𝟎𝟒. 𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥

13 6 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈





"Makasih ya buat hari ini, sampai jumpa di sekolah" Michelle berkata sambil melambaikan tangan

Juan membalas melambaikan tangan dan berharap bisa menghabiskan waktu dengan temannya.

Michelle akhirnya tiba di rumah yang terasa hening, hanya suara langkah kakinya yang bergema di lorong.

"Mama Papa sibuk kerja terus, ya..." Michelle bergumam pelan, menuju kamarnya dengan langkah lesu.

Setibanya di kamar, ia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang yang dingin. "Di rumah sunyi senyap... di sekolah, selalu saja ada keributan," ucapnya, diiringi hembusan napas panjang yang lelah.

Ruang sepi seolah makin menekan pikirannya. Tanpa sadar, pikirannya beralih pada Juan. Ia pun tergoda untuk mengambil ponsel dan mengetik pesan di WhatsApp.

 Ia pun tergoda untuk mengambil ponsel dan mengetik pesan di WhatsApp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Michelle membaca pesan dari Juan sambil menyandarkan punggungnya di dinding kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Michelle membaca pesan dari Juan sambil menyandarkan punggungnya di dinding kamar. Senyumnya mengembang seketika. Ada kehangatan dalam setiap perhatian kecil yang diberikan Juan.

Michelle mengerutkan kening, sedikit terkejut. Suara itu begitu kontras dengan keheningan yang tadi menyelimuti rumahnya. "Siapa ya?" gumamnya dalam hati, sembari melirik jam dinding yang menunjukkan sudah hampir senja.

Michelle beranjak dari kamarnya setelah mendengar ketukan pintu. Dengan rasa penasaran, ia melangkah melewati lorong rumah yang sunyi, menuruni tangga, dan menuju pintu depan. Begitu pintu terbuka, tampak seorang kurir makanan berdiri di ambang pintu dengan senyum ramah.

"Maaf bang, ada apa ya?" tanya Michelle sopan, meski ia sudah sedikit menebak siapa yang mengirimkan sesuatu.

Kurir itu mengangkat kantong kertas berisi makanan sambil membaca catatan di tangannya. "Ada titipan dari teman Mbak, namanya Juan. Apa benar ini untuk Mbak Michelle?"

Michelle tertawa kecil, merasa geli bahwa Juan benar-benar menepati ucapannya. "Iya, benar Bang. Ini buat saya. Makasih sebelumnya, ya." Ia menerima kantong makanan itu, merasakan kehangatan yang merembes dari bungkusnya.

Falling Through Forever | 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang