BAB 8 Bersalah?

67 11 2
                                    


.
Ada yg nungguin?
Sudah hampir seminggu kyaknya ya aku gk up, dan hari ini aku mau nyampaikan klo aku kayaknya akan up tiap hari jum'at aja deh, jadi seminggu sekali aja. Tapi kemungkinan akan ku usahakan up 2-3 chapter perminggunya hehe...
.
Dan di hari jum'at ini aku mau mulai up 2 atau 3 chapter gitu rencananya. Kalian setuju gk?
Klo setuju nanti sore atau malam ku up...
.
.
.








Di depan ruang IGD...

"cekkleekk..."

Bersamaan itu dokter keluar dari ruangan. Mereka segera menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan teman kita dok?" tanya mereka dengan khawatir.

"Pasien kini sudah baik-baik saja, namun masih harus dipantau berapa hari untuk melihat perkembangannya, jadi harus di pindahkan ke ruang perawatan. Untungnya kalian segera membawanya ke rumah sakit. Jika tidak alerginya akan semakin membahayakan."

"Alergi?!" ucap ketiganya berbarengan dan saling menatap bingung. Dokternya ikut bingung juga, terheran-heran maksudnya.

"Iya, teman kalian mempunyai Riwayat alergi gandum yang cukup parah. Kalian tidak tau?" ketiganya menggeleng lemah. Pasalnya mereka baru mendengar klo Lyon punya Riwayat alergi apalagi alergi gandum.

"Ya sudah, kalian sekarang bisa menjenguk pasien setelah pasien dipindahkan. Dan saya permisi dulu" ucap dokter.

"I-Iya, terimakasih banyak dok" jawab mereka yg masih dalam keadaan bingung dan tercengang.

.

.

.

Haidar, Gyan, dan Delvin menatap dengan antara marah, sedih, dan khawatir ke arah bontot mereka yg beberapa puluh menit yg lalu membuat mereka khawatir, dan kini sudah ada di ruang perawatan. Tapi yg ditatap malah tengah besandar di ranjang dengan muka tanpa dosanya sambil nyengir. Mereka gk habis pikir sama nih anak satu. Yg terdengar hanya suara helaan berat napas ketiganya.

Belum sempat Haidar mengintograsi Lyon, tiba-tiba pintu kamar rumah sakit terbuka dengan tidak santainya. Ada Zain, Aksa, Bahri, Ivan, dan Satria memasuki ruangan.

"Lyon...!!! Lo gk papa?" tanya Satria yg panik. Yg ditanya cuman menggeleng sambil nyengir.

Yg lain pun ikut mendekat ke ranjang Lyon.

"Ly, lo kenapa bisa dirumah sakit" tanya Zain.

"Hehe... alergi Lyon kambuh Bang"

"Alergi?" ucap yg lain kaget, begitupun Satria. Ia sudah tau klo Lyon punya alergi tapi yg buat ia kaget kok bisa kambuh. Biasanya Lyon selalu hati-hati klo makan sesuatu, klo kambuh juga gk sampe masuk rumah sakit karena dicegah sama obat daruratnya.

"Kok bisa kambuh sih?!" tanya Satria. Yg lain menoleh ke Satria seakan-akan bertanya 'kok lo tau sih? Gk bilang ke kita?!'

Satria yg ditatap begitu pun akhirnya menjelaskan. Klo sebenernya ia tau Lyon punya alergi gandum, dia gk pernah liat langsung memang bagaimana Lyon masuk rumah sakit. Tapi momy Lyon sering pesan ke Satria minta tolong jagain Lyon terutama makanannya karena Lyon alergi gandum.

Dan soal gk ngasih tau ke mereka, itu karna Lyon yg ngelarang. Dia gk mau nanti temen-temennya gk bisa makan makanan yg ada gandumnya kyak Lyon, karna dia gk makan.

"Ooo, jadi ini alasan lo yg suka pilih-pilih makanan?" tanya Aksa.

"Pantesan lo gk pernah mau ditawarin makan mie bareng gue" ucap Zain. Yg diangguki oleh mereka semua. Pasalnya Lyon adalah satu-satunya orang yg gk pernah makan mie juga yg paling sering pilih-pilih makanan.

Bambang's Boarding HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang