11 - Lady Isabella Vassenberg

339 35 6
                                    

*
*
*

* * *

Theresia tercengang, ia menunjukkan ekspresi tidak percaya.

"Apa kau... baru saja mengancamku?"

"Aku bicara demikian, karena kau tak kunjung memahami perkataanku."

"Tuan Cardale!"

"Harus berapa kali aku peringati, aku Duke Vassenberg! Di situasi ini, aku mulai mengerti satu hal, keturunan Oldenhilt memang keras kepala dan tidak pandai memahami situasi."

Gurat wajah Theresia berubah, gadis itu dengan cepat mengendalikan diri dan tersenyum seolah-olah beberapa saat yang lalu ia tidak mendengar apa-apa.

Jika orang lain yang melakukannya, tak akan ada pengampunan, ia pasti akan menghukum mereka yang telah menghina keturunan kaisar. Namun, Cardale Vassenberg selalu menjadi pengecualian bagi Theresia. Keberadaan lelaki itu amat berharga.

"Karena akulah orang yang pertama kali bersikap tidak sopan padamu, mari kita lupakan hal-hal yang terjadi saat ini dan fokus membangun hubungan baik di masa depan."

Cardale menghela napas, lelaki itu tertawa sinis."Wah, kau benar-benar tidak mengerti rupanya. Kau bahkan merangkai peristiwa yang cukup menggelikan."

Sorot mata Cardale kian tajam, setajam kalimat yang hendak ia utarakan."Aku akan lebih berterima kasih lagi jika kau bisa memastikan satu hal,"

Theresia memandangnya antusias, sorot matanya berbinar cerah. Sebelum sirna karena satu kalimat yang meluncur dari mulut Cardale. "....bahwa kita tidak akan pernah terlibat pertemuan lagi di masa mendatang."

Dengan sopan santun yang terajut sempurna, yang bertentangan dengan nada sarkasmennya, Cardale mengucapkan salam perpisahan kepada Theresia dan beranjak meninggalkan gadis itu sendirian di koridor aula.

Theresia menggigit bibir bawahnya, tangannya yang terkepal bergetar. "Tunggu dan lihat saja, Cardale."

Sorot matanya menatap tajam ke arah jalan yang ditinggalkan sang Duke. Bola mata berwarna abu-abu gelap itu berkilau karena dipenuhi hasrat dan obsesi gila pada ahli waris Vassenberg sekaligus panglima tertinggi pasukan militer elit kekaisaran itu.

"Sebentar lagi, aku pasti akan menggenggammu di tanganku, dan kau akan tunduk di bawah kakiku!?"

Hanya masalah waktu saja. Pada akhirnya, Cardale Vassenberg akan menikahinya. Theresia percaya pada kemampuannya untuk mewujudkan hal itu.

* * *

Cardale kembali ke aula perjamuan dan mengamati sekelilingnya tanpa suara. Ia menyisir setiap sudut ruangan besar itu dengan tatapan tajam, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan gadis itu berada.

Cardale mengerutkan dahi, berusaha merangkai peristiwa yang melibatkan Elise.

Karena gaunnya berantakan, satu-satunya pilihan yang akan ia ambil di situasi itu adalah kembali ke kediaman Count, pasti demikian. Namun, fakta bahwa Count Schuvan seakan tutup mata terhadap kejadian di aula jamuan tetap saja membuat Cardale murka.

Yang pasti, saat ini kondisi hati Cardale amatlah buruk, lebih suram lagi karena gadis itu telah menghilang tepat di depan matanya.

Baik kaisar, baik Theresia, semuanya sama saja membuatnya harus kehilangan jejak Elise. Saat itulah Cardale dengan tidak sabaran menyugar rambutnya.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang