Prologue

1K 120 18
                                    

Dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKON9 jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Follow me on instagram @Sweetblue_baby

***

"Dia sudah tiba di lobby dan sedang menuju ke kamarmu Juliette"

"Suruh dia masuk, pintu tidak aku kunci"

Juliette memandangi dirinya sendiri lewat pantulan cermin. Dia masih tidak percaya dia nekat melakukan ini hanya untuk melampiaskan dendamnya semata tetapi dia adalah seorang wanita, Tuhan menagerahinya dengan kecantikan dan kemurkaan. Ketika seorang wanita memiliki dendam itu tidak akan mudah untuk dilupakan, dan apabila dendam itu tidak kunjung dapat terlampiaskan rasanya seperti mencekikmu dari dalam. Itulah yang Juliette rasakan sejak dia berusia 13 tahun dan kehilangan kedua orang tuanya.

Dan, ini adalah satu-satunya kesempatan bagi Juliette untuk membalasnya, dengan cara mengorbankan dirinya sendiri.

Juliette berdecak pelan mendengar suara bel yang berbunyi, mengapa lelaki itu menekan bel padahal Juliette sudah mengizinkannya untuk langsung masuk saja?

Dengan malas Juliette melangkah menuju ke pintu. Sejenak dia terpaku begitu pintu terbuka, sungguh inikah lelaki panggilan yang Agnes pesan untuknya? Pria bermata biru itu sialan sangat tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan tegap yang bisa membuat sekujur tubuh wanita mana pun meleleh dari dalam.

Seandainya Juliette Silverstone percaya pada takhayul dia pasti mengakui bahwa pria itu adalah malaikat, dia hanya membutuhkan sepasang sayap berbulu putih yang mengepak lebar di punggungnya untuk membawa Juliette terbang bersamanya. Namun pahitnya dia adalah seorang lelaki panggilan yang Juliette pesan malam ini untuk satu tujuan.

"Juliette Silverstone?"

"Ms Silverstone" Juliette mengoreksinya, "Silakan masuk"

Lelaki itu melangkah masuk, Juliette langsung memgunci pintu dan mematikan ponselnya. Dia menatap lelaki yang berdiri di tengah-tengah kamar hotelnya dengan kebingungan, "Matikan ponselmu, aku tidak ingin ada gangguan apapun saat kita melakukannya"

"Maaf?"

Juliette enggan mengulangi perintahnya, dia hanya bersedekap sambil memandangi lelaki itu sampai dia mengeluarkan ponselnya dan mematikannya. Juliette masih memperhatikannya, sungguh gayanya terlalu berkelas untuk menjadi seorang lelaki panggilan, Juliette adalah model pakaian dia tahu betul setelan yang lelaki itu kenakan merupakan brand kelas atas yang dirancang oleh desainer terkenal dan menggunakan bahan yang berkualitas. Tampaknya Agnes bekerja keras menemukan lelaki panggilan terbaik di London untuknya, tolong ingatkan Juliette memberikan asisten pribadinya bonus yang besar bulan depan.

"Ms Silverstone?" Suara lelaki itu menarik Juliette dari rasa takjubnya. Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi Juliette langsung menanggalkan kimono berbahan satin yang ia kenakan, dalam satu tarikan kimono itu merosot jatuh dan teronggok di kakinya.

Lelaki itu terkejut dan terbelalak disuguhkan oleh tubuh Juliette yang polos tanpa sehelai pun benang yang menutupi. Juliette mengabaikan reaksinya kemudian segera mendekat, "Lakukan dengan cepat tapi hati-hati ini adalah pengalaman pertama untukku"

"Tapi aku—"

Juliette tidak punya waktu untuk mendengar rayuan atau omong kosongnya jadi dia langsung mencium lelaki itu. Sebagai seorang model catwalk tinggi Juliette 170 centimeter namun dia masih harus bernjinjit untuk mencium lelaki itu. Awalnya lelaki itu membeku tapi selang beberapa detik kemudian dia melingkari pinggang Juliette dengan sepasang lengan yang kuat dan membalas ciumannya.

Bound By Hatred Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang