22 - Elise lelah dengan keadaan

277 39 7
                                    

Yang silent reader ambeyen sama bisulan ya!!!

*
*
*

* * *

"Ini sudah lewat dari waktu perjanjian, bu. Aku datang untuk menjemputnya dan ingin mengantarnya pulang. Mohon pengertiannya."

Marchioness awalnya sempat keberatan namun tak urung ia tetap mengangguk memberikan izin, setelah memperoleh izin Raymond pun mengulurkan tangannya pada Elise.

Sempat ragu Elise pun menerima uluran tangan itu, lantas membungkuk hormat pada sekumpulan wanita bangsawan yang tengah menyaksikan mereka, sebelum beranjak meninggalkan tempat jamuan.

Saat langkah mereka sudah berjarak dari lokasi jamuan, Raymond mengutarakan permohonan maafnya.

"Aku minta maaf karena membuatmu merasa tidak nyaman. Apa kau terkejut dengan undangan pesta teh yang dikirim ibuku?

"Tidak, tuan Marquis muda."

Meski Elise sempat kelabakan karena harus mengatur ulang jadwal yang padat untuk menghadiri pesta teh, Elise berusaha untuk tidak menunjukkannya dan hanya memberikan tanggapan singkat.

Raymond menghela napas, lelaki itu bicara dengan wajah yang menyiratkan rasa bersalah.

"Jika aku tahu ibu berencana mengundangmu ke pesta teh, aku pasti akan berusaha menghentikan niatnya dengan cara apapun, tapi Elise--"

"Aku baik-baik saja, sungguh, tuan Marquis muda."

Saat Elise menunjukkan ekspresi bersahabat di wajahnya, Raymond pun dengan segera menghela napas lega.

Kereta yang menjemput Elise telah menanti, setelah mengucap salam perpisahan gadis itu melangkah menaiki gerbong kereta. Sebelum pintu gerbong menutup, Raymond tiba-tiba menyerukan namanya.

"Elise."

Lelaki itu berdehem pelan, dengan ujung telinga yang sudah semerah tomat matang, ia menyunggingkan senyum canggung. Kemudian, tiba-tiba menegakkan punggung dan menatap Elise dengan sorot mata serius.

"Bo-bolehkah.... aku mengajukan diri untuk menemanimu menghadiri pesta dansa musim semi yang akan datang?"

"O-oh,..."

Ingatan Elise terus berputar, pada wejangan Count sebelum ia menyambangi kediaman Marquis Harttman.

"Jika tuan Marquis mengajakmu menghadiri pesta dansa di musim semi mendatang, pastikan untuk segera menerimanya."

Sikap Count yang seakan-akan bisa memprediksi segala hal yang akan terjadi, sontak membuat Elise gemetar ketakutan. Dan keyakinan kuat yang tumbuh dalam dirinya untuk tidak melakukan kesalahan sedikit pun, semakin kokoh.

Saat Elise tak kunjung memberikan jawaban, ekspresi Raymond berubah cemas.

"A-apa kau sudah punya pasangan yang ingin kau ajak ke sana?"

"Bukan,"

Elise sontak menggelengkan kepala, menyangkal. Tapi suara gadis itu saat menjawab sedikit gemetar.

"L-lantas, apa jawabanmu, Elise?"

Setelah bergulat panjang dengan bathinnya, Elise menganggukan kepalanya. Membuat gurat cemas di wajah Raymond segera sirna tak bersisa.

I'll make you Break (NOVEL TERJEMAHAN, R19+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang