Dapatkan potongan harga pada setiap pembelian semua karyaku di KaryaKarsa dengan menggunakan kode voucher : DISKONOCT jumlah voucher terbatas jadi buruan klaim sebelum kehabisan!
Bagi kalian yang mengalami kendala dalam pembelian di Karya Karsa seperti harga koin yang terlalu mahal, dan kendala dalam pembelian melalui web. Bisa melakukan pembelian pdf lewat email ya (hanya berlaku untuk karya yang aku jual di Karya Karsa saja). Caranya mudah kirim judul + alamat email kalian lewat kontak di bawah ini :
Instagram : @Sweetblue_baby
E-mail : authorrere@gmail.com
Karyakarsa : @Authorrere
***"Woah woah nona, apa yang sedang kau baca?"
"Jangan ganggu Juliette, dia sedang belajar untuk menjadi pengusaha muda"
Juliette berdecak sebal ketika Hugo dan Agnes kompak meledeknya. "Aku tidak pernah ingin menjadi pengusaha, tapi bajingan itu menantangku!"
"Dia ingin kau belajar ilmu baru, itu hal yang baik" sahut Agnes disertai dengan cekikikan khas-nya.
"Aku tidak mempercayainya semudah itu, aku yakin dibalik semua ini pasti dia sedang merencanakan sesuatu"
Juliette menangkap senyum tipis di bibir Hugo sebelum lelaki itu mengambil sepotong semangka di atas meja riasnya kemudian pergi meninggalkan tenda Juliette setelah dia memperingatkan make up artist kalau pemotretan akan dimulai dalam tujuh menit lagi.
Juliette merasa kurang fit karena dia tidur larut malam belakangan hari terakhir. Make up artistnya membutuhkan waktu yang lebih banyak dari biasanya untuk menutupi lingkar hitam di bawah mata Juliette. Saat pemotretan dimulai, Hugo selaku photograper bisa melihat semangat Juliette yang redup hari ini. "Tatapanmu tidak setajam biasanya, kau terlihat lesu di setiap gambar yang aku ambil hari ini" ucap Hugo.
Juliette menghampiri lelaki itu untuk melihat sendiri hasil gambarnya yang baru saja Hugo ambil, dan yup tidak ada semangat pada gambar-gamar itu, Juliette tampak lelah dan membosankan. Mengambil napss dalam Juliette berkata dengan yakin, "Kita lakukan sekali lagi"
Saat Juliette hendak berpose untuk yang ke sekian kali Agnes tiba-tiba saja menghampirinya dan berbisik begitu tiba di hadapannya, "Suamimu ada di sini"
Sontak mata Juliette membulat, "Apa?!"
"Dia menunggu di ruang ganti"
"Semuanya baik-baik saja Juliette?" tanya Hugo yang sudah bersiap-siap untuk mengambil gambar Juliette lagi.
"Ya, aku akan segera kembali"
Juliette meninggalkan lokasi pemotretan dan pergi menuju ke ruang ganti untuk menemui Ace yang datang tanpa diundang. Di dalam benaknya dia terus bertanya-tanya apa yang lelaki itu inginkan dengan datang ke mari? Juliette bahkan tidak pernah mengatakan kepada suaminya itu kapan dan di mana dia pergi setiap harinya, bagaimana bisa Ace tahu letak lokasi pemotretannya hari ini?
Sosok lelaki berpungung lebar itu Juliette temukan begitu dia masuk ke dalam ruang ganti, Ace sedang berdiri melihat-lihat busana yang terpajang manekin. "Apa yang kau lakukan di sini?" Juliette langsung menyemburnya dengan pertanyaan.
Ace berbalik dan sepasang mata birunya melihat Juliette dari atas hingga ke bawah sebelum lelaki itu menatap lurus ke matanya sambil berkata, "Aku datang untuk menjemputmu, kakekmu ingin kita makan malam di rumahnya"
Oh, Juliette benci dnegan ide makan malam ini! Dia tahu kakeknya pasti hanya akan membicarakan seputar bisnis dengan Ace, sementara neneknya mengawasi sampai sejauh mana hubungan mereka berkembang, dan di sana nanti Juliette dan Ace tentu akan dihadiahi dengan segala macam pertanyaan seputar rumah tangga mereka. Namun apa daya, Juliette harus melakukan apapun yang kakeknya inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bound By Hatred
Roman d'amourWarning : Adult and explicit sensual content! Sebelum dirinya benar-benar dijodohkan dengan Archibald Frost, Juliette memesan lelaki panggilan untuk melepaskan keperawanannya karena dia tidak sudi memberikan yang terbaik kepada calon suami yang dia...