Empat Dua

827 70 45
                                    

Selamat Membaca.....

••••••

"LEPASINN GUEEE, GUE GK MAU DISINI HIKS.."

Plakk....

"LO BISA DIAM GK SIH ANJING?"

Satu tamparan mendarat tepat di pipi Adara, kini ia sangat takut. ia juga tak tau dirinya dimana sekarang.

Ia duduk di tengah ruangan yang sangat kotor, tangannya dan kakinya pun terikat kencang sekali. untungnya mulutnya tidak dibekap jadi dia masih bicara untuk melawan ucapan Remon

"LO TUH MAU APASIH SEBENERNYA? HAH?" ucap Adara

"Udahhh, lo diem aja disini. hari ini lo akan liat semuanya Adara" ucap Remon

"Maksud lo apa?"

"Lo akan lihat rahasia yang sangat² besar, dan lo juga mungkin hari ini akan ngelihat gimana berakhirnya Dika di dunia ini" ucap Remon dengan tertawa

"Brengsek loo, lo mancing gue buat Dika dateng kesini" ucap Adara

"Pinter banget lo, pantes Dika secinta itu sama lo" ucap Remon

"Lepasin Remonn, jangan apa-apain Dika. kalau lo mau gue mati, bunuh gue sekarang aja"

"Emmm, gimana yah? kalau lo mau mati juga sih gue dengan senang hati. itu tandanya cinta lo sama Dika itu sampai mati, jadi lo berdua mati bareng²" ucapnya sambil tertawa

"Enggak, jangann. jangan apa-apain Dika pliss hiks..."

"Mau lo mohon² pun gue gk peduli Adara. oh iya, sambil nunggu Dika sampai, gimana kalau lo kenalan sama temen² gue"

Prokk...

Prokk....

Dua tepukan itu mendatangkan sejumlah pria berbaju hitam datang dari arah pintu. tapi ada satu yang Adara heran, satu perempuan datang dari arah belakang pria² itu

"Hayyy Adara"

"Lo?"

"Iyaa gue, kenalin gue Ameliana Quensya"

"Kenapa kaget?" lanjut Amel

"Lo punya dendam sama gue?" ucap Adara

"Kalau ke lo sih enggak ya, tapi kalau Dikaa..."

Brakk....

Pintu dibuka dengan sangat kencang

"Lepasin Adara" ucap Dika

"Enak aja lo, dateng² minta dilepasin" ucap Remon

"Dikaa, plis pergi dari sini. jangan mikirin akuu PERGIII" ucap Adara

"Enggak Dar, aku gk bakal pergi" ucap Dika

"Ekhemm, Haii" ucap Amel sengaja agar Dika menoleh kepadanya

"Lo?"

"Haii Tara, kenalin gue Ameliana Quensya" ucap Amel

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang