Follow me on instagram @Sweetblue_baby
***
Suara ketukan pintu terdengar dari luar. Cassy memanggilnya karena Juliette sudah berada di toilet cukup lama. Mengambil napas dalam Juliette merasa lebih baik daripada yang sebelumnya, dia keluar dari toilet dan Cassy langsung bertanya, "Kau baik-baik saja?"
Juliette mengangguk, "Ya, ya, aku baik-baik saja"
"Mereka menunggu kita di ruang keluarga"
Juliette segera mengikuti Cassy menuju ke ruang keluarga. Di sana Ace dan kedua orang tuanya sudah duduk dengan lima gelas teh di atas meja. Ace memberikan Juliette kode untuk duduk di sisinya, dia kemudian menyerahkan secangkir teh kepada Juliette sambil berbisik, "Minumlah, aku tahu kau membutuhkannya"
Namun Juliette tidak meminum teh itu, dia hanya menggenggamnya di atas pangkuan.
"Jadi apa kegiatanmu sekarang, Juliette?" tanya Jeremiah kepadanya. Juliette tidak tahu bagaimana lelaki itu bisa terus menatapnya tanpa merasa bersalah.
"Aku bekerja sebagai model profesional. Kegiatanku seputar pemotretan, catwalk, dan mengkampanyekan brand yang bekerja sama denganku" jawab Juliette.
"Bagaimana dengan pendidikanmu?" kini ibu Ace yang bertanya.
"Aku tidak menyelesaikan kuliahku" jawab Juliette dengan jujur.
"Mengapa? Apakah kau pikir menjadi seorang model sudah cukup untukmu-"
"Mom" Ace dengan cepat menegur ibunya tapi Elois tetap melanjutkan sikapnya yang kurang menyenangkan terhadap Juliette, "Putraku punya value yang tinggi, dia berprestasi dan cerdas, dia pekerja keras dan bisa mendapatkan gadis mana pun yang dia mau, jadi tidak salah 'kan jika aku ingin dia mendapatkan gadis yang pantas untuk menjadi istrinya?"
"Elois, hentikan" kali ini Jeremiah yang buka sura.
Juliette tersenyum tipis, "Tentu Anda tidak salah Maam, tapi perlu Anda ketahui aku juga melakukan pernikahan ini karena keinginan kakekku, bukan keinginanku sendiri. Aku tidak keberatan kalau kalian tidak bisa memberikan restu, kalian dapat membatalkan perjodohan ini kapan pun yang kalian mau" sahut Juliette, tidak bisa menahan dirinya untk diam lebih lama lagi.
"Aku ragu kau bersedia melakukan pernikahan ini hanya karena keinginan kakekmu, keluarga Frost adalah satu-satunya keluarga yang pernah dituduh menjadi pelaku di balik kecelakaan yang menimpa kedua orang tuamu, tidak mungkin kalian melupakannya secepat itu bukan? Pasti ada niat terselubung yang kau simpan bersama kakekmu di balik perjodohan ini. Apa yang sebenarnya kau inginkan dari putraku?"
"Mom, kau sudah sangat keterlaluan!"
Juliette mendengus tak menyangka diserang dengan pertanyaan seperti itu oleh keluarga Frost yang sudah merenggut kebahagiaannya, Juliette tahu ke mana arah pemikiran wanita itu, Elois Frost berpikir kalau Juliette ingin harta kekayaan yang dimiliki oleh Ace untuk menopang gaya hidupnya karena perusahaan yang ayahnya tinggalkan sudah berada di ambang kehancuran, "Jaga kalimatmu Mrs Frost, aku sudah memiliki segalanya dan aku tidak menginginkan apapun dari putramu, justru aku malah berpikir dia yang menginginkan sesuatu dariku" tatapan Juliette beralih kepada lelaki yang duduk di sampingnya, "Bukankah begitu, Ace?"
Ace menatap Juliette dengan kesal sementara itu Jeremiah menghembuskan napas berat menghadapi situasi yang sudah berada di luar kendalinya. Cassy yang tidak mengerti apa-apa hanya diam menyaksikan perdebatan yang terjadi di antara dua orang wanita dewasa.
Juliette memutus kontak matanya dengan Ace, dia menghembuskan napas untuk membuang semua energi negatif dari dalam dirinya setelah dia melampiaskan amarahnya. Sambil meraih tasnya Juliette berkata, "Sebaiknya aku pergi sekarang"
"Tapi kita belum membahas tentang pernikahan kalian, Juliette" Jeremiah berusaha menahannya.
Juliette bangkit dari sofa, "Lakukan saja seperti yang kalian inginkan, aku hanya tidak mau penikahan yang terlalu meriah dan berlebihan. Jika kalian ingin menanyakan sesuatu kalian bisa menghubungi asistenku, aku akan memberikan nomornya kepada Ace nanti"
Tak ingin berada di rumah itu lebih lama, Juliette pergi meinggalkan kediaman keluarga Frost yang sudah menghinanya. Apa yang baru saja terjadi bukanlah kesalahannya, dia sudah berusaha mengendalikan diri semampu yang dia bisa tetapi Elois Frost sungguh tidak dapat menjaga mulutnya.
Dari belakang Juliette dapat mendengar Ace yang mengejarnya, lelaki itu memanggil namanya dan memintanya untuk berhenti tapi Juliette terus melangkah lebar dan saat dia berhasil keluar dari rumah terkutuk itu Ace meraih berhasil lengannya dan memaksanya untuk berhenti. "Kau tidak bisa pergi seperti itu!"
Juliette menepis tangan Ace yang menggenggam tangannya, "Kau berharap aku tetap diam dan duduk manis di rumahmu sementara ibumu terus menghinaku? Cukup Ace, aku sudak melakukan yang terbaik yang aku bisa. Jika kau ingin mengadukan sikapku tadi kpada kakekku maka lakukan saja, aku yakin dia juga tidak terima aku dicecar seperti itu!"
Hembusan napas berat dan panjang meluncur dari bibir Ace, lelaki itu menatap Juliette dengan penuh penyesalan, "Maafkan ibuku"
Juliette bersedekap dan tidak menjawab permintaan maaf yang Ace ucapkan mewakili ibunya.
"Jadi, kau ingin pergi sekarang?"
"Ya"
"Biar aku yang mengantarmu pulang"
"Tidak perlu, aku bisa naik taksi!"
"Aku yang membawamu datang maka aku juga yang harus mengantarmu pulang"
Juliette menatap lelaki itu, Ace terlihat sangat menyesal atas perlakuan tak menyenangkan yang Juliette terima dari ibunya. Itu sudah cukup, Juliette juga tidak ingin membesar-besarkan masalah, menikah dengan seseorang yang dia benci saja sudah membuatnya tertekan apalagi mengurus drama dengan calon mertua, Juliette tidak punya energi untuk menghadapi semua ini.
Pada akhirnya Juliette bersedia diantar oleh Ace. Dia masuk ke dalam mobil lelaki itu dan sebelum mobil melaju Ace sekali lagi meminta maaf atas kekacauan yang terjadi hari ini, "Aku benar-benar menyesal atas sikap ibuku, aku tidak membenarkan kelancangannya terhadap dirimu. Aku juga tidak pernah berpikir kau menginginkan sesuatu dariku, apalagi punya niat terselubung atau semacamnya"
Mata Juliette tetap memandang lurus ke depan. Di dalam benaknya dia berkata, Ya, karena kau yang sebenarnya memiliki niat terselubung dan yang menginginkan sesutau dariku.
"Juliette" tubuh Juliette membeku saat Ace tanpa peringatan menyentuh dagunya dan membuat Juliette menatapnya, "Aku berjanji hal seperti ini tidak akan terjadi lagi"
Sesaat Juliette terpaku menatap mata biru yang diselimuti oleh penyesalan itu. Namun begitu dia sadar dia langsung menepis tangan Ace, "Cepat bawa aku pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran"
Ace mengangguk dan segera mengemudikan mobilnya membawa Juliette meninggalkan pekarangan rumah keluarga Frost.
- TBC-
Bagi kalian yang mengalami kendala dalam pembelian di Karya Karsa seperti harga koin yang terlalu mahal, dan kendala dalam pembelian melalui web. Bisa melakukan pembelian pdf lewat email ya (hanya berlaku untuk karya yang aku jual di Karya Karsa saja). Caranya mudah kirim judul + alamat email kalian lewat kontak di bawah ini :
Instagram : @Sweetblue_baby
E-mail : authorrere@gmail.com
Karyakarsa : @Authorrere
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Hatred
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Sebelum dirinya benar-benar dijodohkan dengan Archibald Frost, Juliette memesan lelaki panggilan untuk melepaskan keperawanannya karena dia tidak sudi memberikan yang terbaik kepada calon suami yang dia...