wanita malang

2.1K 60 5
                                    

(Hong hae-in)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hong hae-in)

Hong hae-in, wanita cantik itu sedang duduk di tepi pantai, sesekali ia mengulas senyuman manis menatap keluarga bahagia di hadapannya.
Di sanalah kini mereka berada, di sebuah pantai yang indah dengan arus ombak yang tenang menyapu bibir pantai. Menikmati keindahan dan hembusan angin pantai di musim panas memang menyenangkan bukan?.

Kalian berpikir keluarga bahagia yang ada di hadapan hae-in adalah keluarga nya?, tentu bukan dan aku sudah mengatakan jika ia hidup sebatang kara bukan?.

Hong hae-in, jika di lihat dari kepribadian nya yang ramah, ceria dan juga penyayang mungkin orang lain tidak akan percaya jika dia memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan sama sekali.
Bisa di bilang dia adalah anak yang tidak di inginkan, bukan berarti dia anak hasil hubungan di luar nikah atau semacamnya, hanya saja kedua orang tuanya tidak bersyukur dengan kehadiran hae-in.
Kedua orang tuanya yang sangat menginginkan seorang putra di buat kecewa dengan kehadiran hae-in, sejak lahir ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang tulus dari orang tuanya, bisa di bilang orang tuanya membesarkan hae-in hanya karena keharusan bukan keinginan.
Sebagai anak yang tidak di inginkan tentu bukan hal yang mudah untuk hae-in menjalani kehidupannya, dia dengan tubuh mungil nya harus rela menjadi korban pertengkaran ataupun kekesalan dari kedua orangtuanya, mereka tak segan untuk memukul, menampar bahkan melempar tubuh mungil hae-in saat ia masih kecil dulu, bahkan teriakkan dan juga bentakkan dari orangtuanya seolah menjadi alunan musik yang di dengarnya setiap saat, maklum kedua orangtuanya memang tak pernah berbicara dengan lembut padanya, sungguh miris bukan?.

Kalian tau apa yang lebih kejam?, kedua orangtuanya langsung membuang hae-in ke panti asuhan saat mereka tahu jika sebentar lagi mereka akan mendapatkan seorang putra. Hong hae-in yang kala itu masih berumur lima tahun harus pasrah dengan apapun yang terjadi pada hidupnya.
Tapi kesenangan orang tua Hae-in tidak berselang lama, mereka terlibat dalam kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa mereka juga calon adik hae-in yang masih dalam kandungan ibunya, mungkin ini karma atas perbuatan mereka pada anaknya sendiri, hae-in. Mereka terlibat kecelakaan itu beberapa hari setelah membuang hae-in ke panti asuhan.

Kisah menyedihkan hae-in tidak sampai hanya di situ saja, saat dia berumur tujuh belas tahun ia harus menghadapi kenyataan bahwa panti asuhan yang selama ini menjadi tempat untuknya pulang kini berubah menjadi abu setelah kobaran api besar menghanguskan semuanya, kebakaran yang terjadi pada malam hari membuat banyak orang yang tinggal di dalamnya tak sempat menyelamatkan diri, bahkan pengurus panti yang sudah ia anggap sebagai ibunya harus ikut tewas dalam kejadian itu.

Jangan tanya hae-in selamat atau tidak karena jelas dia masih hidup sampai sekarang, dan saat kebakaran terjadi pun ia memang sudah tidak lagi tinggal di sana karena jarak jauh antara panti dan kampusnya membuah hae-in memutuskan untuk tinggal di asrama.

Sejak kebakaran itu terjadi hae-in benar-benar kehilangan harapan, ia hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas hingga sekarang. Entah sudah berapa kali ia berpikir untuk melakukan aksi bun*h d*ri yang memang pada akhirnya tak pernah terjadi karena jujur ia tak berani untuk mengakhiri hidupnya dengan tangannya sendiri.

Queen Of Tears (Another Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang