23 - Menuju pesta dansa

248 32 5
                                    

*
*
*

* * *

"Oi, anjing kecil! Apa ini?"tanya Fritz sembari melambaikan surat yang belum selesai ditulis Elise.

"....."

Elise yang baru mengindahkan kehadiran sosok itu di kamarnya, reflek tersentak kaget.

"Pfft! Marquis muda yang terkasih? Ckckck, rupanya kau sedang menulis surat cinta ya. Apa kau berpikir bisa menggodanya lewat surat konyol ini?"

Elise yang masih terpaku, tampak kesulitan mengatur napasnya, tenggorokannya rasanya tercekat. Sosok yang memasuki biliknya kini adalah sosok yang paling ingin ia hindari, Fritz Schuvan.

'Bagaimana... dia bisa masuk ke kamarku?'

Usai Vanessa pernah menangkap basah tingkah laku kasar Fritz padanya, wanita itu cepat tanggap dan menempatkan beberapa pengawal untuk berjaga di depan kamar Elise. Namun, entah apa yang terjadi hari ini, Fritz berhasil lepas penjagaan dan menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Tuk sejenak, Elise mengesampingkan rasa sakitnya.

Jantungnya berdegup--ketakutannya membaur dengan kepanikan karena kehadiran sosok menyeramkan itu.

"Oi, tuanmu ini sedang bicara padamu! Apa kau tidak akan menjawab?"

Sorot mata yang menatapnya tajam itu membuat bulu kuduk Elise meremang. Elise, ingin lari. Kelelahan mental yang sudah menumpuk sejak ia kecil telah membuat hidupnya terasa hampa dan sengsara, dan penyebabnya adalah sosok yang tengah menginterogasinya ini.

"A-ayah yang meminta... saya menulis surat balasan untuk tuan Marquis muda..."

"Cih! Kau pikir aku akan percaya dengan trik murahanmu? Kau pasti ingin bermain-main dengan para lelaki hidung belang itu, jujur saja padaku Elise, kau ingin menaikkan status hidupmu lewat jalur kotor dengan memuaskan mereka 'kan?"

"Tidak, sa-saya tidak berniat melakukan hal--"

Dan tampaknya, Fritz sengaja tak mengindahkan sanggahan Elise.

"Halah! Lihatlah dirimu yang sekarang, kau tampak lebih hidup. Sayangnya, kau mudah terbawa arus kehidupan mewah yang diberikan ayah, hingga kau lupa akan keberadaan ibumu yang sedang sekarat."

Iris telaga milik Elise kontan bergetar, bak perahu yang diserang badai, kokohnya pendirian yang berusaha ia bangun di hadapan Fritz seketika luluh-lantak mendengar kabar silu perihal sang ibu.

'Ayah dan Vanessa mengatakan bahwa ibu akan baik-baik saja bila aku bersikap patuh.'

Menilik apa yang dikatakan Fritz berbanding terbalik dengan kalimat yang disampaikan Count, Elise seketika meragukan fakta yang terbetik. Ya, mereka memang mengklaim bahwa kondisi Marisa baik-baik saja, tapi tindakan mereka yang melarang Elise untuk menemui sang ibu tercelik mencurigakan hingga membuat Elise kembali merenung.

Kecemasan yang telah mendekam lama, kembali menyeruak ke permukaan.

"Apa se-sesuatu terjadi pa-pada ibu?"Suaranya yang gemetar sulit dikendalikan.

"Mana kutahu!"Gurat di wajah Fritz seketika berubah.

"....."

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang