05 - Mangsa yang besar

541 35 8
                                    

*
*
*

* * *

Tatapannya, masih ada secercah perasaan yang tertinggal yang tidak bisa ia relakan. Di bawah bayangan masa lalu yang mulai pudar, masih terdapat setitik kasih sayang yang terpendam.

Namun demikian, sebaris pilihan itu sudah pasti karena adanya keberadaan Elise. Cinta itu adalah wujud nyata Elizabeth.

Kalau bukan untuk melindungi putrinya, Marisa tidak akan sudi meringkuk dalam pelukan Count dengan senyuman palsu. Pada kenyataannya, kasih sayang dalam dirinya telah lama terkubur karena kebencian yang teramat dalam.

Gerhard, menatap Marisa, yang telah memohon padanya dan rela menukar sanksi Elise itu dengan tawaran yang menyenangkan, menoleh ke arah Elise.

"Aku akan membiarkanmu untuk hari ini, tapi lain kali tidak akan kuampuni jika kau bertindak lalai lagi di masa depan. Vanessa, bawa dia pergi."

Saat Gerhard memberikan perintah dan berbalik, Marisa dan Elise bertukar pandang.

Wanita yang gemetaran dengan kondisi berantakan itu berucap tanpa suara.

"Ibu baik-baik saja, Elise. Pergilah. Obati lukamu, nak."

Marissa tersenyum sendu, memberi isyarat lewat tangannya yang kurus pada putrinya untuk pergi. Matanya basah seperti sapi yang akan disembelih.

Di sisi lain, Elise merasa semakin membenci dirinya sendiri karena situasi sulit ibunya.

* * *

Setelah kejadian hari itu, Elise tidak pernah lagi bertemu dengan Marisa. Setiap kali ia menanyakan kabar sang ibu, ia hanya diberi alasan dan ancaman untuk mengabdikan diri dengan patuh agar pengobatan penyakit ibunya tetap berjalan, tetapi pada kenyataannya, Elise tahu Vanessa sedang berkilah.

Ia bahkan sampai memohon agar bisa bertemu dengan ibunya. Ia hanya ingin melihat ibunya dalam keadaan sehat, sekali saja.

Namun, permohonan itu malah dibalas dengan ultimatum yang menakutkan.

"Apakah kerinduan kecil nona itu lebih penting daripada kesehatan nyonya Marisa?"

Itu yang dikatakan Vanessa.

"Mengapa nona tidak bisa memposisikan diri dengan baik? Harusnya nona bersikap baik mengikuti pelatihan agar nyonya Marisa merasa nyaman menerima pengobatan. Nona bahkan membuat tuan Count marah karena memprovokasi perasaannya."

Begitulah situasi buruk yang membelit Elise hingga tidak bisa memimpikan pemberontakannya sendiri.

Meskipun sesekali ingin melawan, namun hatinya begitu lembut dan pemalu, seiring berjalannya waktu, perasaannya semakin terintimidasi dan menciut, hingga tidak bisa berbuat apa-apa.

Pada saat musim berganti--terhitung sudah empat kali, hanya ada para perempuan yang sangat tenang dan patuh di kediaman Count Schuvan.

Semuanya berjalan sesuai yang direncanakan Gerhard Schuvan.

* * *

Masa perang dengan Kerajaan Helmut yang berlangsung selama hampir satu tahun berakhir, di bawah titah kepemimpian Cardale Vassenberg Kekaisaran Nordrat pun membawa kemenangan.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang