01 - Ditembak

1.9K 116 45
                                    

Teman-teman, kalo baca cerita ini harap tahan emosi ya, karena Cardale nii setipe sama Matthias CEBIYB :')

btw, jangan lupa vote dan comment ya supaya aku rajin update, yang sudah pernah baca karya terjemahanku selamat membaca🤗

*
*
*

* * *

"Kami telah berhasil melacak keberadaan nona Elizabeth, tuan."

Bunyi goresan pena bulu angsa yang menyapu kertas itu mendadak berhenti.

Sang Duke mengangkat kepalanya. Itu adalah wajah yang sangat tampan, seakan-akan sosoknya baru saja keluar dari sebuah lukisan yang dibuat oleh seorang seniman lukis terkenal, tetapi karena pemiliknya tak menunjukkan ekspresi yang berarti, sikap dinginnya hanya menciptakan suasana yang mencekam.

Michael, si ajudan patuh, merasakan rongga mulutnya mendadak kering karena tegang, tanpa sadar mencengkeram tangannya yang bertaut di balik punggung.

"Sesuai dugaan, bahwa nona muncul di lokasi tempat di mana misa pemakaman diadakan."

Bibir lelaki yang terkatup rapat itu perlahan-lahan menarik lengkung kurvanya, dan netra merahnya berkilat dingin.

"Jam berapa sekarang?"

Pertanyaannya jelas merujuk pada berapa banyak waktu yang ia butuhkan untuk bisa tiba di sana tepat waktu. Michael menjawab dengan cepat.

"Waktunya cukup sampai tuan tiba di lokasi nona."

"Bagus sekali."

Selesai memberikan pujian yang amat langka, sang Duke berdiri.

Ketika tatapan dingin tuannya mengamati salah satu dinding kantor, Michael terperanjat.

Tidak mungkin tuannya akan benar-benar turun tangan menjemput wanita itu, bahkan sebelum Michael sempat mencerna situasi, matanya melebar cepat saat mengenali pakaian militer yang dikenakan tuannya.

Sepatu bot kulit bersol tebal itu mengeluarkan suara ringan khas saat bergesekan dengan lantai marmer yang dingin.

Tak lama kemudian, lelaki itu berhenti di depan dinding tempat beberapa senjata berburu digantung.

Sang Duke perlahan-lahan mengusapkan ujung jarinya pada laras yang panjang dan ramping itu satu per satu. Menikmati sensasi permukaan yang halus dan dingin benda itu menyentuh kulitnya.

"Perburuan kali ini akan menyenangkan."

Michael menahan napas mendengar suara merdu nan kejam itu mengalun, seakan-akan sudah paham maksud tuannya akan melakukan sesuatu yang menyenangkan. Pada saat yang sama, ia ingat bahwa Duke telah membeli senapan baru belum lama ini.

Senapan, yang direkomendasikan untuk digunakan dalam sesi perburuan itu katanya tidak mematikan tapi mampu melumpuhkan lawan, dirumorkan juga bahwa senapan itu memiliki jangkauan lesatan yang jauh dan kekuatan yang besar, dan sekarang benda itu berada di tangan Duke.

'Kudengar dia tiba-tiba ingin membeli senapan setelah musim berburu selesai...Ya Tuhan perasaanku tidak enak.'

Itu adalah kenyataan yang membuat Michael ingin mencoba tutup mata dan sepenuhnya mengabaikan niat terselubung sang tuan, tapi begitu ia menyaksikannya secara langsung perasaannya jadi tidak nyaman.

Keringat dingin mengalir di punggungnya. Namun demikian, Michael bahkan tidak berani mencegah tuannya. Padahal, jelas sekali, senapan baru itu melambangkan pertanda buruk, sebuah malapetaka.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang