02 - Siapakah dia?

1.1K 60 6
                                    

*
*
*

* * *

Ini adalah sebuah kisah klasik.

Dikisahkan belasan tahun silam, ada seorang pelayan lugu, yang jatuh hati pada tuan rumahnya, terbuai pikatan mesra hingga mengira hasrat tuannya yang tak pandang bulu itu adalah perasaan cinta yang menggebu, dengan sukarela ia memberikan hati dan mempersembahkan tubuhnya sebagai upaya pembalasan cinta yang diberikan sang tuan tetapi.....laksana romansa klasik pada umumnya-- kisah manis itu harus diakhiri perpisahan tragis sebab perbedaan strata sosial, bagai anak panah yang dilepas dari busur rumor pun melesat cekat--berat pada satu sisi--pada pihak wanita yang dikatakan telah dicampakkan, lantas didepak bagai barang usang tak layak pakai.

Sebuah kisah pasaran namun cukup sukses menarik perhatian kancah kekaisaran, malangnya kisah itu tidak pernah menerima simpati publik bahkan melebur seiring waktu berlalu, karena tak memiliki pegangan kuat berupa pembelaan pihak yang terlibat.

'Seorang jelata tidak pantas memimpikan kehidupan romansa dengan para bangsawan.'

Setiap kata yang mengandung ejekan akan selalu mengiringi kehidupan para wanita yang dipandang rendah karena status sosialnya, yang masa depannya selalu dinyatakan suram, memilukan dan berujung pada akhir mengenaskan yang sesuai dengan suratan nasib pemiliknya, bagai buntut penghinaan beruntun itu akan tersemat layaknya sebuah label.

....dan akan terus diwariskan melalui segelintir mulut orang-orang yang mengaku saksi sejarah. Dunia terasa mengerikan dan tak layak huni bagi seorang anak yang dilahirkan oleh pelayan bernasib buruk itu dengan mempertaruhkan nyawanya.

Kemanapun langkah membawanya, ia sering diberi sorot mata tak mengenakkan bagai makhluk yang cemar.

Terlahir di Kekaisaran Nordrat merupakan aib baginya, sama saja dengan mempertaruhkan sebagian besar nasib hidupnya, dan sederet kemalangan yang menimpa Elise semuanya bermula di sana.

Namun semenderita apapun kehidupan yang dijalaninnya, gadis itu tidak pernah menyalahkan ibunya. Bukanlah salah wanita itu jika mereka bernasib miskin, Elise selalu menghargai keberadaan wanita itu melebihi apapun, terlebih setelah mengetahui sebesar apa pengorbanan yang telah dipersembahkan sang ibu demi melindungi putri satu-satunya.

"Uhuuk, uhuuuk!"

"Ibu."

Cairan yang menguarkan bau tajam keluar dari mulut Marisa dan membasahi selimut tua yang warnanya sudah memudar di genggamannya. Elise menghentikan kesibukan yang sedang ia lakukan dan segera bergegas merengkuh tubuh ringkih ibunya.

Tangannya yang ramping, sedang mencengkeram selimut, tampak gemetaran. Setiap kali tubuh yang sakit itu dipaksa terjaga, tubuhnya akan mendatangkan reaksi seperti kejang.

Semakin hari tubuh Marisa semakin melemah, intensitas batuknya semakin sering, jika terus dibiarkan maka kondisi tubuh ibunya akan kian parah, Marisa nyaris tidak bisa menahan kekuatan tubuhnya sendiri hingga Elise harus turun tangan menopang tubuh lemah ibunya.

Untung saja, batuknya bisa sedikit mereda.

"....Elizabeth."

Suara serak tenggorokan ibunya terdengar memanggil. Marisa merasakan ketidaknyamanan di area lehernya saat ia memaksakan diri untuk bicara.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang