Tiga Belas

1.4K 147 32
                                    

Selamat membaca teman"...

••••••

Kini anggota inti ATLANTIK sudah berada di ruangan pak ditra. tak cuma anggota inti ATLANTIK saja tapi disana juga Arga papa Dika.

Sebenarnya anggota lainnya juga ingin ikut, karna ini melibatkan nama ATLANTIK. tapi Dika melerang mereka ikut, biarkan anggota inti saja yang masuk keruangan itu

"Masalah kemarin memang fatal, banyak fasilitas sekolah yang rusak" ucap pak Ditra

"Saya minta bubarkan ATLANTIK" ucap Arga

Mereka kini kaget mendengar ucapan yang arga lontarkan. pasalnya membubarkan ATLANTIK itu hal sangat berat

"GK BISA"

"Papa gk bisa seenaknya bubarin ATLANTIK gitu aja" ucap Dika

"Kenapa gk bisa?" ucap Arga

"ATLANTIK udah jadi rumah buat kita om" ucap Rasya

"Bener om, lagian bukan kita yang mulai duluan" ucap Irsyad

"Anak² REXOS ynag tiba² nyerang sekolah. kita saat itu juga lagi ada di kantin om, pak" ucap Gibran

"Tidak mungkin mereka nyerang kalau kalian tidak buat masalah" ucap Arga

"Faktanya memang gitu kan pa? mau di jelasin apapun, papa gk bakal ngertii"

"Dika tetep ada di pendirian Dika sendiri. Dika gk bakal pernah bubarin ATLANTIK. mau sekuat apapun papa buat bubarin? gk bakal bisa. karna Dika sendiri yang cegah itu semua"

"Dan kalau memang itu sampei terjadi, jangan pernah nganggep kita punya hubungan keluarga lagi" ucap Dika lalu meninggalkan ruangan itu dan disusul oleh ketiganya

"Eh Dika, kelas disini. lo mau kemana?" ucap Gibran

"Lo kekelas aja, gue ke lapangan" ucap Dika lalu pergi ke lapangan

"Orang bucin mah beda" ucap Gibran


••••••

Kini di tengah lapangan yang begitu panas, Adara dan Amel sedang melaksanakan hukumannya yang di beri pak ditra tadi

"Duh kepala gue pusing banget lagi, Amel tadi jambaknya keras banget. kalau rambut gue copot semua gimana cobak" ucap Adara dalam hati

"Ini semua gara² lo tau gk. kalau lo gk ngajak ribut gue, kita gk bakalan di hukum kayak gini"

"Mana panas banget lagi" ucap Amel

"Gue gk ada tenaga buat debat sama lo lagi" ucap Adara lemas

"Dih kenapa lo, oh gue tau. lo pura² sakit kan biar Dika dateng terus nolong lo?" ucap Amel

Adara terdiam mendengar ucapan Amel, kini di ladenin juga percuma. lebih baik dia mempercepat pekerjaannya karna tidak kuat dengan kepalanya yang begitu sangat pusing.

"Adaraa" teriak Dika pada Adara

Adara kini melihat Dika dengan pandangan yang mulai buram.

Brukk....

"Daraa" ucap Dika lalu bergegas menghampiri Adara yang tergeletak di sana

"Ckk, alay banget" ucap Amel

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang