.
Ini chapter terakhir untuk pekan ini ya... Agak pendek banget kayaknya ya..? But...Selamat membaca...
.
."BAAANGG...!!"
"Lah itu bukannya suaranya Lyon yak" ucap Delvin di dapur kos Bersama Haidar dan bahri yg tengah menyiapkan peralatan untuk membuat rujak.
"Bukan kayaknya lagi Vin, memang bener itu suara Lyon" ucap Bahri.
"Kenapa lagi tuh anak" ucap Haidar waswas klo tuh bocah ngambek.
Mereka menengok keluar dan terlihat Lyon sudah nagis dengan keadaan baju putihnya yg kotor terkena debu. Nih anak perasaan tadi metik buah deh, kok bajunya udah kayak orang abis nanam buah malah, batin mereka.
"Loh lo kenapa Yon?" tanya Haidar menghampiri Lyon yg sudah terduduk di teras kos.
Belum terjawab, tiba-tiba Gyan muncul dari arah gerbang kos dengan keringat bercucuran dan napas yg tidak teratur. Sebelum Gyan sampai di teras kos Lyon sudah naik ke lantai atas.
"Lo pada kenapa kayak habis di kejar hantu sih?" tanya bahri sambil membawa baskom untuk tempat buah yg sudah ia bawa sejak mendengar suara teriakan Lyon tadi.
"Hahhhh... Satria bego tuh gara-garanya..." ucap Gyan merebahkan diri di teras kos setelah meletakkan sekantong plastic buah jambu air dan nanas yg ia bawa dengan bajunya tadi.
"Lah si Lyon tadi nangis gara-gara Bang Satria?" tanya Delvin yg diangguki oleh Gyan yg tengah mengatur napasnya setelah lari marathon.
Mereka bertiga terheran-heran dan bingug apa yg terjadi dengan dua penghuni kos yg pulang dari rumah pak Bambang. Gyan yg menyadari ekspresi bingung temannya justru memilih beranjak ke lantai atas.
"Ntar aja deh gue ceritaian, mau mandi dulu gue, capek" ucap Gyan berlalu.
Tak lama kemudian datang tim ke pasar dengan dua tas belanja.
"Beli gula merahnya banyak banget bang" celetuk Delvin yg melihat mereka datang.
"Hehe, kagak, sisanya jajan gue sama belanjaannya Aksa" ucap Zain.
"Tadi sekalian beli sayuran". Imbuh Aksa.
"Loh buah nanas dari siapa ini?" tanya Ivan yg melihat nanas tergeletak di teras.
"Gyan tadi yg bawa"
"Udah pada pulang yg dari rumah pak Bambang?" tanya Aksa.
"Satria belum sih, cuman Gyan sama Lyon yg udah balik" ucap Bahri.
"Iya tapi Lyonnya pulang-pulang nangis" imbuh Delvin.
"Lah, kenapa tuh bocah?" tanya Zain.
Yg lain hanya menggeleng bingung. Pasalnya mereka juga kurang tau apa yg terjadi.
.
.
.
Tim ke pasar dan tim di kos sudah berkumpul di teras, ada yg mencuci buah, ada yg mengupas, ada juga yg membuat bumbu untuk sambal rujak. Sedangkan tim ke kebun Pak Bambang mulai tadi belum kelihatan. Dua orang yg sudah pulang masih mandi, sedangkan Satria masih belum pulang.
"Eh ada yg tau gk P3K dimana?" tanya Gyan di pintu kos yg ternyata sudah selesai mandi. Yg di teras terkejut karna tiba-tiba ada orang berdiri di pintu.
"Buat apa Gy?" tanya Haidar.
"Lo sakit?" tanya Zain.
"Bukan gue, tapi Lyon tad_"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bambang's Boarding House
RandomKos Pak Bambang kini terisi sembilan orang pemuda yang sedang menempuh pendidikan jauh dari keluarga mereka. Mereka adalah mahasiswa yang tentunya kesibukannya adalah kuliah setiap hari. Sebagaimana kehidupan anak kos di luar sana, begitulah yang te...