18 - The Other Side of You

160 20 5
                                    

Ini udh lumayan aq perhalus y, tapi tetep setor KTP dulu sebelum baca y😬.. Aq agak sibuk ampe akhir bulan, jadi gak bisa apdet Dan tiap hari karena masih d edit sana-sini.. Klo ada cerita yg aq post berarti udh ready cuma blom aq keluarin aja🙈
——————————————————

"Don't make me repeat my words."

Lauren berjalan mundur, tiba-tiba takut pada tatapan tajam Daniel yang ditujukan padanya. "Daniel, apa yang akan kau lakukan?"

Gadis itu terperanjat saat punggung tangan Daniel mengelus pipinya. Lembut dan membujuk. Namun tetap belum dapat menghilangkan kekhawatiran Lauren begitu saja. Daniel menciumnya, tidak menyentuh bagian tubuh Lauren yang lain kecuali bibirnya. Pria itu menunggu hingga ketegangan menghilang dari tubuh istrinya. Memberi isyarat tanpa kata bahwa Lauren tidak perlu takut kepadanya.

"Bed," ulang Daniel lagi, kali ini dengan suara parau yang diliputi gairah.

Akhirnya, Lauren menurut. Perlahan, dia naik ke atas tempat tidur, meski hanya duduk diam di sana. Daniel menyusulnya, kembali memberi ciuman bertubi seraya merebahkannya dengan tidak kentara. Lauren mengerang saat Daniel menyesap bibirnya, lalu menggoda gadis itu dengan lidahnya. Bukti gairah pria itu menekan perutnya, mengejutkan Lauren karena tidak butuh waktu lama bagi Daniel untuk merasa terangsang.

Daniel membawa kedua tangan Lauren ke atas kepala, mengunci dengan satu tangan. Pria itu belum juga menyentuhnya, hanya bermain dengan bibir serta lidahnya. Kemudian Lauren merasakan sesuatu yang kuat menjerat kedua pergelangan tangannya. Bukan lagi tangan Daniel, tapi seutas kain yang...Dasi! Kini dia menyadari bahwa dasi pria itu telah menahan pergerakannya. Gadis itu menggeliat untuk membebaskan diri. Namun alih-alih membantunya, Daniel mengikatkan ujung dasi tersebut ke kepala tempat tidur.

"Daniel!"

"Sshh...relax."

Bibir Daniel kembali kepadanya, melumat lebih ganas. Lidahnya menerobos masuk pertahanan diri Lauren, bergerak liar di dalam mulutnya hingga gadis itu nyaris kehabisan napas. Lauren berusaha mengimbangi permainan lidah pria itu, tapi tampaknya dia belum punya kelihaian seperti yang dimiliki suaminya.

Mendadak, Daniel memisahkan bibir mereka, meninggalkan Lauren yang terengah dengan wajah merah padam. Pria itu bergerak turun, menuju kaki Lauren, mencium ujung jarinya, lalu menghisapnya. Lauren tersentak, tidak menyangka bahwa jari-jarinya bisa sesensitif itu. Banyak yang dia tidak tahu, meski hal itu tidak berlaku bagi Daniel. Ciuman pria itu makin naik, menyusuri betisnya, memberi gigitan kecil di bagian belakang lututnya. Lauren bergerak gelisah, dia ingin menyentuh Daniel. Bagian manapun yang bisa dia raih. Tapi ikatan di pergelangan tangannya menjadi penghalang.

"Daniel...lepaskan aku." Suara Lauren bagai memohon saat bicara. Entah karena ikatan tersebut mulai membuatnya tidak nyaman, atau dia sudah tidak tahan untuk menyentuh rambut Daniel yang menggelitik pahanya.

"No. That's your punishment." Daniel mengangkat kepala, memberi senyum yang sulit diartikan. "You can't touch me. Even if you want to."

"But..."

"Sekarang kau tahu bagaimana perasaanku saat kau menghilang."

"Daniel...tunggu..."

Daniel mulai melepas kait rok Lauren, lalu menurunkannya, hingga kini kaki jenjang gadis itu terpampang jelas. Tanpa aba-aba, bibir pria itu mendarat di pahanya yang terbuka, memberi ciuman basah di sepanjang jalan menuju pusat gairahnya. Lauren memekik saat Daniel mengecupnya dari balik celana dalam. Kembali, dia berusaha membebaskan diri, ingin menghalangi yang dilakukan oleh bibir Daniel. Daniel tidak berhenti menyiksanya hingga dia mendengar Lauren memohon. Gadis itu begitu lega ketika Daniel mengangkat kepala, kemudian merangkak naik agar dapat menatapnya langsung.

My Little BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang