19 - Suasana hati Duke memburuk

276 47 14
                                    

*
*
*

* * *

Untuk saat ini, Theresia akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja.

"Ah, sepertinya aku terlalu kasar mencela wanita yang belum berpengalaman. Aku mengatakannya bukan karena bermaksud buruk, jadi jangan menyimpannya dalam hatimu."

"Ten-tentu saja, Yang Mulia. Terima kasih banyak atas kemurahan hati anda, Yang Mulia Putri Mahkota Theresia."

Elise kembali menundukkan kepalanya. Sementara Theresia berbalik menuju tempat Cardale berada, seolah ingin pamer, gadis itu tiba-tiba bersikap manja dan berkata manis pada sang Duke.

"Kalau begitu Elise, aku harap kau dan Marquis muda menikmati pamerannya dengan bersenang-senang."

Tubuh Theresia berbalik tanpa ragu, menghadap Cardale dan memunggungi Elise.

"Bagaimana kalau kita juga pergi melihat-lihat, tuan Duke? Katanya, kalau kita melewati pepohonan yang membentuk lorong, kita bisa melihat pemandangan hewan-hewan langka yang diperagakan."

"Hm."

Cardale hanya memberikan jawaban singkat. Namun tak masalah bagi Theresia, dengan gerakan halus ia melingkarkan tangannya di lengan Cardale, kesenangan seketika membuncah di hati sang putri.

Ia mengagumi lengan kokoh itu. 'Bagaimana bisa lengannya tampak begitu kuat?'

Bahkan lebih kuat dari malam terakhir mereka bertemu. Selama hidup, Theresia belum pernah bertemu seseorang yang memiliki fisik yang gagah seperti Cardale.

Ya, satu-satunya hal terbaik yang dimiliki Duke adalah wajah dan tubuhnya yang sempurna.

Ia memiliki kekuatan luar biasa yang tak tertandingi--bahkan yang tak dimiliki oleh barisan prajurit kekaisaran, wajah rupawan yang paripurna--bahkan mengalahkan para pemain opera terkenal, garis keturunan yang acap kali menghasilkan generasi terhormat, dan kekayaan yang melimpah ruah dan takkan habis ditelan masa. Tak ada celah kekurangan dalam diri sosok Cardale Vassenberg..

Sikap dinginnya pun tampak begitu mempesona.

Ekspresinya yang tajam, rahangnya yang tegang seolah menahan sesuatu yang bergejolak, ah semua kombinasi yang membentuk Cardale itu keseluruhannya menarik.

'Seberapa prima lelaki sekuat ini kalau sedang di ranjang, ya?'

Hanya membayangkannya saja sudah membuatnya terlena. Sungguh, semakin Theresia berfantasi liar, semakin gila pula ia mendambakan Cardale menjadi miliknya.

'Aku hampir mendapatkannya. Untuk saat ini, aku hanya perlu bekerja lebih giat lagi.'

Theresia yang sudah kembali tenang, menyeringai.

Namun, tampaknya gadis itu melewatkan satu hal penting.

Ia tidak menyadari, bahwa tatapan tajam Cardale masih terus terpaku pada punggung rapuh milik sosok bersurai perak sepinggang yang berjalan di depan mereka.

* * *

Raymond terus mengoceh.

Namun pikiran Elise sedang mengembara ke arah punggung putri mahkota dan Duke saat dua orang itu mengambil arah yang berlawanan.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang