Follow me on instagram @Sweetblue_baby
***
Juliette mengusap kucing dengan bulu bermotif macan tutul yang tidur di pangkuannya. Leo adalah kucing Geoffroy jantan yang dia adopsi dari penangkaran sekitar 2 tahun yang lalu, Geoffroy termasuk golongan kucing hutan yang hidup di alam liar, kucing ini menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beraktivitas di malam hari, dan tidak seperti kucing lain, mereka tidak takut air. Bahkan bisa dibilang bahwa Geoffroy sangat ahli dalam berenang. Sayangnya, kucing ini terancam punah karena habitatnya yang semakin hilang.
Saat pertama kali Juliette melihatnya dia langsung jatuh cinta pada corak seperti macan tutul, raut wajah yang imut, dan bulunya yang tebal. Leo tumbuh besar di penangkaran sejak berusia dua minggu, zoologi menemukannya di dalam hutan di Amerika Selatan tepat di samping ibunya yang telah mati karena ditembak pemburu liar. Ini merupakan alasan lain mengapa Juliette membawanya pulang, dia merasa kalau dirinya dan Leo terhubung pada nasib yang sama. Harganya memang lumayan mahal tapi sepadan dengan kehadirannya yang menjadi teman setia bagi Juliette setiap kali dia pulang ke kondo-nya yang sepi dan senyap.
Hari ini adalah akhir pekan. Juliette ingin menghabiskan waktunya dengan bersantai di rumah tapi kemudian ingat kalau dia memiliki janji dengan Archibald Frost yang akan datang menjemputnya untuk dinner romantis. Ide tentang bersantai seharian pun terpaksa Juliette lupakan sebab dia harus pergi bersama lelaki itu dan memberikan Archibald sedikit pelajaran yang Juliette harap dapat membuatnya jera dan mundur untuk menikahinya.
Yup, diam-diam Juliette masih berusaha untuk membatalkan perjodohan ini.
Bunyi ponsel yang berdering membuat kucingnya terbangun dan melompat dari pangkuannya. Juliette menggapai ponselnya yang tergeletak di meja nakas dan senyumnya mengembangkan begitu dia mengetahui pemilik nomor bernama Daniela yang memghubunginya. Waktunya sangat tepat, ada banyak hal yang ingin Juliette ceritakan kepada sahabat baiknya itu!
"Hai!"
"Hei. Kau terdnegar agak bersemangat?"
"Oh, ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu"
"Apakah ini tentang calon suamimu—"
"Archibald Frost. Ya."
"Katakan" Daniela terdengar penasaran.
"Kau ingat saat aku mengatakan kepadamu kalau aku berencana melepaskan keperawananku kepada lelaki panggilan?"
"Huum" gumam Daniela.
"Aku sudah melakukannya"
"Kau sudah gila!"
"Jangan terkejut dulu, aku bernasib sial karena salah mengira Archibald Frost yang datang ke kamar hotelku malam itu sebagai lelaki panggilan yang Agnes pesan, alhasil aku bercinta dengannya"
Hening....
Tidak ada sahutan yang terdengar di seberang sana hingga tak beberapa lama kemudian tawa Daniela meledak. Gadis itu menertawai Juliette dengan sekencang-kencangnya membuat Juliette memberengut dan mendegus sebal.
"Oh, kau memang gadis yang malang Juls" sahutnya di sela-sela tawa yang belum berhenti, "Lalu sekarang bagaimana, kau sudah pasrah dengan perjodohan ini?"
"Hari ini kami akan berkencan, aku berencana memberikannya sedikit pelajaran agar dia sendiri yang membatalkan perjodohan kami, tapi jika rencanaku ini tidak berhasil juga maka ya sudahlah....aku pasrah saja"
"Come on, menikah tidak seburuk itu!" Daniela mencoba untuk menyemangati sahabatnya.
"Ya, menikah memang tidak seburuk itu tapi menikah dengan anak dari pembunuh kedua orang tuamu adalah mimpi buruk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Hatred
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Sebelum dirinya benar-benar dijodohkan dengan Archibald Frost, Juliette memesan lelaki panggilan untuk melepaskan keperawanannya karena dia tidak sudi memberikan yang terbaik kepada calon suami yang dia...