemudian Lyon yg duduk mengumpulkan nyawa tersadar.

"Siapa yg berkebun Bang?" tanyanya polos.

Ivan mengalihkan pandangannya ke Lyon sebentar dan Kembali lagi menatap laptopnya lagi dengan mendengus, harus sabar ngadepin bocah baru bangun tidur satu ini,

"Bahri"

"Di mana?"

Kali ini Ivan Kembali menatap Lyon yg masih bertanya dengan polosnya. Ni anak perasaan pas Delvin nanya gue tadi dia di sini juga dah, mau marah tapi ni bocah ntar malah tambah ngambek parah, batin Ivan terheran-heran.

"Di halaman belakang Lyon, baru aja Delvin ke sana" ucap Ivan selembut mungkin. Bayangin aja sendiri ya....

Lyon meng o kan dan beranjak ke halaman untuk menyusul abang-abangnya.

.

.

.

"Ngapain Bang di kebun?"

"Berenang Yon" ucap Delvin gemas mendengar Lyon yg bertanya dengan polosnya. Lyon memutar bola matanya malas menghampiri kedua abangnya yg tengah asik berjongkok di antara pot-pot tanaman.

Bambang's Boarding HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang