back to reality

401 48 8
                                    

Pagi sudah kembali, matahari di luar kini sudah mulai naik ke permukaan dengan semangat menyinari bumi agar semua manusia di bawahnya bisa melihat dunia dengan segala hiruk pikuk serta keindahannya.

Di ruang rawat hae-in kini sudah ramai orang, siapa lagi jiga bukan Baek family.

Setelah mendengar kabar jika hae-in sudah siuman, mereka langsung bergegas datang ke rumah sakit untuk kembali menemui wanita gila yang sudah dua kali mendorong dirinya sendiri ke jurang kematian.

Syukurlah kau sudah sadar!
Hae-in kau baik-baik saja?
Bagaimana perasaan mu sekarang?
Kami semua mencemaskan mu!!..

Kira-kira itu lah beberapa perkataan yang menggema di dalam ruang rawatnya, hae-in hanya tersenyum simpul mendengarkan semua itu, ia belum bisa banyak berbicara karena luka tusuk di perutnya membuat ia merasakan sakit bahkan sedikit pergerakan pun bisa membuat air matanya keluar secara tiba-tiba.

***
Hae-in diam beribu kata, semua orang senang melihat dia kembali membuka mata, tapi yang ia rasakan justru malah sebaliknya.

Menyia-nyiakan hidup adalah suatu hal bodoh, Haein juga tau akan hal itu. Hae-in tau di luaran sana banyak orang yang memiliki penyakit kronis berjuang melakukan berbagai macam cara untuk memperpanjang hidupnya.

Sungguh hidup dengan perasaan seperti ini juga bukan keinginan nya. Banyak orang mengatakan jika trauma hanyalah bualan semata agar orang yang mengalaminya terlihat menyedihkan, jika kalian salah satu dari orang yang beranggapan seperti itu, sudah di pastikan jika kalian belum pernah merasakan berada di posisi paling menyakitkan secara berulang-ulang yang akhirnya berujung pada trauma.

Mengapa wanita itu sangat haus akan kematian? Mengapa wanita itu sangat bosan dengan kehidupannya?.

Mungkin terdengar sepele tapi hidup dengan bayang-bayang trauma di masa lalu sangatlah memuakkan.

Haein sangat sensitif akan hal-hal kecil, terlebih itu mengingatkan dia pada masa kecilnya yang suram itu. terlalu banyak bentakan hingga wanita itu menjadi sangat sensitif dengan suara keras atau bahkan bunyi tiba-tiba yang memunculkan reaksi kaget, contoh kecilnya saja mendengar suara klakson secara tiba-tiba bisa membuat haein gemetar bahkan membuat menangis. Kadang hal yang di anggap sepele oleh kebanyakan orang justru di anggap sebagai hal serius oleh orang-orang seperti Haein.

Hal sesepele itu saja membuat nya menangis, lalu Haein harus menghadapi dunia dengan segala rahasianya?. Siapapun tolong ajarkan Haein untuk berdamai dengan masa lalu nya, setidaknya buatlah dia berpikir jika takdir juga memiliki hal baik untuk dirinya.

***

"Terimakasih sudah menyelamatkan ku"
Hae-in yang tadinya hanya diam menatap langit-langit kini menoleh ke arah suara, ada Baek Hyun woo di samping brangkar nya kini.

Hae-in mengangguk pelan sebagai jawaban.

Sejak mereka datang Hyun woo hanya diam di sofa sambil menatap ke arah hae-in. Ya tentu saja, tadi keluarga nya sangat antusias menghampiri hae-in dan menyerangnya dengan banyak pertanyaan membuatnya tak memiliki kesempatan untuk bersuara.

Hyun woo berpikir untuk lebih dulu membiarkan keluarga nya menghapuskan kekhawatiran mereka terhadap wanita yang kemarin membuat mereka panik setengah mati , Hyun woo akan berbicara berdua setelah itu dan ya dia melakukannya sekarang.

"Perutmu masih sakit?" Tanya nya lagi, dan lagi-lagi hae-in hanya mengangguk sebagai jawaban.

Hae-in menghela nafas sejenak sebelum iya berbicara.
"Maaf aku tidak bisa banyak berbicara"ucapnya dengan susah payah, hanya berbicara sedikit tapi membuat mata indahnya kini berair kembali, sungguh rasa sakit di bekas luka tusuk itu benar-benar membuatnya menderita.

Queen Of Tears (Another Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang