𝟏𝟔. 𝐅𝐚𝐢𝐧𝐭 𝐄𝐜𝐡𝐨𝐞𝐬 𝐨𝐟 𝐏𝐞𝐚𝐜𝐞

10 6 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈





Michelle tersenyum lembut, "Aku hanya ingin memahami. Mungkin kita bisa saling berbagi lebih banyak lagi."

Setelah melewati momen indah di pantai, Juan dan Michelle berjalan pulang dengan tangan saling menggenggam. Sesampainya di depan rumah Michelle, Juan berhenti sejenak, menatap wajahnya yang bersinar penuh kebahagiaan.

"Terima kasih sudah mengantarkanku, Juan. Kamu benar-benar berarti bagiku" ucap Michelle

Dengan lembut, Juan membungkuk dan mengecup kening Michelle, membuatnya tersenyum.

"Aku berjanji akan membahagiakanmu, Michelle. Aku tidak akan pernah menjauh lagi" ucap Juan

Michelle dengan mata berbinar dan menjawab, "Aku percaya padamu, Juan. Terima kasih telah ada di sisiku."

Setelah pulang, Michelle memasuki rumahnya dengan senyuman lebar di wajahnya. Ia merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, keluarga Michelle memperhatikan perubahan sikapnya dengan rasa ingin tahu.

"Michelle, kamu terlihat sangat bahagia. Ada apa?" tanya Bunda

Michelle berusaha menyembunyikan senyum. "Nggak, Bunda. Cuma hari yang baik saja"

Sementara itu, di rumah Juan, ia duduk di meja belajar, masih merasakan hangatnya ciuman di kening dan kata-kata manis dari Michelle. Namun, keluarganya pun mulai memperhatikan tingkah lakunya yang berbeda.

"Juan, kamu kenapa? Sepertinya ada yang membuatmu senang" tanya Ayyara

Juan tersenyum malu dan menjawab, "Nggak, Kak. Cuma... ada seseorang yang spesial."

*****



Michelle berangkat ke sekolah sendirian. Saat dia tiba di gerbang, dia melihat Juan sedang berdiri tak jauh darinya. Juan tersenyum tipis ketika mata mereka bertemu. Michelle tersenyum balik, lalu berjalan menghampirinya. Kehadiran Juan di samping Michelle membuat teman-teman mereka yang melihatnya terkejut.

Angelina berbisik ke Gracia, "Lihat deh, mereka udah baikan lagi."

Gracia terkejut dan menjawab, "Iya, aku nggak nyangka secepat ini. Mereka kelihatan dekat banget."

Michelle dan Juan berjalan bersama menuju kelas. Mereka duduk bersebelahan seperti dulu, seolah tidak ada jarak yang pernah memisahkan mereka. Ketika pelajaran dimulai, mereka mengikuti materi dengan tenang, tapi tetap saling bertukar senyum di sela-sela pelajaran.

Setelah kelas selesai, Michelle dan Juan memutuskan untuk pergi ke kantin bersama. Michelle bisa merasakan kehangatan di antara mereka yang sebelumnya sempat hilang. Sesampainya di kantin, mereka memilih tempat duduk di sudut yang cukup tenang.

Michelle tersenyum, sedikit gugup. "Aku senang kita bisa seperti ini lagi."

Juan menatap Michelle dengan lembut. "Aku juga, Michelle. Aku benci harus menjauh darimu. Tapi sekarang semuanya terasa lebih baik."

Michelle menunduk sebentar, lalu menatap Juan. "Kamu tahu, aku nggak pernah benar-benar marah sama kamu. Aku cuma bingung."

Juan mengangguk "Aku mengerti, Michelle. Dan aku janji, nggak akan ada rahasia lagi di antara kita."

Obrolan mereka mengalir ringan, penuh dengan senyum dan tawa. Mereka seakan kembali ke masa sebelum semua masalah muncul. Teman-teman di sekitarnya memperhatikan kedekatan mereka dengan penuh rasa penasaran, namun Michelle tidak lagi peduli. Yang penting, dia dan Juan sudah kembali bersama, dan itu yang membuatnya merasa nyaman.

Falling Through Forever | 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang