Akhir-akhir ini, yuta memperhatikan ada yang aneh dengan istrinya. Wajah winwin sangat pucat, tubuhnya terlihat lemas dan yuta juga pernah melihat ada bekas lebam di tubuh sang istri.
" Dek, kamu lagi sakit ya."
" Tidak kak, kenapa memangnya."
" Tapi, wajah kamu sangat pucat loh."
" Itu karena aku ga pake make up aja kak."
" Tapi, biasanya tidak begini. Kalau mau tidur kan kamu juga ga makeup an. Kamu juga keringetan parah loh, habis ngapain."
" Habis olahraga kak."
" Cuaca lagi dingin kaya gini ngapain olahraga sih sayang, sampai keringatan kaya kini." Ucap yuta sambil menyeka keringat di dahi istrinya.
" Lagi pengen aja kak, udah lama ga oleh raga soalnya." Balas winwin dengan tersenyum indah. Yuta sangat menyukai senyuman istrinya, entah kenapa setiap menatap senyum winwin membuat hatinya tenang.
Yuta menarik winwin ke pelukannya dan mengecup kening sang istri.
" Kak, aku lagi keringetan loh, bau kak. Ngapain kakak cium sih, nanti kena baju kakak loh, kakak kan habis mandi."
" Tidak apa-apa, lagian tidak bau kok. Kita kan juga udah biasa pelukan dengan keadaan berkeringat, buktinya itu dapat hasilnya satu. Mau nambah lagi gak." Canda yuta.
" Kakak, masih pagi loh." Rengek winwin dengan manja dan kemudian mencubit pinggang suaminya.
Yuta yang berhasil membuat istrinya malu itu, langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi lucu winwin.
" Terus, ketawa terus yang kencang. Enak banget pagi-pagi udah bermesraan berdua. Lupa ya kalau udah punya anak." Sindir jaemin yang baru menuruni anak tangga.
" Apaan sih kamu, ganggu aja. Lagian jam segini masih di bilang pagi, anak perawan kok bangunnya siang sih."
" Kan libur ayah, ngapain Nana harus bangun pagi." Ucap jaemin sambil mengambil posisi duduk di sebelah ayahnya.
" Mandi dulu sana, udah bangunnya telat, belum cuci muka sama gosok gigi. Malah nyender ke ayah." Balas yuta sambil menoyor kepala sang anak.
" Ih ayah pilih kasih, bunda juga belum mandi. Keringetan gitu, kok ayah peluk-peluk."
" Beda dong, bunda kamu ga bau. emangnya kamu, bau iler, Liat itu ilernya sampai kering di tepi bibir kamu."
Jaemin yang kesal, langsung menarik baju sang ayah dan menempelkan ke sudut bibirnya.
" Rasain tuh, bajunya kena iler nana."
" Kamu ya, iseng banget." Yuta menarik anaknya dan langsung mengapit jaemin di sela-sela ketiaknya.
" Ayah lepasin, Nana ga mau. Ketek ayah jorok."
Yuta tidak peduli dan semakin kuat mengapit anaknya di sana.
" Ayahhhhh, uhuk uhuk." Jaemin langsung batuk karena terlalu keras berteriak.
Winwin tersenyum melihat interaksi suami dan anaknya. Dia berharap, jika dia sudah tiada. Sang anak dan suami bisa tetap hidup bahagia seperti sekarang. Winwin tidak dapat berharap banyak untuk kesembuhannya, karena dia tau. Penyakit yang dia alami itu tidak akan pernah sembuh dan akan semakin mendekatkannya dengan ajal.
Karena sang anak sudah batuk-batuk, yuta melepaskan jaemin. Dan menukar posisi menjadi memeluk jaemin.
" Makanya, jangan usil sama ayah."
" Ayah juga, iseng banget gituin Nana."
" Karena ayah tau, kamu ga suka di gituin."
" Ya jelas Nana ga suka, ayah jorok sih. Ga pernah cukuran, bunda kok betah sih."

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect
Romanceperjuangan lee Jeno dalam menjaga amanah dari orang yang berjasa dalam hidupnya. 🚫 misgendering 🚫 Mprag