07 - Dansa pertama

465 50 4
                                    

*
*
*

* * *

Count Schuvan tentu tidak melewatkan kesempatan emas yang datang kepadanya.

"Yang Mulia, sayangnya, Elise belum bisa berdansa."

Itu adalah ungkapan gamblang yang membuat para bangsawan lain yang mendengarnya berbisik-bisik mengecam dengan sorot mata mengancam.

Perkataan Gerhard, tidak ada bedanya dengan mengemis secara terbuka agar sang Duke berdansa dengan putrinya.

Mengingat reputasi putrinya, hal itu adalah sesuatu yang harus ia sampaikan. Jika Elise lemah dalam teori dansa, maka Gerhard mencoba menciptakan peluang praktiknya secara langsung.

Selentingan bahwa Elise merupakan anak angkat yang diadopsi dari tempat yang letaknya jauh kembali menyeruak menyesakkan ruangan.

Benar saja, para bangsawan mulai berbisik-bisik lagi saat menyadari bahwa gadis muda itu tengah dimanfaatkan oleh keserakahan Count. Tatapan risi dan simpati seketika menusuk Elise seperti tombak es.

"Serakah."

"Ayah dan anak sama saja."

"Tampaknya Count sengaja tidak melatih putrinya berdansa agar bisa menggunakan alasan itu untuk menarik empati Duke,"

Segelintir orang tak henti-hentinya bertukar pendapat tajam.

Mereka sungguh menentang, terlebih sosok yang menjadi sasaran itu tak lain dan tak bukan adalah Duke Cardale Vassenberg.

Lelaki itu terlalu hebat untuk dijadikan mitra dansa debutan dari seorang gadis yang asal-usulnya tidak jelas.

Karena hal itu pula, Duke menjadi sosok yang membenci kontak fisik dengan orang lain sampai-sampai ia sangat selektif dalam memilih pasangan.

Orang-orang kembali berbisik, bahkan sebagian berani bertaruh bahwa gadis adopsi itu akan tersedu-sedu karena penolakan dingin sang Duke. Dan untuk sementara waktu, para sosialita yang ada di seluruh penjuru wilayah kekaisaran Nordrat akan menggosipkan rumor sensasional yang menimpa putri Count Schuvan di malam perayaan kemenangan.

Para bangsawan menunggu dalam diam, menanti reaksi yang akan diberikan sang Duke.

Beberapa dari mereka merasakan kelegaan karena malam ini tidak menjadi sasaran empuk cemoohan khalayak, beberapa ada yang mencari kesempatan untuk mencari sekutu gosip, dan beberapa lainnya hanya menunjukkan ketertarikan pada acara jamuan yang berlangsung.

Elise tampaknya tidak menyadari situasi yang dialaminya.

Sebenarnya Elise hanya berpura-pura tidak menyadari gunjingan mereka, ia sadar bahwa malam ini ia sedang dilempar ke atas panggung yang tidak diinginkan, hingga ia harus bersusah payah menyesuaikan ekspresinya agar tidak mencolok. Tetapi jantungnya yang ketakutan tetap saja berdentam kencang.

Setelah mengumpulkan keberaniannya, ia memeriksa ekspresi wajah lelaki di hadapannya.

Itu adalah waktu yang berlangsung singkat, tetapi wajah yang semula melempar senyum tipis itu telah kehilangan ekspresi. Lelaki itu bahkan memasang wajah tidak peduli. Ketidakpedulian yang nampak begitu jelas itulah yang membuat orang-orang di sekitarnya mengasumsikan beragam hal.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang