26 - Elise lamaran:)

585 41 12
                                    

*
*
*

* * *

Perbuatan baik sang Duke hanya sebuah kebetulan belaka, Elise meyakini hal itu. Lantas, ia merenung lagi, apakah perasaan Duke tiba-tiba jengkel saat melihat dirinya yang tengah sakit malah berpura-pura tampil memukau?

"Elise?"

"Ah, ya?"

Elise segera tersadar dari lamunannya, dan beralih menatap Raymond yang menatapnya dengan sorot masygul--perasaan bersalah.

"Tuan marquis muda, kondisiku sudah lebih baik."

"Tidak Elise,"Raymond menggeleng,"... kali ini kau harus jujur tentang perasaanmu. Silakan katakan apapun, aku siap mendengarkanmu."

Saat Elise tak kunjung membuka mulutnya, Raymond tetap tidak menyerah.

"Aku benar-benar minta maaf soal kejadian kemarin. Sebenarnya aku merasa malu dengan diriku, bahkan tuan Duke,... tuan Duke yang terkenal dingin dan kejam lebih peka terhadap situasimu yang sedang melemah dibandingkan diriku yang datang ke sana bersamamu, Elise."

Tak dipungkiri hal itu memang benar. Bahkan tanpa sempat menelusuri maksud sang Duke membawanya pergi, Elise merasa pasrah saat lelaki itu menggiringnya meninggalkan ajakan dansa Raymond. Perbuatannya kemarin sungguh tidak mencerminkan etika wanita bangsawan, tapi anehnya Vanessa tidak memberikan kritikan tajam.

Di tengah kebingungannya itu, Elise tidak bisa menemukan kalimat yang tepat untuk menyangkal kalimat itu. Hingga di ujung kecemasannya, ia hanya bisa menundukkan kepalanya dan menyampaikan penyesalan yang mendalam.

"Aku... minta maaf."

Rupanya gadis itu tak menyadari bahwa permintaan maafnya justru lebih memantik ekspresi suram di wajah Raymond.

"Tidak, tolong jangan minta maaf."

Raymond kembali membuka mulutnya, "Alasan sebenarnya aku tak bisa melindungimu, itu karena...."

Kalimat Raymond seketika menggantung, lelaki itu mengusap wajahnya dengan gusar. Elise bahkan bisa mendengar deru napasnya yang tidak beraturan. Jika diperhatikan seksama, alis lelaki itu tampak berkerut, dan gurat wajahnya terlihat sedikit marah.

"Tuan marquis muda..."

Ketika Elise memanggilnya dengan hati-hati, Raymond tiba-tiba tersadar, ekspresi wajahnya melunak. Ketika ia melihat mata laut Elise sedikit bergetar karena cemas, ia segera membuang emosinya.

"Maaf, Elise. Aku sempat terbawa suasana,"

Raymond meletakkan tangannya di punggung tangan Elise yang lemah, yang sukses membuat Elise tersentak karena gerakan itu, meskipun sentuhan Raymond yang menyentuhnya itu lembut seolah ingin menenangkannya tapi ia tetap merasa tidak nyaman.

"Aku sama sekali tidak menyalahkanmu. Itu murni salahku karena tidak memahami perasaanmu."Sesaat Raymond kembali menggeleng,"Tidak, itu semua memang kesalahanku, dan akulah yang seharusnya meminta maaf untuk itu."

"Tetapi..."

"Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah padaku."ujar Raymond tegas."Bisakah kau melakukan itu?"

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang