𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈
•
•
•
•
•Hari berikutnya, saat jam istirahat tiba, Michelle dan teman-temannya berjalan menuju kantin. Michelle sengaja mempercepat langkahnya, mencoba menghindari tatapan Juan yang tampak bingung di kejauhan. Rasa canggung yang tiba-tiba muncul di antara mereka membuatnya tak nyaman, jadi dia memilih untuk menghindar, meski dalam hatinya ada perasaan bersalah.
"Kenapa Michelle jadi aneh? Kenapa tiba-tiba dia menjauh?" Juan berbicara dalam hati.
Juan yang merasa ada sesuatu yang salah, memutuskan untuk mengikuti Michelle ke kantin. Saat Michelle duduk bersama teman-temannya—Angelina, Gracia, dan Karel—Juan memperhatikan dari kejauhan. Namun, tak lama kemudian, Karel menyadari keberadaannya.
"Hey, Juan! Sini deh, gabung sama kita!" panggil Karel sambil melambaikan tangan.
Juan tampak ragu sejenak, tetapi akhirnya berjalan mendekati meja mereka. Michelle terlihat sedikit canggung saat Juan duduk di sampingnya, dan ia berusaha menghindari kontak mata.
"Wah, pas banget! Kita lagi mau main truth or dare. Kamu ikut, ya, Juan!" ucap Angelina tersenyum jahil.
Juan mengangkat alis, tersenyum sedikit. "Hah, truth or dare? Oke deh, aku ikut"
Mereka mulai bermain, suasana berubah menjadi lebih santai. Ketika giliran Michelle tiba, Angelina tampak sudah menyiapkan sebuah pertanyaan yang tak terelakkan.
Angelina menatap Michelle dengan mata menyipit penuh rasa penasaran. "Oke, Michelle! Truth or dare?"
Michelle terdiam sejenak, lalu akhirnya memilih. "Truth"
Angelina tersenyum licik, jelas ia sudah menyiapkan pertanyaan yang membuat Michelle tak nyaman. "Oke... jadi, apa sebenarnya hubungan kamu sama Juan?" tanya Angelina dengan senyum penuh arti.
Pertanyaan itu langsung membuat Michelle tegang. Teman-temannya langsung memandangnya dengan tatapan penuh antusias, sementara Juan juga terdiam dan menunggu apa yang akan dikatakan Michelle. Michelle merasa gugup, wajahnya memerah.
"Eh... hubungan aku sama Juan?" tanya Michelle gugup, menggaruk tengkuknya.
"Iya, keliatan deket banget akhir-akhir ini" jawab Gracia tertawa kecil
Michelle terdiam, merasa bingung dengan pertanyaan itu. Juan menatapnya dari samping, juga tampak canggung dengan suasana ini.
"Kita... ya, cuma teman kok" jawab Michelle tertawa gugup
"Oh, cuma teman ya? Hmm, ya udah deh, kita percaya untuk sekarang!" kata Angelina menatap tajam, tapi tersenyum
Michelle tersenyum kecil, berusaha mengatasi kecanggungan. Namun, di dalam hatinya, perasaannya terhadap Juan terus berkecamuk. Sementara itu, Juan yang mendengar jawaban Michelle merasa sedikit lega, meskipun dia juga masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka.
Sepulang sekolah, Michelle segera bergegas pulang. Ia berjalan cepat, seolah ingin menghindari sesuatu atau seseorang. Juan, yang biasanya pulang bareng dengannya, memperhatikan perubahan sikap Michelle sejak di kantin tadi. Ada sesuatu yang terasa janggal, tapi ia belum bisa memahami apa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling Through Forever | 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠
Fiksi RemajaTakdir bekerja dengan cara yang tak terduga. Michelle tak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan seorang pria bernama Juandra Mahesa di sekolah akan mengubah hidupnya. Juandra, dengan senyum manis yang selalu ia tampilkan. Di balik sikapnya yang...