NJ-31

4.2K 378 48
                                    

Memulai lembaran baru memang sebenarnya tidak perlu dengan hal-hal yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memulai lembaran baru memang sebenarnya tidak perlu dengan hal-hal yang baru. Tapi kalau habis putus nggak potong rambut itu kayaknya kurang afdhol.

Jadi, kemarin saat pergi dengan Ruby ia sekalian memutuskan untuk memotong rambutnya.

Dan lihatlah! Kini rambutnya sudah terpotong sesuai keinginannya. Hasil potongan rambut Kak Olafia memang tidak mengecewakan. Ia benar-benar puas dan merasa seperti lebih percaya diri dengan penampilan barunya.

Sekarang ini Aisley sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Ia bangun pagi-pagi sekali karena ia sangat bersemangat pergi ke sekolah dengan penampilan barunya. Atau lebih tepatnya gaya baru rambutnya.

Sebelum keluar dari kamar dan melangkah menuju ruang makan Aisley terlebih dahulu memastikan penampilannya hari ini.

Merasa ada yang kurang, Aisley dengan cekatan mengambil sebuah bandana putih yang berada di tempat perkoleksian aksesoris rambut Aisley asli. Kemudian ia segera memakainya.

Setelah merasa penampilannya sudah lebih sempurna, Aisley pun melanjutkan langkahnya menuju ruang makan yang sempat tertunda.

Aisley pikir kedatangannya tidak akan menyita perhatian para anggota keluarga Hayes. Namun, ia salah. Nyatanya baru saja ia duduk di kursi yang kosong, Sapphire langsung melontarkan sebuah pertanyaan padanya.

"Kenapa kamu potong rambut, Aisley?" tanya Sapphire heran.

Aisley menjawab pertanyaan Sapphire seraya mengambil jatah sarapannya. "Sebenarnya rasa penasaran antar sesama orang asing itu nggak diperbolehkan. Tapi karena aku lagi bahagia, aku kasih tahu deh! Aku habis putus, jadi aku potong rambut."

"Hah?! Lo beneran putus? Putus dari si Darka-Darka itu?!" seru Zeven yang ingin memastikan ia tak salah dengar. "Jangan bilang karena lo amnesia, lo juga udah kehilangan ingatan lo tentang cowok yang lo bucinin mampus itu?!"

"Yaiyalah! Pacarku kan cuma Darka doang! Dan kita putus bukan karena aku nggak ingat sama dia ya! Justru, satu-satunya yang aku ingat meski aku udah amnesia itu cuma dia seorang. Aku cuma sadar, kalau yang dia inginkan bukan aku. Rasanya murahan banget kalau berkali-kali aku diajak putus tapi aku yang selalu ngemis buat pertahanin hubungan kita. Jadi, pas terakhir dia ngajak putus aku iyain aja." Aisley menjelaskan walau sebenarnya hal ini bukanlah hal yang penting untuk didengarkan oleh keluarga Hayes.

"Toh, dia di belakangku juga diam-diam deketin temen sekelasnya itu," tambah Aisley.

"Lo sakit hati ya? Tapi cowok itu emang nggak bisa kalau di kekang. Mungkin lo terlalu ngatur dan ngekang Darka. Apalagi lo kan tiap dia deket dikit sama cewek lain, cewek itu selalu bakal lo bully. Lo-nya terlalu protektif dan dia--" Ucapan Zeven yang belum selesai pun terpotong oleh Aisley yang tidak terima digurui.

"Heh! Lo nggak usah sok tau ya! Apa lagi sok menggurui gue! Orang yang jomblo seumur hidup mana ngerti permasalahan orang pacaran itu sebenarnya gimana! Selama lo nggak ngejalanin hubungan itu lo nggak bakal tau rasanya jadi gue!" potong Aisley cepat. "Gini deh, kalau dibalik gimana? Misal, lo punya pacar dan pacar lo itu punya banyak temen cowok dimana-mana. Yakin lo nggak cemburu? Pasti lo bilang cewek lo murahan kan? Atau kalau nggak, lo pasti ngajak duel cowok itu, ya kan?! Nggak usah standar ganda deh.

new journey!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang