10 - Cardale marah

447 44 12
                                    

*
*
*

* * *

Keunggulan sejarah keluarga Vassenberg mengacu pada kemampuan tempur mereka yang luar biasa hebat. Ketangkasan mereka, yang mengalir melalui garis keturunan mereka, membedakan keturunan mereka dari para manusia biasa. Dari indra yang luar biasa dan fisik yang sempurna hingga kekuatan regeneratif yang menakjubkan dan kecakapan tempur yang menjanjikan, kehebatan mereka tak bisa dibandingkan dengan berbagai senjata manapun di dunia.

Sederhanannya, Wangsa Oldenhilt memperoleh pemerintahan yang stabil dengan mengorbankan harga dirinya di bawah kekuasaan Vassenberg. Sekarang, dengan adanya kehadiran Cardale, Kaisar telah kehabisan kesempatan untuk melanjutkan perjanjian lama yang diserahkan kepadanya.

Oleh karena itu, dari sudut pandang keluarga kerajaan, tidak ada pilihan selain mengandalkan niat baik Cardale sampai penerus baru dari Vassenberg menggantikan posisinnya sebagai Duke.

Tapi Cardale adalah kandidat Vassenberg terbaik, apapun yang terjadi, kaisar tak ingin kehilangan kesempatan. Ia harus memenangkan hati sosok yang menguasai berbagai senjata dari senjata ringan sampai senjata api berat itu. Sekalipun Duke dikenal berjiwa kejam dan tidak memiliki belas kasihan, ia butuh reputasi Cardale yang cemerlang.

Bagi kaisar Johann von Oldenhilt, Cardale adalah pion yang cocok untuk menunjang masa pemerintahannya.

"Namun, tetap saja aku harus menyampaikannya. Bagaimana bisa aku meremehkan usahamu hanya dengan sebuah kontrak utusan perang?"

"Terlepas dari apa pun yang ada di benak Yang Mulia, janganlah melibatkan saya. Saya tahu anda punya rencana, tetapi saya juga tahu anugerah kedamaian yang kita nikmati ini bisa saja musnah karena sebuah tindakan pemaksaan. Yang terpenting, kewajiban saya terhadap keamanan Nordrat telah saya penuhi."

"Hahaha, andai kau tidak bersikap begitu kaku, aku yakin pembicaraan kita akan menemukan titik terbaik."

Sang Kaisar tertawa bagaikan sosok lelaki paruh baya yang ramah, tetapi Cardale tahu bahwa dibalik sikap palamartannya itu, terselip niat besar nan jahat.

Dengan wajah tanpa ekspresi, Cardale bertanya dingin.

"Apa masih ada hal lain lagi yang ingin anda bicarakan?"

Johann berdeham pelan, merasa kalah telak. Ia mengalihkan pandangannya ke putri kesayangannya, Theresia, yang menatapnya penuh harap.

Setelah memilih kalimatnya dengan hati-hati, Johann pun kembali angkat suara. "Sekarang perang sudah berakhir, bukankah sudah saatnya kau membutuhkan sebuah keluarga?"

Cardale kontan tergelak.

Kurang ajar.

Meskipun perilakunya di hadapan publik sangat arogan, namun selama ini belum ada seorang pun yang berani mengusik kehidupannya. Apalagi sampai menyelidiki wilayah paling privasinya.

Sang Duke bertanya dengan suara dingin.

"Apakah anda baru saja mempertimbangkan untuk berperan sebagai mediator?"

"Tidak ada salahnya dicoba. Ini demi putriku satu-satunya, lagipula Theresia adalah wanita hebat yang akan mendukung karirmu di pemerintahan."

Wajah Theresia memerah. Ia menatap Duke di sampingnya, matanya berkilat optimis.

Tetapi Cardale hanya melemparkan pandangan dingin dan menusuk ke arah Kaisar, yang sedang mencoba mengatur pernikahan mereka.

"Anda bahkan terang-terangan menunjukkan niat anda, dengan mempertaruhkan segala hormat hentikanlah rencana itu."

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang