we haven't spoke since you went away
comfortable silence is so overrated
•"Mas, hari ini katanya Mbak Joselyn mau ke Bandung?" tanya Cakra pada kakaknya.
Abiyya yang sedang mengecek berkas-berkas di mejanya mengangguk. "Iya. Berangkat nanti siang sama supir."
"Gue aja yang antar ya?" Cakra menawari.
Mendengar tawaran Cakra membuat alis Abiyya naik. Matanya yang fokus memeriksa dokumen seketika beralih menatap adiknya. "Lo mau ke Bandung juga?"
Cakra mengangguk. "Kemarin gue sempat ngobrol sama pihak pengembang tentang taman wisata yang lo kasih tahu. Kayaknya gue interest invest di sana. Tapi gue mau lihat dulu lokasinya sekalian ngecek vila dan kebun kita."
"Lo hubungi langsung aja Joselyn," ujar Abiyya.
"Nggak elo aja, nih, yang kasih tahu istri lo?" tanya Cakra. Ia sebenarnya berharap Abiyya saja yang menghubungi istrinya karena hubungan Cakra dan Joselyn tidak begitu dekat. Hanya sebatas ipar yang kadang berbasa-basi jika berada di ruangan yang sama.
Abiyya berdecak. "Elo yang butuh kenapa gue juga yang harus ngurusin," keluhnya. Namun ia tetap mengeluarkan ponsel dan menghubungi istrinya.
Cakra diam sambil mendengarkan obrolan Abiyya dan Joselyn di telepon. Obrolan yang singkat saja dan langsung ke intinya. Tidak lama, Abiyya memutus sambungan dan berkata, "Dia udah oke. Lo jemput dia aja nanti siang."
"Oke," sahut Cakra. Ia hendak berbalik lalu berjalan keluar ruangan. Namun langkahnya terhenti saat Kaivan masuk ke dalam ruangan Abiyya.
"Pagi, kakak-kakakku!" sapa Kaivan riang.
Melihat tingkah Kaivan kini sering membuat Cakra meringis. Pria itu seratus delapan puluh derajat berubah setelah menikah. Tingkahnya yang biasa urakan dan tidak peduli sekitar kini hilang sepenuhnya. Pernikahan benar-benar mengubah Kaivan menjadi pribadi yang baru. Yang mana masih sulit untuk Cakra membiasakan diri karena adiknya itu kadang bertingkah semakin menyebalkan.
Puluhan tahun hidup bersama adiknya, Cakra tidak menduga Kaivan bisa menjadi orang yang baru dalam hitungan bulan. Usaha saudara-saudara untuk mengubah Kaivan sejak dulu selalu gagal. Namun ternyata kedatangan seorang Arawina mampu mengubah Kaivan menjadi pribadi yang lebih baik.
Cinta memang membuat orang menjadi tidak rasional. Cakra membantin.
"Ada apa, Van?" tanya Abiyya.
"Lo makin suntuk aja, Mas, keliatannya," komentar Kaivan saat melihat raut wajah Abiyya. "Have you consider my advise to go on trip with your wife? Santorini bagus, lho!"
"Kaivan ngasih saran ke Mas Abi?" decak Cakra tidak percaya. "Dunia udah terbalik."
Mengihiraukan tatapan memicing dari Kaivan dan Abiyya, Cakra memilih melanjutkan langkahnya ke pintu keluar. Namun Kaivan menahannya. "Tunggu! Gue juga mau ngomong sama lo sebagai COO."
Cakra kembali menghentikan langkahnya. Ia kemudian mendengarkan Kaivan bicara.
"Untuk hari ulang tahun Grup Nataprawira, gimana keputusannya? Jadi ditayangkan di NTP, 'kan? Biar gue mulai sounding ke anak-anak di sana," ujar Kaivan.
Setelah mendapatkan jabatan sebagai direktur NTP Media, salah satu anak perusahaan Grup Nataprawira di bidang media dan televisi, Kaivan terlihat menyukai pekerjaannya. Banyak perubahan yang dilakukan oleh Kaivan. NTP Media juga dirombak sana-sini untuk tetap menarik minat orang-orang menonton televisi dan saluran streaming lokal milik NTP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporary Effect
RomanceMendapatkan warisan sebuah vila tempatnya menghabiskan masa kecil dan perkebunan luas dari mendiang ayahnya, Cakra Nataprawira memiliki rencana untuk menginvestasikan bagian warisannya. Lagipula vila itu menyimpan terlalu banyak kenangan yang ingin...