visit baby together

985 119 26
                                    


Hampir tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mobil yang mereka tumpangi memasuki area rumah sakit. Hyunwoo menoleh ke samping dimana wanita itu masih memejamkan matanya, sedikit ragu untuk membangunkan tapi mereka harus segera turun.

"Haein naa" panggilnya seraya menepuk pelan pundak wanita itu, perlahan dia mulai membuka matanya dan melihat ke sekeliling.

"Kita udah sampai" ucap Hyunwoo lagi menjawab kebingungan Haein yang seperti sedang bertanya-tanya dimana mereka sekarang.

"Ah, iya" ucap Haein sedikit terbata-bata seraya mengulas senyum .

Hyunwoo turun lebih dulu dari mobil, wanita itu berpikir jika Hyunwoo sedang terburu-buru untuk bertemu dokternya, tapi tak sampai satu menit ia di kejutkan karena pintu di sampingnya tiba-tiba terbuka, dan menampilkan Hyunwoo di sana. Dia membukakan pintu untuk Haein.

"Ayo turun" ajak Hyunwoo seraya mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu turun dari mobil, sementara wanita itu masih terdiam dalam keterkejutannya karena tindakan Hyunwoo yang tiba-tiba memperlakukannya layaknya pasangan.

"Ah iya" ucap Haein setelah sadar dari keterkejutannya, dengan ragu Haein menerima uluran tangan itu dan membiarkan laki-laki itu membantunya.

Cuaca hari ini sangat panas terik, wanita itu baru beberapa detik yang lalu keluar dari mobil, tapi kepalanya sudah terasa pusing lagi. Laki-laki itu memperhatikan Haein dan sepertinya mengerti apa yang sedang di rasakan olehnya, tanpa persetujuan laki-laki itu merangkul Haein dan mengajaknya berjalan cepat untuk segera masuk ke dalam lobby.

Haein yang terkejut hanya menurut berjalan beriringan dengan laki-laki itu tanpa mengalihkan pandangannya, bukankah orang-orang di sana akan mengira mereka sebagai pasangan jika melihat Hyunwoo merangkul pinggangnya seperti itu?.

"Maafkan aku, aku hanya takut kau tiba-tiba ambruk" ucap Hyunwoo seolah tau apa arti dari tatapan wanita itu.

Haein langsung menyadarkan dirinya dan mengalihkan pandangannya dari laki-laki itu. Sungguh ia sangat merasa gugup, ini pertama kalinya ada pria yang merangkul pinggangnya seperti ini, walaupun Haein tau jika laki-laki itu melakukan nya karena takut ia tiba-tiba pingsan di sana.

Sesampainya di lobby Haein langsung melepaskan diri dari rangkulan laki-laki itu, Hyunwoo pun langsung menarik tangannya saat tau jika wanita di sampingnya merasa tidak nyaman. Seketika suasana di sana menjadi sangat canggung, mereka pun berjalan sedikit berjauhan.

"Emh aku akan menemui dokter ku, beritahu saja jika nanti kau sudah selesai" ucap Hyunwoo memecah keheningan antara mereka berdua.

"Ah, ia baiklah" ucap Haein seraya tersenyum tipis, laki-laki itupun membalas senyuman nya dan langsung berjalan mendahuluinya.

Dalam hati Haein merasa sangat lega karena bisa berpisah dengan laki-laki itu sebelum ia melakukan pendaftaran, setidaknya laki-laki itu tidak akan tau apa yang akan ia periksakan di sana.

Setelah pendaftaran selesai, Haein langsung menuju ruang tunggu yang di tunjukkan oleh petugas di sana. Haein menatap orang-orang di depannya, mereka adalah pasangan-pasangan muda yang sedang memeriksakan kandungan sama seperti dirinya, yang berbeda adalah dia hanya sendirian.

Haein merasa kesepian di tengah keramaian, melihat ke sisi kanan dan kirinya dimana wanita-wanita hamil itu datang dengan pasangannya, lalu ia melihat ke arah bangku sebelah yang kosong. Ya, hanya dia yang datang sendirian ke sana, sungguh menyedihkan memang namun ia juga tak bisa berharap lebih banyak apalagi bisa seperti wanita-wanita itu.

Pemandangan di sekelilingnya sedikit membuatnya iri, apalagi melihat betapa perhatiannya suami dari wanita-wanita itu yang dengan sabar menunggu seraya mengelus lembut perut buncit istrinya. Perlahan Haein mengulurkan tangannya untuk mengelus perutnya yang masih rata, ia tersenyum sambil dalam hati mencoba menguatkan diri sendiri.

Queen Of Tears (Another Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang