Dua Sembilan

1.1K 84 28
                                    

Selamat Membaca....

••••••

"Haii ma, Dika dateng lagi buat ngerayain ulang tahun mama" ucap Dika

Dua orang kini sudah berada di pemakaman dimana tempat terakhir peristirahatan Laras (Mama dari Dika)

"Tapi Dika kali ini gk sendiri"

"Dika bareng orang yang akhir² ini mungkin bisa di bilang pengganti mama, orang yang Dika sayang" lanjut Dika

"Haii tante, kenalin aku Adara"

"Tante tau gk? anak tante yang namanya Dika itu hebat banget loh"

"Dia bisa ngelewatin semua masalahnya tanpa ada tante di sampingnya. aku juga mau berterima kasih sama tante karna udah mau ngelahirin Dika di dunia"

"Adara beruntung banget bisa ketemu sama anak tante, yah meskipun anaknya agak bandel ya tan. tapi dia anaknya baik banget sama Adara"

"Adara kesini sama Dika mau ngucapin selamat ulang tahun buat tante, tante disana yang tenang ya. aku juga disini bakal nemenin Dika kok" ucap Adara

"Lihat kan ma, betapa bawelnya dia. Dika kalau sama Adara, Dika ngerasa Dika itu lagi sama Mama"

"Maaf ya ma, Dika gk bisa jagain mama. Dika juga gk bisa nurutin kemauan mama, Dika udah terlanjur benci sama papa"

"Dika juga gk tau kapan Dika bisa maafin papa"

Air mata Dika kini lolos begitu saja, meskipun hatinya yang sakit tapi ia tidak ingin terlihat lemah didepan orang tersayangnya.

Adara yang melihatnya, kini meraih tangan Dika untu di genggamnya

"Gk boleh nangis dong, masa ketua geng nangis. masih ada aku di samping kamu, jadi jangan pernah ngerasa sendirian ya" ucap Adara

••••••

S

etelah ke makam kini mereka berdua berniat untuk langsung pulang tanpa ada niat berjalan², karna pikir Adara hari ini Dika harus benar² istirahat untuk cepat sembuh

Di perjalanan pulang, tak jauh dari mereka jalan. ada seorang perempuan yang sepertinya sedang di ganggu oleh preman² jalanan

"Sayang, itu bukannya Amel ya?" tanya Adara yang melihatnya

"Mana?" tanya Dika

"Itu lohh, kayak dia lagi di gangguin preman deh, cepet bantuinn" ucap Adara

"Tolong, tolong siapapun itu tolongin guee"

"Udah lah biarin aja" ucap Dika

"Kok kamu tega kayak gitu sih? dia perempuan loh"

"Ya aku juga gk peduli sama dia"

"Okeee, dia emang jahat sama aku sama kamu juga. tapi gk gini juga dongg, kalau dia kenapa² gimana?"

"Ya udah biarin sih"

"Kalau kamu gk mau bantuin dia, biar aku aja" ucap Adara ingin keluar dari mobil tapi di tahan oleh Dika

"Jangan sayang, bahaya nanti" ucap Dika

"Ya terus kita harus nontonin Amel digangguin kayak gitu?" ucap Adara

"Oke, kamu tunggu disini. jangan pernah keluar mobil" ucap Dika lalu keluar dari mobil dan mengahampiri dimana Amel di ganggu

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang