haein's decision

728 108 19
                                    

Yuhuu double up lagi😚pliiss jangan sering-sering minta double up, jari Mimin kriting kebanyakan ngetik😭😭😭
Happy reading guyss!!

*****

Belum ada satu hari ia mengetahui tentang kehamilan nya, baru beberapa jam lalu malah, tapi sekarang ia sudah di hadapan kan dengan pilihan antara mempertahankan atau justru menggugurkan nya.

Apakah dia harus tega membunuh darah dagingnya sendiri agar hidupnya kembali seperti semula? Lantas apa bedanya dia dan orang tuanya dulu? Mereka sama-sama berdosa, jika dulu orangtuanya menelantarkan dia, sekarang dia justru lebih kejam karena membunuh bayi yang tak berdosa.

Sebenarnya apa tujuan tuhan memberinya ujian seperti ini?, apakah ini justru jawaban dari semua tanya yang selalu dia ucapkan dalam keluh kesah nya?, pertanyaan yang selalu muncul di otaknya setiap waktu "mengapa tuhan masih membiarkan ku hidup di saat aku sama sekali tidak memiliki tujuan apapun" ia yang juga selalu mengeluh mengapa dia di biarkan sendirian di dunia ini tanpa keluarga? Apakah ini adalah jawaban dari semua itu?.

Apakah tuhan sengaja menitipkan bayi di rahimnya untuk menjadi teman hidupnya agar dia tak sendirian lagi?, Agar setelah ini dia memiliki tujuan hidup yang selalu ia pertanyakan?, Agar dia berhenti dengan kekonyolannya yang selalu berharap mati?.

Jika memang itu adalah maksud dari semua itu, maka yang harus ia lakukan adalah mempertahankan bayi itu dan merawatnya dengan sepenuh hati, walaupun ia harus melewati setiap detiknya sendirian.

"Aku masih tetap bisa membesarkan nya tanpa mereka eonnie, aku bisa membesarkan nya sendiri" ucap Haein dengan suara pelan. Keputusan akhir yang dia pilih yaitu tetap mempertahankan bayi nya.

"Apa katamu?"
"Haein naa kumohon jangan bertindak aneh-aneh, bagaimana bisa kau membesarkan anak seorang diri?" Ucap Mi-seon, sungguh ia benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran wanita itu.

"Kau pikir mengurus anak itu gampang? Apalagi tanpa suami, kau pasti akan mendapatkan banyak sangsi dari masyarakat haein naa, kau sungguh siap dengan hinaan- hinaan orang-orang diluar sana? Apa kau mau anakmu mendapatkan bullying karena lahir tanpa ayah?." 
Ya, tak bisa di pungkiri banyak orang-orang di luar sana yang selalu memandang sebelah mata kepada wanita yang mengandung tanpa suami, atau membesarkan anak tanpa ayah, mereka selalu menganggap nya hina dan murahan, lalu berujung menghakimi tanpa memperdulikan fakta yang sebenarnya.

"Lebih baik kita bicarakan ini pada mereka dan mencari jalan tengahnya sama-sama dari pada kau mengambil keputusan sendiri seperti ini " ucap min-ji

"Lalu bagaimana jika mereka tidak mau percaya atau justru menyuruhku melakukan aborsi?, aku tidak menuduh mereka akan sejahat itu eonnie, tapi kita tidak akan pernah tau bagaimana hati orang sebenarnya "ucap Haein parau, ia sungguh sudah tak mampu berekspresi lagi.

"Jikapun mereka percaya dan siap untuk bertanggung jawab, aku takut jika mereka melakukan itu dengan terpaksa, dan anak ini tidak akan pernah mendapatkan cinta yang tulus dari mereka, aku tidak mau anak ini merasakan bagaimana rasanya menjadi anak yang tidak di inginkan , itu lebih menyakitkan eonnie, aku sudah merasakan sendiri"ucap Haein lagi.

Ia sendiri terlahir menjadi anak yang tidak di inginkan, ia tau bagaimana sakitnya, ia tau bagaimana rasanya tak di anggap ada, tentu saja ia tak mau anaknya ikut merasakan juga. Ini menjadi salah satu alasan kenapa dia enggan memiliki hubungan apalagi memiliki anak, karena menjadi anak yang tidak di harapkan itu sangat menyakitkan.

"Aku mengatakan ini karena aku pernah merasakan sendiri eonnie, aku tau bagaimana rasanya menjadi anak yang tidak di inginkan hingga di buang ke panti asuhan oleh kedua orang tuaku sendiri, sudah sangat lama tapi aku masih mengingat bagaimana rasa sakit nya, dan merasakan traumanya hingga sekarang" ucapnya dengan begitu pilu, Haein kini terisak dalam tangisnya, rasa sesak kembali ia rasakan setiap kali mengingat moment pahit masa kecilnya.

Queen Of Tears (Another Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang