[27]

80 14 2
                                    

Seminggu telah terlewati, Hyunna terus mengawasi Somi dan jaemin. Terlebih lagi, akhir-akhir ini jaemin sangat mencurigakan, dia akan diam-diam ke dapur panti, sering was was, dan saat pulang dia akan menghilang entah kemana.

Somi memang akrab dengan jaemin dan dia tak suka dengan Hyunna yang terus mengawasi mereka. Dan dalam hati Somi yang terdalam, gadis blasteran itu sudah menangkap perasaan pada jaemin. Dia sadar bahwa dia masih kecil untuk pacaran, tapi dia siap menunggu.

Dan Hyunna menyadarinya, makanya gadis itu sering membujuk Somi untuk menjauhi jaemin dan terus berkata bahwa jaemin berbahaya. Tentu saja bagi Somi itu hanyalah omong kosong. Hyunna yang menyadari Somi tak memperdulikan perkataan mulai memperketat pengawasan bagi mereka berdua.

Hyunna yang dulunya sering tidur bersama HOSTEL sekarang tidak, Hyunna yang sering telponan dengan Mijin sekarang tidak, Hyunna yang sering main di big deal sekarang tidak. Hyunna memastikan bahwa dia mengawasi Somi 24 jam nonstop.

Somi yang tentunya merasakan keberadaan Hyunna tentu saja mulai risih. Sudah berapa kali dia memperingati Hyunna tapi gadis dengan surai coklat itu tetap bersih keras.

Seperti saat ini, Somi yang sedang pergi ketaman dengan jaemin untuk sekedar cari angin. Namun tak jauh dari mereka ada Hyunna yang sedang memakai topi buket dan kumis palsu dengan kaca mata berpura-pura membaca koran.

"Ahahahaha! Kau bisa saja" ujar Somi, dan menatap jaemin yang terlihat agak tak nyaman. "Kau kenapa?"

"Emm..bukanya itu kakakmu?" Tanya jaemin sambil menunjuk Hyunna, Somi yang ikut berbalik membuat Hyunna berpaling seolah-olah tak melihat mereka.

"Haha..apa dia selalu begini?..haha.." tanya jaemin dengan tawa garing.

Somi yang sudah tak tahan berjalan mendekati Hyunna dan menarik Koran yang menutupi mukanya.

"Ikut aku."

"Apa— hei!"

Somi langsung menarik Hyunna dengan tangannya dan membawanya pergi dari kerumunan. Sesampainya di tempat sepi Somi langsung menghempaskan tangan Hyunna dengan kasar.

"Sudah kubilang jangan mengikuti ku!"

"Aku tidak—"

"Jangan banyak alasan! Kenapa kakak selalu menghawatirkan ku?! Aku sudah dewasa!"

"Kau—"

"Aku bukan anak kecil lagi!"

"DIAM!"

Somi terdiam menatap Hyunna yang membentaknya. Tak pernah dia dibentak oleh kakaknya sendiri.

"Aku.." menarik nafas, Hyunna mulai menyusun kata "aku khawatir..kau—..kau tak tau seberapa berbahaya dia somi, dia terlalu mencurigakan."

"Apa? Apa yang mencurigakan tentang dia?!"

"Kau—..aku tak bisa—..kau masih kecil, kau tak bis—"

"Iya..IYA! selalu saja begitu! SELALU TERUS! Sudah berapa kali aku bilang, aku bukan anak kecil!"

"Kamu tak akan mengerti.."

"Bagaimana aku tak mengerti? Kalau kakak saja tak mengatakannya padaku!"

Mereka berdua saling menatap, enggan untuk sekedar mengedipkan mata seolah-olah menahan cairan yang sudah menumpuk di mata mereka.

Tak mampu, Hyunna membuang nafas kasar. Tangannya digunakan untuk mengusap kasar wajahnya, "kenapa...argh..tolong jangan keras kepala dengan ku.."

"Tolong Somi...percayalah padaku.. dia tak baik..ada yang salah dengan anak itu kau harus menjauhinya.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~"끌어 당김"~ || [LOOKISM FAN FICTION] ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang