Dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKON9 jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!
Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!
Follow me on instagram @Sweetblue_baby
***
Juliette terbangun pada pukul dua belas dengan tubuh yang remuk dan kewalahan. Rencananya kemarin malam berjalan dengan sukses, sekarang dia bukan lagi seorang gadis perawan. Jejak dan bekas sentuhan lelaki panggilan itu masih tertinggal di tubuhnya, Juliette ingin melupakannya tapi sialan malam yang mereka lewati bersama terlalu panas.
Puluhan pesan dari Agnes dan panggilan yang tak terjawab menyerbu ponsel Juliette begitu dia menyalakannya. Dengan dahi yang mengernyit Juliette membaca pesan-pesan yang asistennya kirimkan.
Buka pintunya Juliette, dia sudah tiba.
Mengapa kau mengunci pintunya?
Juliette, jika kau berubah pikiran maka uang mukanya hangus.
Oh, lupakan, lelaki panggilanmu sudah pergi!
Juliette tidak berhenti membaca pesan-pesan selanjutnya karena dia merasa kebingungan. Apa maksud Agnes mengatakan kalau lelaki panggilannya sudah pergi? Jelas-jelas mereka bercinta kemarin malam!
Juliette lantas menghubungi Agnes untuk menjelaskan bahwa kemarin malam dia sama sekali tidak berubah pikiran, lelaki panggilannya sudah masuk ke dalam kamar hotelnya dan rencananya berjalan dengan lancar. Akan tetapi, begitu Agnes menjawab panggilannya gadis itu langsung menyemburnya, "800 dolar itu tidak sedikit!"
"Aku tidak mengerti maksudmu, lelaki itu jelas-jelas masuk ke kamar hotelku dan bercinta denganku"
"Dia mengatakan hal yang sebaliknya kepadaku, dia bilang dia sudah menekan bel berulang kali dan berusaha masuk tapi pintunya terkunci"
"Oh, ini tidak masuk akal! Aku tidak mungkin bermimpi, aku sudah kehilangan keperawananku, dia meninggalkan banyak bekas gigitan yang masih terlihat jelas pagi ini-"
"Siapa nama lelaki yang bercinta denganmu?"
Juliette masih ingat lelaki itu ingin dipanggil Ace kemarin malam, "Ace"
"Bagaimana ciri-cirinya?"
"Tingginya mungkin sekitar 190 centimeter, rambutnya hitam legam, dan bermata biru"
"Uh oh, siapakah Ace ini? Lelaki panggilan yang aku pesan untukmu berambut pirang, bermata coklat, dan namanya Devon"
Juliette terdiam sejenak sebelum bertanya, "Kau tidak sedang mengerjaiku 'kan?"
"Tentu saja tidak, mana mungkin aku berani"
Hembusan napas berat meluncur dari bibir Juliette, dia terus memikirkan siapa Ace? Mengapa lelaki itu muncul di kamar hotelnya kemarin malam dan bercinta dengan Juliette jika dia memang bukan lelaki panggilan? Mungkinlah fantasi Juliette kemarin malam itu benar, bahwa Ace adalah Malaikat yang turun ke bumi untuk membantu perawan suci seperti dirinya?
Juliette menggelengkan kepalanya saat dia mulai merasa kalau dirinya tidak masuk akal. Dia tidak ingin memusingkan hal ini, siapapun Ace lelaki itu adalah pria yang beruntung karena menjadi yang pertama untuk Juliette, dan Juliette juga merasa beruntung karena dia sangat tampan dan panas. Dia juga jago di ranjang.
"Baiklah, aku ingin melupakannya. Siapapun dia yang penting aku sudah melepaskan keperawananku sebelum aku menikah" ucap Juliette. "Apa saja jadwalku hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Hatred
Lãng mạnWarning : Adult and explicit sensual content! Sebelum dirinya benar-benar dijodohkan dengan Archibald Frost, Juliette memesan lelaki panggilan untuk melepaskan keperawanannya karena dia tidak sudi memberikan yang terbaik kepada calon suami yang dia...