Yura again

1.1K 178 73
                                    

Hari demi hari berlalu, hubungan mereka berdua kembali membaik seperti biasanya, sejak pertengkaran hari itu yang membuat mereka terlibat dalam perang dingin, mereka berdua memutuskan untuk menjadi semakin terbuka satu sama lain, Haein mulai mencoba memberanikan diri untuk berbicara dan terbuka di saat sesuatu mengganggu dirinya, dan Hyunwoo? Laki-laki itu kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang istri jikalau sudah berada di rumah, ia tak pernah lagi membawa masalah pekerjaan atau apapun itu yang bisa merusak quality time nya bersama istri dan juga calon bayi mereka.

Hari ini, semua orang sepakat untuk pergi ke mall, setelah kamar untuk bayi mereka sudah selesai di buat, kini mereka akan pergi hunting barang-barang serta perlengkapan bayi untuk mengisi kamar tersebut. Mengingat hari kelahiran semakin dekat, mereka pikir tak bisa menunda lagi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan mereka butuhkan saat persalinan nanti.

Bukan hanya Hyunwoo, Haein dan adik mereka, tapi semua anggota keluarga ikut pergi ke mall sama-sama, mengingat mereka akan memilih tiga cucu sekaligus cicit dalam waktu yang berdekatan, tentunya mereka juga ingin ikut andil dalam memilih barang-barang bayi untuk menyambut kedatangan member baru di keluarga mereka.

Akhirnya setelah kelahiran Seochol yang menjadi bayi terakhir yang lahir di keluarga mereka, setelah tiga puluh tahun lebih, tahun ini mereka akan mendengarkan suara tangisan bayi lagi di rumah itu, bayangkan akan ada dua bayi laki-laki serta satu bayi perempuan yang akan segera hadir di tengah-tengah mereka, kurasa rumah itu tak akan pernah sepi setelah ini. Semua orang sangat excited, bahkan lebih excited nenek dan kakeknya di bandingkan kedua orangtuanya.

Mereka pergi ke mall yang berada di dalam naungan perusahaan mereka yaitu Queens group, atau bisa di bilang mall milik keluarga mereka, sepanjang mereka berjalan semua orang memperhatikan mereka, entah karena mereka datang bergerombol hingga mengundang atensi dari pengunjung mall, atau orang-orang di sana yang mengenali jika mereka adalah Baek family pemilik mall tersebut.

Sesampainya di toko perlengkapan bayi, semua orang berpencar memilih baju serta perlengkapan bayi lainnya yang mereka rasa bagus, terkecuali Dayhe dan Haein. Mereka memilih untuk duduk di atas bangku yang tersedia di sana, perut besar yang mereka bawa memaksanya untuk tidak banyak bergerak, kedua ibu hamil itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat betapa antusiasnya keluarga suami mereka dalam memilih perlengkapan untuk bayi mereka. Sesekali orang-orang itu menghampiri Haein dan Dayhe untuk meminta pendapat atas pilihan mereka.

"Padahal kita hanya duduk, tapi rasanya lelah sekali" keluh Dayhe seraya mengelus perut buncitnya.

"Apalagi kau eonnie, perut mu sudah sangat besar, pasti sangat berat" ucapnya lagi, kemudian kedua ibu hamil itu tertawa bersama, umur kandungan mereka hanya terpaut satu Minggu, maka sudah di pastikan jika mereka akan melahirkan dengan waktu yang berdekatan.

"Kau benar" ucap Haein dengan senyuman yang masih terlukis indah di wajahnya, perlahan tangannya bergulir mengusap lembut perut yang di dalamnya terdapat dua bayi yang masih betah tinggal di sana.

"Aku bahkan tidak pernah membayangkan bisa merasakan hal seperti ini " ucapnya lagi, Haein tidak pernah memikirkan untuk memiliki anak dari rahimnya sendiri, dan di saat ia merasakan nya sekarang, itu terasa sangat luar biasa. Dimana setiap pergerakan dari bayinya itu mengingatkan Haein jika ada kehidupan di dalam perutnya yang harus selalu ia jaga dan ia bahagiakan.

Melewati tiga jam lebih berkutat di toko itu, akhirnya mereka selesai juga, sungguh Haein dan Dayhe sampai merasa mual dan pusing karena semua orang terus bolak-balik mendatangi mereka untuk membantu memilih mana yang lebih bagus meskipun pada akhirnya semuanya tetap di pilih, mereka bahkan berpikir mengapa orang-orang itu tidak memborong saja toko ini dan memindahkan isinya ke rumah, bayi mereka bahkan baru akan lahir, tapi orang-orang itu sudah memborong banyak mainan untuk bayi mereka.

Queen Of Tears (Another Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang