17 - Hari pameran bertemu second ML

322 39 10
                                    

*
*
*

* * *

Pameran yang menampilkan flora dan fauna langka dari seberang laut itu menjadi perbincangan hangat yang dibicarakan oleh seantero bangsawan di kekaisaran Nordrat.

Fakta bahwa pameran ini menerima sokongan penuh dari Kaisar juga berperan penting dalam menarik atensi para turis.

Fakta lainnya yang tak kalah menarik, dikatakan bahwa pameran itu dijadwalkan terbuka untuk segala jenis golongan, tetapi para bangsawan yang mengagungkan hak istimewa tentunnya menginginkan akses eksklusif pada hari pembukaan pameran, atau setidaknya dalam minggu awal diadakan pameran.

Oleh karena itu, mereka memanfaatkan semua jenis koneksi pribadi yang dimiliki untuk mendapatkan undangan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Count, Gerhard Schuvan berhasil mendapatkan undangan untuk hari pertama pameran dengan cukup mudah. ​​Itu berkat koneksi pribadi yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun dan bisnis tekstil yang digelutinnya semakin mengalami perkembangan pesat.

Namun karena hanya berhasil mendapatkan dua undangan, maka Gerhard pun memutuskan untuk menemani Elise menghadiri acara tersebut.

Setelah mendengar keputusan Count, Fritz amat berang dan menyerbu ke kantor ayahnya. Anehnya, ketika keluar dari ruangan, ia tampak diam dengan wajah merah padam, entah apa yang membuat anjing gila itu tidak tantrum seperti biasanya.

"Kita sudah tiba, Elise."

Setelah turun dari kereta bersama sang ayah, sorot matanya kontan melebar saat menatap bangunan yang ada di hadapannya.

Ruang pameran yang dibangun di atas tanah Inhel itu membuat mata yang memandang teringat pada lanskap rumah kaca yang sangat besar.

"Berhati-hatilah agar tidak kehilangan pandangan orang-orang di sekitar dan fokuslah mengikutiku."

"Baik, a-ayah."

Saat Elise dan ayahnya memasuki ruang pameran, mereka merasakan panas lembab seketika menyelimuti mereka.

Elise terpukau, ia menatap barisan pohon-pohon eksotis yang ditempatkan di kedua sisi pintu masuk yang nampak menyerupai lorong.

Daun-daun besar yang terkulai di ujung dahan yang bengkok, memberikan ilusi kepada setiap orang yang lewat seakan-akan sedang berjalan di hutan lebat.

Bunga-bunga putih seukuran telapak tangan, ditanam secara berkala, memancarkan aroma yang wangi dan memikat, menyenangkan hati bagi setiap pengunjung.

"Ya Tuhan, aku tidak sabar menantikannya!"

Di tengah-tengah kerumunan orang yang begitu antusias, Elise melewati tempat itu dengan perasaan agak pengap.

Setelah meninggalkan jalan setapak, pemandangan di sekitarnya terbuka. Langit-langit kaca bundar yang berbentuk seperti lengkungan, menampakkan pemandangan langit di luar.

Bahkan di hari pembukaan pun sudah ramai pengunjung yang berlalu-lalang.

Count, yang lebih dulu berjalan di depan, memperhatikan orang-orang, dan tiba-tiba seorang lelaki bermisai menyapanya.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang