08 - Perangkap second FL

460 64 13
                                    

⚠️ Vote, kalo enggak, aku nggak bakal lanjutin TL nya! Terima kasih 😇

*
*
*

* * *

Tangan Elise yang menjulur mencari pegangan tanpa sadar menarik nampan seorang pelayan yang lewat. Hingga gelas-gelas anggur di atas nampan itu jatuh berserakan ke lantai bersamanya.

PRAANG

Gelas-gelas itu pecah dengan suara keras yang menghantam lantai di sampingnya, sedangkan Elise terkulai di lantai. Tumpahan anggur juga merusak gaun putihnya dengan noda berwarna merah yang kasat mata. Yang tampaknya tidak akan hilang meski sudah dibilas berkali-kali.

Sorakan kecil pun kembali bersahut-sahutan, saat semua mata menyorot pada tempat kejadian.

"Ya Tuhan, Lady. Apa anda baik-baik saja?"Petugas itu berseru kaget.

Elise menggigit bibirnya dan menahan erangannya. Saat ia jatuh, pergelangan tangannya yang ia jadikan tumpuan pada lantai tertekuk dengan sempurna. Rasa sakitnya yang berdenyut dengan cepat mengirimkan rasa sakit ke lengan dan bahunya.

Namun, rasa takutnya mengalahkan rasa sakit dan malunya. Tatapan yang tak terhitung jumlahnya tertoleh kepadanya itu lebih menakutkan, laksana bilah pisau tajam yang diarahkan ke ceruk lehernya. Entah tatapan itu bermakna kebaikan atau kedengkian, semuanya tetap saja membebani Elise.

Elise ingin cepat-cepat beranjak dari tempat itu, sekuat tenaga ia menahan rasa sakit dan berlutut, sebelum kemudian sepatu milik seseorang berhenti di depan tangannya.

Sepatu berkilau itu dihiasi dengan permata dan pita yang terlihat elegan dan mahal.

"Kau butuh bantuan?"

Elise perlahan-lahan mengangkat kepalanya, menilik si pemilik suara itu.

Rambut yang mencolok, kontras dengan kulit putihnya dan bibirnya yang dipoles dengan warna terang. Setiap mata yang memandang sepakat menyimpulkan bahwa sosok itu gadis yang cantik. Menilik penampilannya--hanya sekali lihat, siapapun akan bisa menebak seluk beluk kehidupannya, gadis itu adalah keturunan kaisar. Namun, secantik apapun penampilan fisiknya, mata abu-abunya yang berkilat defensif hanya memancarkan tatapan dingin dan tajam ke arah Elise.

Fakta bahwa dirinya bukanlah orang biasa divalidasi oleh sikap segan para bangsawan di dekatnya yang mulai memberi salam hormat dengan barisan lurus berjajar yang serempak membungkuk kepada gadis itu.

"Hormat saya, Yang Mulia, Putri Mahkota."

"Salam untuk Yang Mulia, Putri Mahkota."

Ia adalah--putri Mahkota Theresia von Oldenhilt.

Usai mengetahui identitas asli gadis yang berdiri di hadapannya dengan angkuh, wajah Elise kontan memucat.

Perjamuan itu memang diadakan di Istana Kekaisaran, tetapi Elise tidak pernah menyangka bahwa ia akan berhadapan langsung dengan salah satu anggota keluarga kaisar, terlebih dalam kondisi kacau seperti ini.

"Ma-maafkan kecerobohan saya....Yang Mulia Putri."

Elise buru-buru memaksa bangkit, mencoba memberi salam. Namun, segera mengerang pelan saat merasakan nyeri yang tajam pada pergelangan tangannya, Elise menggeleng pelan saat tubuhnya rubuh lagi. Gaunnya yang berat juga membatasi pergerakannya.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang